Pegiat startup tentu tak asing dengan tahap merancang model bisnis, atau Business Model Canvas (BMC). Meski tampak simpel, diperlukan proses validasi yang tepat hingga BMC Anda dapat sungguh diimplementasikan. Terlebih di tengah kondisi pasar yang terus berubah, Anda perlu mengkaji ulang BMC, menciptakan strategi pivot, serta mengevaluasi pemanfaatan teknologi demi menjaga model bisnis yang efisien.
Berkaitan dengan hal tersebut, di pekan lalu (20/05/2021), Inspiring Business Talk Universitas Prasetiya Mulya bersama dengan Kelas Startup Bandung Digital Valley membagikan pengalaman dan wawasan terkait keterampilan praktis seputar BMC, hingga strategi efektif membangun startup dari entrepreneur dan akademisi.
M. Setiawan Kusmulyono atau akrab dikenal dengan sebutan Mas Kelly selaku Faculty Member of Entrepreneurship & Business Mentor Universitas Prasetiya Mulya membagikan wawasan menarik tentang another side of BMC. Beliau mengatakan bahwa hal yang paling penting dari bisnis adalah perilaku. “Hubungan antara perilaku bisnis dan model bisnis akan seperti apa? Garuda dan Airasia sifat bisnisnya sama (sama-sama maskapai penerbangan) tetapi perilaku bisnisnya berbeda. Ini yang dapat dieksplorasi, kita bisa mengetahui perilaku bisnis apa yang akan kita terapkan ketika terdapat banyak model bisnis yang sama dengan milik kita”, ujarnya.
Bukan hanya perilaku bisnis, Mas Kelly juga mengatakan betapa pentingnya bagi pelaku bisnis untuk mengetahui peran strategi bisnis.“Model bisnis mendorong perilaku, perilaku mendorong kebutuhan akan strategi bisnis, strategi bisnis ini lah yang membuat bisnis kita langgeng. Model bisnis, perilaku dan strategi ini tidak bisa dipisahkan.”
Dalam acara ini, Mas Kelly juga membawakan beberapa teori penting yang berkaitan dengan BMC seperti yang beliau ajarkan kepada para mahasiswanya, seperti Three Lenses of Innovation serta uniqueness formula untuk mencapai target pasar.
“Bisnis yang bagus adalah: bisnisnya jalan, yang punya? Jalan-jalan.”
M. Setiawan Kusmulyono
Bentuk Value Bisa Berupa Apapun, Tidak Hanya Uang
Pada sesi yang sama, Dally C. Shaffar sebagai Co-Founder BIOPS Agrotekno, menceritakan pengalamannya sejak awal membangun bisnis bersama dengan rekan-rekannya hingga saat ini. Berangkat dari masalah terbatasnya Sumber Daya Manusia yang dimiliki oleh petani lokal, Dally dan rekan-rekannya memutuskan untuk membangun bisnis yang berfokus pada pengembangan teknologi di bidang pertanian untuk mengatasi masalah tersebut.
Tidak hanya itu, Dally juga menjelaskan mengenai bentuk-bentuk value produk yang tidak hanya berupa uang. “Lalu bagaimana cara untuk menghasilkan uang? Yakni melalui Transaction Base, Subscription Base, dan Advertising Base” ujarnya.
“Bisnis itu ujung-ujungnya adalah tentang create the value, deliver the value and capture the value back for us.”
Dally C. Shaffar
Acara ini berlangsung dengan lancar dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta. Acara ini berlangsung dengan lancar dan mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para peserta.
Untuk mendapatkan informasi terkait acara serupa, silahkan mengunjungi News Update or visit the Universitas Prasetiya Mulya Instagram account.