Apa itu sebenarnya “jiwa sosial”? Alif dan Priska selaku Chairman dan Co-chairman Social Week Prasmul 2022 mengajak kita mengenal acara tahunan Student Board Prasetiya Mulya lebih dekat.
Karakter manusia bisa dinilai dari dua hal: kedalaman pikiran dan perluasan manfaat. Itu yang kita lakukan di Social Week.
– Alif, S1 Business 2019, Chairman Social Week
Mewujudkan Konsep “Sustainably Social” – Caranya?
Setelah beberapa kali terhalang pembatasan sosial pandemi, CSR Social Week kerap dilakukan secara simbolis. Kali ini, dengan kembalinya aktivitas perkuliahan offline, Student Board, diwakili oleh Alif dan Priska, serta tim SosWeek 2022 membawa acara tersebut dengan prinsip baru: sustainably social.
“Fokus kita adalah memberi impact yang berkepanjangan. We help people to help themselves. Program yang kita susun dan kasih kalau bisa jangan hanya simbolis dan sekali jalan. Kita ingin apa yang kita lakukan ini berdampak sampai jangka panjang,” ujar sang ketua.
“Nah, Socweek sendiri ada karena kita mau bantu sukseskan program pemerintah, juga menaikkan kepedulian dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” Priska menambahkan.
Dengan semangat merealisasikan kesejahteraan sosial dan membuat kontribusi nyata pada masyarakat, Social Week Prasmul mengangkat tiga aspek yang menjadi fokus: kesehatan, ekonomi, dan pendidikan. Ketiganya lalu diterjemahkan menjadi empat program kerja yang dilaksanakan dalam berbagai rangkaian acara tahun ini:
Blood donation
Diadakan Juli 2022 lalu dengan menggandeng Gramedia BSD dan Palang Merah Indonesia Kabupaten Tangerang, program Blood Donation SosWeek berhasil mengumpulkan 146 kantong darah.
Helping Hand Program
Program Helping Hand dibagi menjadi tiga sub-acara:
- Kunjungan ke panti asuhan
Sosweek juga berkunjung ke beberapa panti asuhan di Tangerang, lho. Di sana, mereka tidak hanya menemani adik-adik yang tinggal di panti, tetapi juga memberikan bantuan berupa ilmu pengetahuan
- Intervensi stunting
Bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Kota Tangerang Selatan, mereka membuat pos gizi untuk memonitor nutrisi yang dikonsumsi anak-anak dan mengadakan penyuluhan untuk keluarga.
- Peningkatan kualitas sanitasi dan revitalisasi sarana MCK
Sub-acara ini merupakan bintang utama dari Helping Hand Program. Di kawasan BSD, rupanya masih ada 1700 titik yang tidak memiliki toilet dan saluran pembuangan yang layak. Bersama Pemerintah Pusat Kota Tangsel, SosWeek berencana meningkatkan sanitasi untuk warga-warga di sini.
Seminar & Lokakarya
Bertambahnya pelaku UMKM yang membangun ekonomi Indonesia ternyata tidak cukup, karena ternyata nilai bisnis mereka masih bisa dimaksimalkan. Sosweek mengadakan general training serta memberi wadah networking untuk mitra UMKM. Selain itu, mitra UMKM bisa unjuk usaha di dalam bazaar atau mengikuti workshop yang dibantu oleh Gerai Lengkong.
Social Talks
Nah, kalau proker-proker sebelumnya berpusat ke masyarakat luar, kali ini masih bisa diikuti oleh Prasmulyan! Alif yang merupakan alumni panitia pelaksana Y20 berencana untuk mengangkat sustainable development goals di area ketenagakerjaan anak muda dan bagaimana membangun ekosistem social entrepreneurship yang berkelanjutan. Tahukah kamu? Social Talks ini juga bisa jadi bekal sebelum kamu mengikuti mata kuliah Business Project, Final Project, atau mengadakan CSR secara umum lho!
What’s Next in SosWeek?
Meski masih berjalan, Alif dan Priska mengungkapkan harapan mereka dan warisan-warisan yang hendak mereka titipkan di kepanitiaan SosWeek.
“Yang kita ingin tinggalkan adalah cara menganalisis permasalahan sosial di masyarakat dan menjalin hubungan dengan orang lain atau partner sih. Harapan kita nggak saklek kok. Aku harap program kedepannya bisa sesuai dengan kebutuhan masyarakat terkini nanti,” ujar gadis Prasmulyan angkatan 2020 tersebut.
“Nah, kalau untuk seminar lokakarya, itu program yg menurut aku harus dilanjutkan. Zaman sekarang kan UMKM dan pelaku bisnis semakin berkembang terus. Mungkin next-nya lebih terarah ke dunia digital ya,” tambah Priska.
Sementara itu, Alif menekankan ke satu aspek di dalam kepanitiaan yang menjadi aset untuk diselenggarakannya SosWeek di masa depan: networking.
“Program-program kita memang banyak yang baru dan bekerja sama dengan banyak pihak. Ini yang nggak kami tinggalkan: hubungan dan relasi ke banyak pihak eksternal. Itu nggak mudah untuk didapatkan, dan semoga kalau sesuai, bisa dilanjutkan. Jangan sampai lepas, karena dari kerja sama itu banyak akses kesempatan yang terbuka lagi.”
Selain itu, Alif juga menyuarakan hal yang sama dengan Priska.
“Harapan untuk tahun depan, assess lagi proker mana yang bisa berkelanjutan. Apakah program yang kita lanjutkan sekarang ini tepat manfaat dan tepat sasaran? Tujuannya agar bisa ngasih dampak yang lebih jauh dan lebih besar. Perlu diingat, karena kita, generasi muda adalah sumber harapan bagi mereka yang membutuhkan.”
Add comment