Ambidextrous Sales Leader: Seni Menyeimbangkan Inovasi dan Stabilitas dalam Bisnis

Universitas Prasetiya Mulya > News > Ambidextrous Sales Leader: Seni Menyeimbangkan Inovasi dan Stabilitas dalam Bisnis

Dalam lanskap bisnis yang semakin kompetitif, seorang pemimpin perusahaan dihadapkan pada tantangan untuk tetap relevan dan inovatif tanpa mengorbankan stabilitas. Ambidextrous Sales Leadership menjadi pendekatan strategis yang memungkinkan keseimbangan antara eksplorasi peluang baru dan optimalisasi sumber daya yang ada. Konsep ini menjadi sorotan utama dalam Seminar Ambidextrous Sales Leader: Balancing Yin & Yang in Competitive Markets, yang digelar pada 21 Februari 2025 di Kampus BSD, inisiasi dari Prasetiya Mulya Chief Officer Network.

Sebagai pembicara utama, Dr.rer.pol. Christiana Yosevina, Co-Provost 1 Universitas Prasetiya Mulya, membahas pentingnya kepemimpinan ambidextrous dalam menghadapi disrupsi pasar. Selain itu, seminar ini juga menampilkan dua praktisi bisnis yang tengah menempuh studi doktoral di Universitas Prasetiya Mulya, yaitu Rizki Amalia, S.Psi, M.Psi.T, ACC (Human Capital and Transformation Director, TRIPATRA) dan Dedy Budiman, M.Pd (Director, Derap Dynamis Training & Development), yang berbagi pengalaman nyata dalam menerapkan strategi kepemimpinan ambidextrous di industri.

Menavigasi Perubahan dengan Strategi Ganda

Di tengah ketidakpastian pasar, perusahaan membutuhkan pemimpin yang mampu berinovasi sambil tetap menjaga operasional berjalan efisien. Dr. Christiana Yosevina menekankan bahwa ambidextrous leadership bukan sekadar teori, tetapi pendekatan nyata dalam mengelola bisnis yang berkelanjutan.“Sering kali, perusahaan terlalu fokus pada eksploitasi strategi yang telah terbukti sukses, tetapi melupakan eksplorasi terhadap peluang baru. Padahal, keseimbangan antara keduanya adalah kunci keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.”

Penelitian dari MIT Sloan Management Review (2024) menunjukkan bahwa perusahaan dengan kepemimpinan ambidextrous memiliki probabilitas 60% lebih tinggi untuk beradaptasi terhadap disrupsi pasar dibandingkan dengan yang hanya mengandalkan strategi konvensional.

Mengimplementasikan Ambidextrous Leadership dalam Praktik Bisnis

Selain membahas aspek teoretis, seminar ini juga menghadirkan studi kasus dari berbagai industri yang menunjukkan bagaimana pemimpin bisnis menyeimbangkan eksplorasi dan eksploitasi dalam strategi mereka. Dr. Christiana Yosevina menggarisbawahi bahwa keberhasilan transisi kepemimpinan sangat bergantung pada pengelolaan sumber daya manusia yang tepat. “Transformasi bisnis tidak hanya soal strategi, tetapi juga bagaimana membentuk pola pikir yang adaptif di dalam organisasi. Pemimpin ambidextrous harus mampu membangun budaya kerja yang mendukung fleksibilitas dan inovasi.”

Hal tersebut sejalan dengan laporan McKinsey & Company (2024), yang mencatat bahwa 70% transformasi bisnis gagal akibat resistensi karyawan dan kurangnya pendekatan perubahan yang efektif. Oleh karena itu, keberhasilan kepemimpinan ambidextrous bergantung pada kombinasi strategi bisnis yang kuat dan pengelolaan SDM yang adaptif.

Seminar ini memberikan wawasan bagi para profesional bisnis dan sales leader untuk memahami bahwa keberlanjutan dan daya saing perusahaan terletak pada kemampuan untuk menavigasi perubahan dengan strategi yang seimbang. Dengan pendekatan ambidextrous leadership, perusahaan dapat tetap agile dan inovatif tanpa kehilangan daya saing di tengah perubahan pasar yang dinamis.