Percayalah, nggak semua penerima beasiswa menjalani hari-hari dengan super kaku dan hanya berkutat dengan buku. Di balik nilai-nilai nyaris sempurna mereka, ada banyak juga momen-momen fun yang justru membuat mereka makin semangat mengejar prestasi. Inilah kisah Avril Lawrencia, Prasmul Scholarship and IISMA Awardee, masih bisa aktif di banyak kepanitiaan juga, lho!
Antara Aspirasi dan Inspirasi
Mendapatkan beasiswa merupakan salah satu goal akademis seseorang. Siapa yang tidak mau dapat keringanan biaya dalam menempuh pendidikan tinggi? Apalagi, jika semuanya di-cover oleh pihak sponsor sepenuhnya, yang jelas lebih langka dibanding beasiswa potongan biasa.
“Sebenarnya aku memang mau dapetin beasiswa itu,” Prasmulyan yang akrab dipanggil Avril ini mengaku. “Tapi aku bener-bener nggak expect karena aku denger-denger lumayan susah dapetnya. Dan bahkan pernah beberapa angkatan nggak ada yang dapat. Jadi, nggak expect sama sekali.”
Meski begitu, kenyataannya, Avril-lah yang menjadi penerima beasiswa penuh Prasmul. Mahasiswi asal Jakarta Barat ini menyebutkan beberapa faktor yang membuatnya terpacu untuk selalu achieve more.
Aku memang banyak ambisi, nggak suka stay in my comfort zone dan memang suka coba banyak hal baru. Aku juga dapat dukungan dari mama aku juga, yang selalu memotivasi aku untuk coba ini dan itu. Mama aku selalu bilang coba aja dulu, kalau misalnya berhasil atau gagal pun, itu urusan nanti. Yang penting udah coba.
K-Fever!
Perjalanan Avril tidak berhenti sampai di sana. Setelah berhasil membuktikan kerja keras dan prestasi, perempuan berusia 20 tahun tersebut menetapkan goal baru: mencicipi pendidikan di negeri Ginseng.
“Aku dari dulu tuh memang pengen ke Korea, karena memang suka Korea kan. Nah pas aku lihat awardee tahun lalu banyak yang ke Korea, itu jadi inspirasi aku untuk pengen kayak mereka.” Dan inspirasi itu, betul-betul Avril wujudkan. Ia menjadi IISMA Awardee dan mendapatkan kesempatan untuk belajar di Korea University, mengalahkan ribuan peserta lain dari seluruh Indonesia.
“Challenge-nya adalah membangun Brand Image (buat seleksi IISMA),” cerita gadis yang juga hobi bermain piano dan biola tersebut. Sejak pertama kali dijalankan, program IISMA sudah terkenal cukup ketat, berhubung peminatnya banyak dan yang terpilih adalah mereka yang unggul di antara sekian pendaftar. “I think it’s hard to stand out from all these people, yang mungkin achievement nya jauh lebih banyak, IPK nya tinggi dan sering menang lomba, ikut panitnya banyak alias aktif.”
Setibanya di Korea, Avril tidak terfokus pada belajar dan belajar saja, tetapi juga sempat mengasah hobi dan passionnya di luar kehidupan akademis, seperti berlatih dance di 1 Million Dance Studio yang melahirkan banyak bintang dan koreografer ternama.
Avril juga mengaku, di Korea ia sedikit bisa lebih bernapas. Sebab sekembalinya nanti, ia harus tetap mengejar SKS di Prasmul dan melanjutkan pekerjaan paruh-waktunya sebagai guru les matematika di Seriously Addictive Maths – S.A.M, yang berlokasi di BSD.
“Pokoknya, aku fokus ‘beristirahat’ aja karena di semester 6 aku harus kejar SKS. Jadi saat lanjut kuliah di Prasmul, kayaknya kesibukanku bakal seputar mengejar SKS dan lanjut pekerjaan part time.”
Let Me Tell You a Secret ..
Melihat kesibukan Avril, ditambah partisipasinya di kepanitiaan-kepanitiaan di kampus, tentu akan membuat banyak orang bertanya: gimana sih, cara untuk punya hidup seimbang? Secara memang, aktif di luar kegiatan akademis tuh menguntungkan banget.
Kalau aktif itu kan jadi kenalan sama banyak orang dan dapat banyak temen, yang nggak hanya dari jurusan kita. Banyak skill yang nggak diajarin di kelas, tapi kita bisa dapat itu di kepanitiaan dan exchange program.”
Dan bukan, ini bukan soal time-management saja kok! Karena alumnus Kairos Gracia Christian High School ini menyebutkan kalo sadar diri tuh wajib banget dimiliki dalam menjalankan kegiatan apapun.
“Harus self aware aja sih, jangan sampai mengambil kebanyakan kegiatan. Kalau merasa sudah kebanyakan, setop, dan selesain aja yang udah ada. Terus juga jangan sampai kuliahnya lepas, nilainya drop gara-gara kegiatan lain. Ingat, kuliah harusnya buat belajar.”
Add comment