Menginjakan kaki di kuliah adalah salah satu masa yang paling asyik–and we couldn’t agree more! Namun, bukan masa kuliah juga namanya jika mahasiswa tidak mulai mengenal atau mengalami challenge baru. Di sini, Cerita Prasmul merangkum 5 masalah yang paling sering dihadapi oleh mahasiswa baik yang baru saja masuk, ataupun yang sedang OTW lulus, juga fasilitas yang Prasmul sediakan untuk membantu kamu. Check it out!
1. Freshman First-Times
Jadi mahasiswa baru jelas sangat seru karena ini waktu pertamamu menuju ke masa dewasa, tapi proses ini juga cukup bikin takut dan pusing, apalagi jika kamu adalah mahasiswa yang baru pertama kali merantau dan kehidupan SMA-mu dulu berbeda dengan sekarang. Butuh guide untuk menavigasi medan baru? Sistem mentoring Prasmul menjawab kebutuhan ini!
Sejak semester satu, mahasiswa akan mendapatkan dosen yang berperan sebagai guide (terutama soal personal development) mereka. Bahkan setelah lewat dari tahun kedua sampai lulus, kamu masih bisa bertanya apapun pada dosen tersebut entah itu mengenai kuliah, atau bahkan masalah personal yang terjadi di lingkungan kampus.
2. Susah Konsisten dengan Jadwal
Jangan malu mengaku, karena tidak disangkal semua orang pasti pernah tergoda untuk procrastinating. Menunda-nunda mengerjakan tugas? Absen kelas? Bisa jadi karena kamu cenderung memikirkan banyak hal dalam satu waktu sampai time management jadi tidak teratur.
Solusinya adalah catat dan rencanakan jadwal per harinya saat kamu bangun. Meski sudah ada Learning Management System Moodle dan Prasmul Connect yang super lengkap (dari tracking absen, kelas, anggota kelas dan dosen, juga tugas-tugas yang harus kamu kerjakan), kamu bisa membuat to-do list lengkap dengan deadlinenya di jurnal atau gadgetmu supaya tidak telat submit tugas. Kalau butuh teman berdiskusi di suatu mata kuliah, kamu juga bisa mengakses forum diskusi di Moodle.
Fun fact: Prasmul Connect juga hadir dalam format mobile app lho! Kini kamu bisa log-in untuk mengisi FRS, cek IPK, dan intip deadline tugas kamu dari mana saja.
3. College Student Anxieties
Kamu mengalami burnout? Sedang ada masalah pribadi atau akademis tapi tidak tahu harus curhat kemana?
Normal banget kok merasa begitu, karena menurut survei penelitian semenjak pandemi sebesar 36–44% mahasiswa responden menunjukkan gejala menengah kecemasan dan depresi. Sayangnya, 60% dari mahasiswa tersebut tidak memanfaatkan fasilitas kesehatan mental yang disediakan di dalam maupun luar kampus.
Cegah kecemasanmu agar tidak sampai tahap yang mengganggu kehidupan perkuliahan sehari-hari–yuk, kenalan dengan Prasmulyan Bestie! Di sini, Prasmulyan akan didampingi oleh psikolog dan ikut konseling secara online via Instagram.
Namun jika ternyata permasalahan kamu masih terus ada dan bahkan sampai ke tahap sangat mengganggu keseharian, jangan ragu untuk mencari pertolongan, ya♥
4. Balada Tanggal Tua
Pernah nggak sih, di akhir bulan, kamu malah diberi banyak tugas yang menumpuk dan butuh banyak sumber? Lirik Kindle, mahal. Mau ke toko buku, mahal juga.
Di E-Library Prasmul, kamu bisa mengakses banyak sumber–mulai dari digital textbooks, jurnal penelitian, sampai database untuk memperkuat argumen kamu dalam penyusunan tugas. Dan semua ini bisa kamu akses secara gratis, dengan modal memasukkan email dan passcode NIM saja.
Psst, sumber-sumber yang disediakan juga bukan sembarang referensi. Buku-buku ini terbitan perusahaan ternama seperti McGraw Hill, Wiley, Pearson, dan Cengage. Untuk yang mengerjakan skripsi, kamu juga bisa mengakses Jstor, Emeraldinsight, Wiley Online Library, dan Proquest. Mencari data pun juga jadi lebih mudah dengan Databoks, S&Q Capital, Statista, dan HukumOnline.com. Kalau butuh alat penelitian, langsung cek Mendeley, Vos Viewer, dan Publish/Perish. Lengkap dan terpercaya!
5. Plagiarisme
Mungkin kamu sudah bosan dengan poin ini, tapi Prasmul hendak mendorong mahasiswanya untuk selalu menjunjung tinggi integritas akademik.
Oleh karena itu, Prasmul juga membantu menyediakan plagiarism checker seperti Turnitin. Caranya mudah, kamu tinggal upload file karya ilmiah kamu dan kembali lagi dalam beberapa hari untuk men-track tingkat plagiasinya dalam bentuk persen. Oh ya, Turnitin juga bisa membantu kamu dalam memeriksa penggunaan grammar yang benar. Sekali mendayung, dua-tiga pulau terlewati, bukan?
Add comment