Here’s the tea: kadang-kadang bisnis tuh bisa dimulai dari underrated things… seperti dalam perdebatan kopi versus teh 🍵
Becoming The Local Premium Choice
Perdebatan kopi atau teh, memang kadang tidak ada habisnya. Namun selama beberapa tahun terakhir ini, tidak bisa dipungkiri kalau bisnis kopi menjamur dimana-mana. Mau cari yang low budget sampai yang premium, dari merek internasional sampai lokal pun ada. Sayangnya, pada masa itu, bisnis teh belum bisa menyaingi level itu.
Barangkali, dulu ketika pecinta teh harus menyebutkan 3 merek teh premium asli Indonesia, bakal kesulitan. Inilah yang jadi pintu bagi Gracia Tania Larisa mendobrak dunia bisnis teh dengan brandnya, AMATE.
Bermula dari proyek tugas akhir kuliah di tahun 2019-2020 dan setelah menjalani beragam riset produk dan pasar, AMATE kini menjadi salah satu brand premium tea asli Indonesia.
“Sebenarnya, (aku dan tim) baru tahu saat itu kalau teh kita (teh Indonesia) yang berkualitas bagus (grade tertinggi) sebagian besar diekspor ke luar negeri. Lalu kita berpikir, ‘Sayang banget kalo orang Indo minum teh premium malah larinya ke brand-brand luar seperti TWG, padahal kita sendiri juga punya daun teh berkualitas tinggi.’” Alumni angkatan 2016 tersebut menjelaskan. “Jadi kita pikir, ‘Kenapa nggak sekalian kita perkenalkan teh kualitas ekspor kita ke pasar lokal?’ Supaya mereka tahu kalau kita punya teh premium juga.”
Selain bahan, ada juga yang menarik perhatian Gracia saat mengonsep AMATE sebagai brand premium tea: penyajian.
Biasanya kalau mau minum premium artisan tea, cara penyajiannya harus ditakar sedemikian rupa. Tapi seiring perkembangan zaman, rasanya semakin banyak orang lebih suka hal-hal yang praktis. That’s why kita bikin premium artisan tea in cotton tea bag. Orang jadi bisa menikmati artisan tea, but skip the hassle (dalam menyeduh & menakar teh).
It’s All About Creativi-TEA
Hal apa sih, yang paling penting buat Prasmulyan jurusan Business ini saat mengeksekusi R&D hingga marketing AMATE? Ketika ditanya hal tersebut, gadis yang hobi traveling ini menyebutkan kreativitas sebagai salah satu skill penting dalam berbisnis.
Di pengalaman Gracia yang sudah menjalankan AMATE selama kurang lebih 4 tahun, dari proses riset dan pengembangan, uji coba, penjualan, dan segala macam, hal lain yang diperlukan sebelum membangun sebuah bisnis, kreativitas menjadi berguna dalam mencari solusi.
Dari sini yang diajarkan Prasmul adalah be creative. Kalau misalnya ketemu jalan buntu, coba cari jalan yang lain. Karena pasti ada aja jalan lain yang membuat kita bisa mengembangkan bisnis kita.
Meski sudah berkembang dari penjualan premium tea atau artisan tea sebagai produk untuk dikonsumsi hingga untuk gift dan hampers, Gracia bersama partners-nya pun masih menemukan banyak potensi di dalam AMATE untuk dikembangkan. Salah satunya adalah packaging. “Teh itu bisa jadi gift buat orang-orang terdekat as a thank you gift atau hadiah saat momen-momen spesial. Biasanya customers suka beliin teh yang bagus packaging-nya, yang lucu-lucu dan berkualitas untuk dijadikan sebagai gift.”
Tidak berhenti sampai di wajah brandnya saja, Gracia pun punya beragam rencana untuk mengembangkan produk-produk AMATE di masa depan.
“Kita akan coba develop produk yang berbahan dasar teh,” paparnya. “Karena sebenarnya masih banyak yang bisa kita explore dari bahan teh itu sendiri, but we’ll see ya nanti kedepannya mungkin kita bisa coba create produk lain selain minuman.”
Add comment