Dilansir dari Katadata, per Februari 2023, jutaan anak muda berusia 20-24 tahun kesulitan mencari kerja. Namun, nasib berbeda justru dialami oleh Nisrina Tsaniya Khansa Kahfi, alumnus S1 Financial Technology Universitas Prasetiya Mulya, yang tak kesulitan mencari tempat kerja usai lulus.
Kira-kira bagaimana persiapan Nisrina sebelum menembus tahapan seleksi perusahaan? Selengkapnya di artikel ini.
Sibuk Kumpulkan Prestasi, Berujung Lolos Magang Sana-sini
Semasa kuliah, wanita yang pernah tergabung dalam International Consulting Club Indonesia ini mengisi kesehariannya dengan aktif di beberapa organisasi maupun kepanitiaan, serta kompetisi tingkat nasional dan internasional. Baginya, keduanya mempunyai peran besar dalam mendukung langkah karier berikutnya. Akan tetapi, perlombaan lebih menarik perhatiannya karena dinilai punya nilai tambah untuk pelengkap Curriculum Vitae (CV).
“Waktu masih jadi mahasiswa baru, organisasi paling menarik dan memang bagus buat punya networking. Tapi kalau berbicara soal karier profesional, prestasi di kompetisi dan pengalaman kerja punya poin plus tersendiri.”
Tak heran bila ia menyibukkan diri dengan beragam kompetisi. Total sudah 12 prestasi dan dua sertifikasi yang berhasil dikoleksi. Bahkan, mantan anggota Sound of Phoenix Orchestra ini mengaku sangat terbantu ketika mendaftar magang, “Competitions have opened my way to do an internship in various companies dan yang paling berkesan adalah CFA.”
Magang demi magang pun dilalui. Ia sempat mencicipi berbagai industri, mulai dari sekuritas sebagai Equity Research di Trimegah Securities, konsultan sebagai Project Support di Boston Consulting Group, modal ventura sebagai Value Creation di AC Ventures, dan beberapa portofolio lainnya. Bisa dibilang, beberapa industri ini memang sesuai untuk lulusan Financial Technology yang menguasai bidang keuangan, teknologi, dan bisnis dalam satu kesatuan.
Seluruh pengalaman yang telah dikumpulkan tersebut melatih kemampuan teknikalnya hingga menarik perhatian Deloitte, salah satu perusahaan incaran para fresh graduates. Kini, ia menjabat sebagai Merger & Acquisition Associate.
“Salah satu tantangan yang sempat dihadapi adalah comparing which brings me to a greater opportunity because they asked more about competitions and internships. Mereka percaya kalau itu melatih technical things yang berguna untuk pekerjaan.”
Punya Sumber Ilmu, Sekaligus Character Building
Poin menarik berikutnya adalah bagaimana kurikulum yang didesain di Universitas Prasetiya Mulya mampu mengasah critical thinking dan mental para mahasiswa. Hal ini, Nisrina rasakan sejak orientasi hingga lulus, “Kalau dari materi kuliah memang relevan dengan dunia kerja, tapi yang membedakan adalah you will be give lots of task, especially in a group, yang membangun mental juga.”
SAC Sound of Phoenix
Kemampuan berpikir kritis ia peroleh saat mengerjakan beberapa proyek atau berpartisipasi dalam berbagai lomba, “Critical thinking is crucial, in terms of working as a financial advisor, in order to address the problem and answer it.”
Tips terakhir yang Nisrina bagikan adalah tentang time management, antara satu kesibukan dengan kesibukan lainnya. Teknik yang dilakukan adalah strict time blocking, dimana ia membuat jadwal untuk setiap kegiatan dan sebisa mungkin menaati jadwal tersebut.
“Aku kerjakan setiap aktivitas sesuai waktu yang sudah aku tentukan. Kalau belum selesai, aku tetap akan lanjut ke agenda berikutnya. Ini membantu aku menghindari bad time management.
Add comment