Mahasiswa Internasional

Prasetiya Mulya adalah salah satu sekolah bisnis terkemuka di Indonesia. Dirintis oleh sekelompok pengusaha besar Indonesia bersama dengan akademisi, seperti William Soerjadjaja, Eka Tjipta Widjaja, Liem Sioe Liong, Sofjan Wanandi, Harry Tjan Silalahi, Jusuf Wanandi, dan sebagainya.

Riwayat dan sejarah mengajarkan Prasetiya Mulya untuk mempersiapkan diri sebaik-baiknya dalam memetakan perkembangan dan pola kerja perekonomian serta bisnis di Indonesia. Melalui kesempatan dan pengetahuan tersebut, kami berkomitmen dalam memotivasi mahasiswa untuk membawa peluang pasar yang besar ke tindakan bisnis yang nyata dan efektif.

Seiring berjalannya waktu, Prasetiya Mulya menyadari bahwa bisnis dan ekonomi seharusnya tumbuh sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena itu, pada tahun 2016, Prasetiya Mulya melibatkan pembelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics) ke dalam kurikulumnya.

Prasetiya Mulya berkomitmen untuk menciptakan transformasi yang berdampak bagi masyarakat melalui pendidikan, penelitian, dan penjangkauan masyarakat. Dengan demikian, mahasiswa Prasetiya Mulya dipersiapkan dengan landasan teori yang kuat, sebelum kemudian didorong untuk membuat proyek bisnis nyata, magang, penelitian, pengembangan masyarakat, serta pameran. 

Selain itu, Prasetiya Mulya secara konsisten menjalin kolaborasi, baik di dalam maupun di luar kampus. Kami bekerjasama dengan pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan lainnya untuk meningkatkan hubungan antara kompetensi akademik dan praktik di kalangan mahasiswa.

Prasetiya Mulya mendorong mahasiswa untuk berpartisipasi aktif, baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Maka dari itu, Prasetiya Mulya memelihara lingkungan belajar yang kondusif agar mahasiswa merasa lebih percaya diri dan menikmati saat terlibat dalam suatu kegiatan.

• Merasakan Kesetaraan
  Siswa kami berasal dari berbagai latar belakang daerah, sosial, dan budaya. Oleh karena itu, segala kegiatan dilakukan dengan menjunjung tinggi semangat persatuan yang merangkul keberagaman bangsa. Khususnya, saat memasuki tahun pertama mereka di universitas, mahasiswa dikelompokkan secara acak dan mengerjakan proyek bersama-sama.
• Praktik Belajar
  Menanamkan pengetahuan yang didapat menjadi elemen penting dalam tiap proses pembelajaran. Untuk itu, kami mendorong mahasiswa untuk menunjukkan kemampuan mereka di luar kampus, baik itu melalui kompetisi nasional dan internasional, pameran tahunan, studi kasus, kunjungan perusahaan, ataupun kegiatan lain.
• Keseimbangan Belajar
  Proses belajar tidak hanya sekadar mendengarkan perkuliahan dalam kelas. Kami percaya bahwa melalui berbagai kegiatan di luar kelas, siswa bisa meraup lebih banyak kemampuan lain, seperti kepemimpinan, kreativitas, komunikasi interpersonal, dan sebagainya. Inilah mengapa kami mendorong mahasiswa untuk turut bergabung dalam kegiatan organisasi, olahraga dan kesenian, serta kepanitiaan acara internal maupun eksternal. Pola hidup seperti ini juga melanggengkan hidup seimbang antara kuliah, koneksi, dan hobi.
• Bersama-sama, Lebih Baik
  Sejak digagas, Prasetiya Mulya menyadari pentingnya kolaborasi. Sekarang, nilai ini direalisasikan melalui proyek gabungan antar mahasiswa dan dosen dari beragam latar belakang. STEM Preneur Center menjadi sarana di mana mereka dapat bertemu dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan seperti pemerintah, investor, dan industri demi menciptakan dan mengembangkan perusahaan berbasis STEM.

Lulusan kami tersebar di seluruh wilayah, baik sebagai profesional di perusahaan domestik dan global, atau sebagai pengusaha di berbagai sektor bisnis. Menurut survei yang dilakukan oleh Kantar Market Research pada 2019, sekitar 64% lulusan Prasetiya Mulya telah bekerja sebelum lulus, sementara 27% diantaranya telah menjadi pengusaha tiap tahunnya. Selain itu, 100% pembuka lapangan kerja puas dengan kinerja lulusan kami.

Berikut adalah beberapa perusahaan yang didirikan oleh lulusan Prasetiya Mulya dan beberapa perusahaan tempat mereka bekerja.

BCG, Manulife, Beirsdorf, Maybank, CFLD, British American Tobacco, McKinsey, Mondelez, CIMB, Nestle, Citibank, Nielsen Company, Commonwealth Bank, OCBC NISP, Danone, Ogilvy, Deloitte, P&G, EY, PT Allianz, FWD Insurance Indonesia, PT Perfetti Van Melle Indonesia, Grab, PT Prudential Life Assurance, HM Sampoerna (Philip Morris), PWC, HSBC, PZCussons Asia, IKEA, Ramsay, Isentia, Samsung, Japan Tobacco International Indonesia, Schneider, Johnson & Johnson, Shopee, Keyence, Standard Chartered, Kimberly-Clark Softex, Tencent Indonesia, Kraft Heinz, Unilever, Lazada, Uniqlo, Lotter Shopping Avenue Indonesia, UOB.