Di Indonesia, Smart City tengah menjadi jargon yang marak diperbincangkan, terutama di kalangan pemerintah. Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, dan Semarang merupakan kota di Indonesia yang telah mulai menerapkan konsep ini. Bahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia kini tengah berfokus program “100 Smart City” yang bertujuan meningkatkan pelayanan masyarakat dengan cara yang inovatif.
Smart City dan Dampaknya Bagi Indonesia
Smart City merupakan gabungan berbagai bentuk Internet of Things (IoT) yang membuat komponen-komponen penting suatu kota—tata kelola administrasi, edukasi, layanan kesehatan, transportasi, dan fasilitas umum— menjadi semakin terkoneksi dan berjalan efisien.
Meski dapat menjadi solusi bagi berbagai masalah pelik yang dihadapi berbagai kota di Indonesia, nyatanya Smart City bukan hal mudah untuk direalisasikan. Dengan kecanggihan teknologi yang ditawarkan, tentu saja dana pengembangan yang dibutuhkan pun tidaklah kecil. Selain itu, dibutuhkan infrastruktur, perangkat, dan sumber daya manusia yang mumpuni untuk mewujudkan teknologi yang dirancang.
Universitas Prasetiya Mulya, BnIoT, dan Smart City
Guna meminimalisir kendala yang muncul dalam proses pembangunan dan pengimplementasian Smart City di Indonesia, riset yang mendalam dan sumber daya manusia yang kompeten mutlak dibutuhkan dalam membangun prototipe sebuah teknologi. Tak henti sampai proses riset, nantinya produk yang dihasilkan pun harus tersertifikasi sebelum diluncurkan ke masyarakat.
Dalam menjawab tantangan tersebut, Universitas Prasetiya Mulya menjalin kerja sama dengan BnIoT untuk melakukan riset dan pengembangan SDM di bidang Smart City. Kegiatan penandatanganan MoU yang berlangsung pada Selasa (17/12) ini diwakili oleh Prof. Dr. Janson Naiborhu selaku Dekan School of Applied STEM Prasetiya Mulya dan Michael Abimanyu yang merupakan Chief Executive Officer dari BnIoT.
Nantinya, kegiatan riset dan pengembangan SDM yang dicanangkan akan dilakukan di Collaborative STEM Laboratories yang berada di Kampus BSD. “Melalui kerja sama ini, kami ingin menciptakan inovasi dan ekosistem, serta menjadi tempat bagi para stakeholders untuk mengetahui berbagai kebaruan yang ada di bidang IoT,” tutur Michael.
Selain mengembangkan teknologi dan SDM, kedua belah pihak juga berharap kerjasama ini juga mampu mengatasi berbagai permasalahan di industri IoT, serta membuka peluang bisnis yang mampu memperbaiki ekonomi Indonesia di kemudian hari.
Add comment