Kuliah Umum Prof. Robert F. Engle III “ The Prospect for Global Financial Stability”
Rangkaian acara yang digagas oleh International Peace Foundation dan didukung oleh beberapa pihak, salah satunya Universitas Prasetiya Mulya, yaitu “The 6th ASEAN event series ‘BRIDGES’ Dialogues Towards a Culture of Peace” melanjutkan safari kegiatannya dengan mengadakan kuliah umum bertajuk “The Prospect For Global Financial Stability” pada Rabu, 22 Februari 2017 di Universitas Atma Jaya Jakarta.
Jika di Prasetiya Mulya hadir peraih nobel perdamaian bidang pemerintahan, yaitu HE Jose Manuel Barroso yang memberikan kuliah seputar pemerintahan, kini giliran peraih nobel ekonomi tahun 2003 yaitu Prof. Robert F. Engle III yang memberikan kuliah publik seputar dunia perbankan dan keuangan.
Dalam kuliah umum yang juga dihadiri oleh Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Mirza Adityaswara, dan Deputi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Iskandar Simorangkir, Prof. Engle memaparkan prospek stabilitas finansial di Indonesia. Ekonom tersebut mengatakan bahwa stabilnya kondisi keuangan suatu negara, tidak serta – merta menjamin bahwa keadaan perbankan negara tersebut akan aman selamanaya, meningat keadaan ekonomi global sangat penuh dengan ketidakpastian.
Dalam pantauan Engle, kondisi perbankan Indonesia memang cenderung stabil, namun bukan berarti stabilitas tersebut adalah kondisi minim resiko. Ia bertutur “Adalah berita yang bagus, namun mengandung berita yang buruk pula. Artinya modal yang substansi itu sangat aman, tapi terlalu hati-hati dan terlalu aman. Ada ketakutan untuk membuat pinjaman yang diperlukan untuk stimulus ekonomi.” Rendahnya resiko sistemik atau sistemik risk (SRISK) di Indonesia mencerminkan bahwa perbankan di Indonesia terlalu berhati — hati, dimana sikap tersebut pada akhirnya dapat membuat hilangnya potensi besar dan keuntungan yang dapat dicapai.
Prof. Engle menilai bahwa kapasitas permodalan perbankan Indonesia sebenarnya mencukupi, dimana ketahanan ekonomi Indonesia dinilai jauh lebih kuat dibanding dengan negara emerging markets lainnya. Peraih nobel tersebut mengatakan bahwa seharusnya negara kita lebih berani mengambil resiko antara lain dengan memperluas basis pinjaman supaya dapat lebih menguntungkan. Dengan meningkatkan jumlah pinjaman bank, diharapkan perekonomian Indonesia juga dapat lebih terstimulasi. “Esensi dunia bisnis ialah terus-menerus berinovasi di tengah resiko dan turbulensi yang menguat. Karena itu, pertama-tama dunia bisnis harus memiliki kompetensi memahami, mengelola, dan memitigasi resiko yang akan makin intensif di masa depan,” imbuhnya.
Untuk itu, Prof. Engle mengingatkan agar pemerintah perlu mengambil langkah strategis dengan menerbitkan regulasi yang tepat untuk menjaga stabilisasi keuangan dan mengurangi resiko sistemik. Meskipun Bank Indonesia dapat mempredikisi resiko yang akan muncul, terdapat beberapa resiko yang tidak dapat di predikisi layaknya Brexit dan terplihnya Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat, yang dapat menggangu stabilitas keuangan negara.
Dalam kesempatan yang sama, Yane Chandera B.Sc., MBA selaku Faculty Member S1 Finance and Banking Universitas Prasetiya Mulya sependapat dengan paparan Prof. Engle, dimana menurutnya sistemik risk harus di kelola, bukan dihindari atau bakan ditakuti. Tanpa resiko, financial market tidak akan berfungsi normal dan perekonomian tidak akan bertumbuh. Adalah tugas sektor perbankan untuk mengelola resiko ini dengan cerdas dan bijaksana.
Untuk menanamkan pemahaman mahasiswa S1 Finance and Banking Prasmul terkait pengelolaan manajemen resiko, terdapat beberapa mata kuliah yang dapat memberikan pemahaman mengenai risk management termasuk di sektor perbankan. Selain mempelajari hal tersebut, para lulusan S1 Finance and Banking disiapkan untuk mumpuni dalam menilai berbagai kesempatan investasi yang disesuaikan dengan ragam instrumennya serta dididik untuk memahami proses bisnis dari bank baik per bagian maupun secara keseluruhan. Info lebih lanjut terkait program S1 Finance and Banking Universitas Prasetiya Mulya, silahkan cek disini S1 Finance and Banking
Add comment