Financial freedom atau kebebasan finansial memang menjadi salah satu target yang diimpikan banyak orang, termasuk Aloysius Steven Margono. Sejak itu, ia mulai rajin untuk menimba ilmu tentang investasi yang kemudian mempertemukannya dengan MM New Ventures Innovation.
Hidup Boros Menjadi Turning Point
“Semua berawal dari dulu saya hidup boros, dikit-dikit habis, akhirnya saya curious gimana caranya supaya lebih hemat.”
Ketika mulai menyadari gaya hidupnya cenderung konsumtif, pria lulusan Monash University ini mulai mencari tahu tentang perencanaan keuangan dan investasi saham. Selama proses belajar tersebut, beruntung ia bertemu dengan THINK, sebuah website yang mengajarkan pola pikir dari para pakar investasi, seperti Warren Buffett dan Charlie Munger. Ia pun semakin yakin bahwa investasi bukan hanya untuk orang finance atau accounting saja, melainkan kebutuhan semua orang.
Kata “investasi” semakin menarik bagi Steven hingga terus mendalami pengetahuan tentang sejarah dan filosofi melalui buku dan website. Dua bidang tersebut dipilih karena ia percaya akan berkaitan erat dengan asal muasal investasi, “Charlie Munger pernah mengajarkan bahwa ilmu pengetahuan itu abstrak, mulai dari munculnya filosofi, matematika, lalu fisika biologi, berkembang terus sampai ada yang namanya ekonomi.”
Drakor “Startup” Jadi Inspirasi Memilih MM Prasmul
Setelah mendalami ilmu investasi dan keuangan, mantan Marketing Supervisor di FIFGROUP ini menyadari bahwa salah satu aspek terpenting adalah memahami bagaimana suatu perusahaan berjalan, “Ketika kita berinvestasi kan ujungnya harus paham how the business works gitu kan, business model-nya seperti apa, supaya dapet sensing yang masuk akal.”
Ditambah lagi, minimnya pengalaman di industri startup yang tergolong ‘baru’ mendorong minatnya untuk mempelajari bagaimana manusia bekerja di masa depan. “Saya ini dulu belajar di industri yang cukup mature ya, multifinance dan bank. Nah, gimana caranya saya coba mengetahui industri yang baru nih, industri yang merevolusi bagaimana manusia bekerja di masa depan untuk sesuatu yang lebih baik,” Steven menjelaskan beberapa motivasinya bergabung dengan MM New Ventures Innovation. Menariknya, Steven semakin yakin dengan pilihannya setelah menonton serial drama korea berjudul “Startup”.
Bukan suatu kebetulan bila tanggung jawabnya sebagai AVP Business Development of Capital Support di Shipper menjadi lebih mudah, setelah bergabung dengan MM Prasetiya Mulya. Teori-teori yang ia terima pun tidak disia-siakan dan langsung diimplementasikan. Salah satunya adalah memahami betul kebutuhan konsumen, “Bisnis itu yang penting tau problem konsumen, persona mereka, terus solusinya gimana.” Bahkan, kelihaiannya ini membawanya mendapatkan promosi jabatan.
Selangkah Lebih Dekat dengan Financial Freedom
Berkomitmen dengan motivasi utamanya untuk mencapai financial freedom, Steven bercerita tentang langkah yang ia terapkan. Hal pertama adalah mengevaluasi kondisi keuangan pribadi, “Pertama harus tahu apakah lebih besar pasak daripada tiang buat ngukur seberapa bagus cashflow kita.” Baru setelah itu, pria yang telah menyelesaikan level 1 CFA ini mulai menetapkan target yang dibagi menjadi beberapa pit stop kecil.
Usai menyusun perencanaan dengan rinci dan matang, tahap berikutnya adalah memikirkan cara untuk menggapainya, “Misalkan di umur 30 saya sudah punya aset sekian dan punya target sekian, cara untuk mencapainya gimana, apakah harus bikin bisnis atau duitnya diputer ke investasi lain dulu?”
Tentunya, menyabet gelar Master juga termasuk kedalam strategi Steven untuk mencapai kebebasan finansial, sekaligus investasi jangka panjang untuk perkembangan kariernya.
“Studi itu untuk enhance skill untuk masa depan, supaya value diri bertambah dan lebih cepat mencapai financial freedom.”
Add comment