Andrew Kasuma memang ‘se-fleksibel itu’. Alumnus yang baru saja menyelesaikan pendidikan bisnisnya pada 2020 ini punya rasa ingin tahu yang tinggi dan sudah menyongsong bidang lain sejak di masa kuliah.
Exploring the Technology: Feeding the Curiosity
‘Dari bisnis kok mengeksplor dunia teknologi?’
Pergeseran ketertarikan Andrew dari bisnis ke teknologi, khususnya di bidang UI (User Interface) Engineering nyatanya adalah buah dari rasa penasaran dan hasil dari prinsip maintaining good relationship, alias menjaga hubungan baik.
“Diawali event kampus yang dulu berkesempatan untuk jadi wakil ketuanya, kita mencari vendor website untuk penjualan tiket A:M Festival, mengingat festival musik kampus lainnya juga have their own website. Setelah event kelar, masih deket sama vendor nya gue coba tanya apakah ada lowongan untuk UI Engineer atau nggak di Markt.inc Agency,” cerita laki-laki yang pernah dipercaya sebagai Lodestar, kakak pembimbing bagi mahasiswa Prasmul baru.
Universitas Berkeley menyebutkan kalau curiosity ibarat buku yang menjadi jendela dunia, yang nantinya dapat membuahkan banyak hasil untuk diri sendiri–entah itu untuk survive, mengasah empati, memperkuat relasi antar manusia, dan memupuk prestasi. Hal ini benar dibuktikan oleh Andrew. “Dari sana menemukan pengalaman karena gue sendiri berpartisipasi dalam pembuatan banyak website, salah satunya the biggest gift box business di Indonesia dan juga making money dari situ”.
In SHOPEE-PEE-PEE: What does Andrew DO-DO-DO?
Ini yang menarik, di program GLP Shopee, setiap enam bulan sekali akan ada rotasi divisi.Jadi selalu ada new experience, nggak stuck di satu divisi aja.
Andrew Kasuma
Tidak sebatas mengeksplor ranah teknologi, sang Co-Founder dari Cocoloco juga menjajaki dunia project management, consulting, marketing, dan business development.
Kariernya bermula dengan magang di Boston Consulting Group sebagai Project Support, Andrew yang merupakan peminat game online juga tidak membuang waktu dan langsung melanjutkan perjalanannya di salah satu e-commerce terbesar Indonesia, Shopee.
Menjadi strategist di Shopee Express, ia bertugas menyusun expansion plan untuk drop-off point Shopee Express terkait lokasi dan membuat rancangan ekspansi, hingga lima tahun kedepan pada rotasi pertamanya.Kemudian pada rotasi kedua, Andrew berlanjut ke Marketing Campaign Team dan menjalankan satu project besar, yaitu Campaign 9.9.
“Kebetulan di 9.9 gue spesifik ngurusin peak day nya yaitu ya tanggal 9 September nya itu. Itu sih yang sangat challenging, dimulai dari aligning with banyak banget stakeholders, penentuan KSP (Key Selling Point), marketing message yang mau di-push ke user, apa yang mau ditampilin di halaman depan, produk-produk menarik bagi user, serta Marketing 360-nya,” sang GLP (Global Leaders Program) Shopee membagi pengalamannya dalam berpartisipasi di proyek tanggal kembar tersebut.
Karier Sejak Kuliah: Tutor Aja
“SERU!” adalah satu kata yang diucapkan oleh mantan Tutor Coordinator ketika ditanyakan pengalamannya selama di Tutor Aja.
Tidak hanya bekerja dengan segala kesenangan, tapi Andrew juga memerhatikan koneksi di empat tahun kuliahnya. Langkah awal, dimulai sebagai Lodestar yang memberikan banyak pembelajaran dari mentor-mentor berpengalaman dan memperluas pertemanan. One thing leads to another mempertemukan dirinya dengan satu koordinator yang tengah mengembangkan Tutor Aja. Ia lantas mengajak Andrew untuk mengajar, hingga menjadi koordinator dari satu mata kuliah.
“Awalnya bertemu di Lodestar dan dari situ sering main bareng, kemudian diajakin untuk jadi tutor mata kuliah financial and managerial accounting. Karena semakin besar, gue dikasih tanggung jawab untuk jadi koordinator dari matkul Financial & Managerial Accounting.”
Menjadi tutor nyatanya merupakan satu dari banyak pengalaman yang dinikmati oleh laki-laki asal Jakarta ini, selain minat di mata kuliah Accounting, ia juga terdorong untuk bisa membantu mahasiswa yang kesulitan di beberapa matkul.
Mencari Dua Kunci Survival Dunia Bisnis: Relasi dan Pengalaman
At least cari apa yang diminati, bisa lewat kepanitiaan, cobain ngajar jadi tutor, bikin bisnis kecil-kecilan bareng temen, atau bisa juga kerja part-time.
Last but not least, alumnus SMA IPEKA Pluit ini juga mengungkapkan pesan pada mahasiswa yang masih menempuh pendidikan untuk mencari pengalaman, atau bidang yang diminati. Harapannya, ketika mendekati kelulusan kelak, mereka sudah memiliki bayangan kemana mereka harus pergi; bisa mengambil keputusan untuk melanjutkan karier dan membangun koneksi di tempat yang tepat.
“Koneksi sih paling penting,” tegas Andrew, “Di sini bukan berarti kita harus bawel dan chat mereka terus menerus. Cukup bangun komunikasi yang baik dan ketika kita butuh bantuan misalkan tentang A, kita udah tau kita bisa contact siapa. Maintain the relationship dan keep helping each other aja,” ujar Andrew.
Add comment