Perkembangan teknologi yang pesat bisa saja mendesak radio untuk hengkang dari industri hiburan. Namun, itu bukanlah cerita dari media pop culture yang hits di kalangan Prasmulyan satu ini, Horizon Radio. Bukannya tumbang, proyek di bawah divisi Public Relations Student Board ini semakin tumbuh memasuki berbagai segmen media baru. Yuk, ikuti kisahnya sampai akhir!
Patah Satu, Tumbuh Beribu-Ribu!
Jika kamu adalah follower setia Instagram @_horizonradio, kamu tentu familier dengan jadwal siaran yang padat serta sesi on air yang seru di www.inthehorizon.co. Namun lagi-lagi, pandemi membuyarkan semua itu. Namun, bukan berarti Horizon Radio diam saja!
Radio yang semula ditujukan untuk menjadi sarana entertainment bagi Prasmulyan ini mengembangkan sayap menjadi media hiburan yang fit bagi pihak internal juga eksternal. ‘Tempat bermainnya’ pun diperluas, tak hanya siaran yang beragam dari, Evaganza, Trendition, Insight Out, dan Jam malam, kini Horizon Radio pun merambah ke podcast alias Cultural Society yang membahas topik sosial dan environment.
Managing Director Horizon Radio, Naldy Pratama mempertegas, “Mungkin kalau misalkan kita mau keras kepala, kita akan jadi radio aja. Tapi di zaman sekarang ini, radio bisa berdiri as a media, dan media nggak bisa berdiri sendiri as radio. Jadi kita juga coba main di instagram, kita bikin konten yang sustain.”
Instagram Sections menarik yang dapat kamu cari tahu lengkapnya di Instagram @_horizonradio!
Horizon Selection: Konten yang menampilkan musisi lokal dan lagu yang baru dirilis.
Curated By: Konten berisi Key Opinion Leader yang berbagi referensi lifestyle, fashion dan routines.
Horizon Playlist: Info playlist lagu-lagu yang multi genre dan niche, tak sering ditemui di radio konvensional pada umumnya.
Horizon Weekly Pick: Kegiatan-kegiatan seru oleh internal member Horizon.
Horizon Radio itu identik sama anak-anak yang suka musik, suka nongkrong, punya hobi-hobi unik. Nah, itu kita bawa jadi konten. Makanya kita milih beberapa pop culture buat ditayangin.
Naldy Pratama
Double Kill dalam Menghidupkan Radio di Era Pandemi
Seperti kepanitiaan pada umumnya, rapat dan tatap muka sebatas online tentu sangat memengaruhi motivasi para anggota. Jika biasanya bisa bertemu dan saling membangun mood, pandemi membuat setiap divisi harus bekerja di tempat masing-masing, sebut saja Announcer, Music Director, Creative, Technical, dan beragam lainnya.
“Dan yang paling kentara itu, karena announcer kan minimal 2 orang, mereka tuh akan ngomong di tempat yang berbeda lewat telponan, atau group call jadi pasti ada delay. Ini yang dinamain dead air dan paling diantisipasi di radio,” ungkap Naldy.
Walau begitu, para anggota Horizon tetap mencoba menjaga chemistry dan mengupayakan latihan yang rutin, namun juga interaktif. Salah satunya, lewat media Club House di mana para announcer bisa mengundang banyak pendengar untuk juga meramaikan.
Nah, jika kamu ingin menjadi bagian dari Horizon Radio, harap bersabar ya, hingga di semester genap 2022. Persyaratan yang diperlukan adalah portofolio sesuai divisi yang akan kamu ambil nanti. Sembari menunggu dibukanya waktu pendaftaran, yuk lihat dan dengar konten-konten Horizon Radio!
Add comment