Yonathan Dharmaputra dan “Sejuta” Koneksinya
Penulis : Naomi Indratiningrum
Sumber : Majalah Horizon vol 2.
Yonathan Dharmaputra atau yang biasa disapa Yoko ini adalah salah satu mahasiswa S1 jurusan Business angkatan 2013. Ia pernah terpilih menjadi Top 12 dalam GAMASEC 2013 di UGM Yogyakarta bersama rekan satu timnya dan hingga kini kesibukan terus ada dalam keseharian cowok kelahiran Jakarta, 27 Agustus 1995 ini.
Beberapa waktu lalu, ia terpilih sebagai panitia terbaik dalam kepanitiaan EURECA 2014 berkat kerja keras dan kontribusinya, dan kini ia sedang menjalani kepengurusan di PD Lumina Gracia sebagai seksi acara. Selain kesibukan di kampus, Yoko ternyata sudah memiliki tiga bisnis yang ia kelola sendiri sejak SMA. Yoko memiliki hobi bermain badminton dan bersepeda, di mana dari hobinya ini ia memulai bisnis.
Kepada Horizon, Yoko menceritakan perjalanan hidupnya dalam merintis bisnis sembari berkuliah. Bisnis pertama Yoko, yang diakuinya sebagai penghasil profit terbesar, merupakan bisnis consumer goods. “Barang ini nih demandnya ada terus jadi duit juga ada terus. Omset tergede gue dari bisnis barang konsumsi ini,” ujar Yoko.
Bisnis kedua yang ditekuni Yoko adalah bisnis sparepart motor seperti filter dan oli yang diimpor dari luar negeri. Namun sayangnya, banyaknya kompetitor membuat Yoko menjadi tidak terlalu concern lagi dalam membangun usahanya yang satu ini. Ia baru akan mencarikan produk saat adanya order dari pelanggan.
Bisnis Yoko yang terakhir masih sejenis dengan bisnis keduanya, yaitu usaha sparepart sepeda gunung. Yoko mengaku bahwa permintaan pada produk ini sudah menurun dikarenakan tren sepeda yang sudah lewat sehingga saat ini Yoko hanya fokus menjual stok sisa yang masih dimilikinya. Horizon sangat tercengang mendengar cerita Yoko mengenai bisnis-bisnisnya, apalagi ketiga bisnis ini ia rintis sendiri sejak masih duduk di bangku SMA! Siapa sangka, ketiga bisnis yang Yoko tekuni saat ini temyata semua bermula dari sekadar iseng.
“Awalnya beneran iseng, waktu SMA apa aja yang bisa gue jual ya gue jual kayak misalnya jersey, bahkan sampe alarm rumah juga gue jual terus gue jadi keterusan sampe sekarang,” jawab Yoko ketika ditanya apa yang mendorong dirinya berbisnis pertama kali.
Yoko lantas memasarkan berbagai produknya tersebut secara online, dengan memanfaatkan berbagai situs jual bell semacam Kaskus, Tokobagus, dan juga dari mulut ke mulut. Sementara untuk sumber produk, Yoko mendapatkannya dari berbagai macam channel, yaitu koneksinya yang tersebar di mana-mana, mulai dari Kalimantan sampai ke Thailand.
Menurut Yoko, menjalin koneksi dengan banyak orang merupakan hal yang sangat penting, namun tidak sulit. Koneksi bisa kita dapatkan dari sekadar mengobrol dan berkenalan dengan orang lain, akan tetapi koneksi bisa membantu kita dalam berbagai macam situasi.
Alasan mencari koneksi juga menjadi salah satu motivasi Yoko aktif dalam kepanitiaan di kampus. Nyatanya, Yoko berhasil mendapatkan predikat panitia terbaik di EURECA 2014 berkat keahliannya sebagai divisi public relation dalam mendapatkan media partner bagi event mi. Beberapa media partner yang berhasil ia bawa untuk EURECA 2014 adalah Media Indonesia dan juga Kaskus.
Selain itu, Yoko juga tidak hanya terpaku mengerjakan tugasnya saja, ia juga tidak ragu-ragu untuk membantu divisi lain yang membutuhkan bantuannya. Wow, he clearly deserves that best committee award, don’t you think?
Sebagai sesama rekan mahasiswa, Horizon bertanya-tanya bagaimana Yoko bisa membagi waktu di antara semua kesibukannya. Ia sendiri mengaku bahwa membagi waktu bukan lah hal yang mudah. Untungmya, orang tua Yoko sangat mendukung dirinya berbisnis selama tidak mengganggu kuliah.
Demikian pula dengan para pelanggannya yang bisa menerima penjelasan Yoko bahwa ia memang hanya bisa melaku-kan shipping di hari-hari weekend, saat dirinya tidak berkuliah. Yoko sendiri mencoba memandang kesulitan membagi waktu ini sebagai tantangan yang harus ia lewati.
Perspektif ini sangat sesuai dengan prinsip hidup yang dipegangnya, yaitu, “Jangan gampang nyerah, mungkin di awal rasanya stress dan bakal gagal tapi pasti kedepannya bakal ada lah yang bakal kita dapetin, sebuah kepuasan aja sih.” Such inspiring words!
Terima kasih Yoko untuk kesediaan berbagi cerita dengan Horizon. Good luck dalam menjalankan studi, bisnis, maupun kepanitiaan!
Add comment