PT. Bank Mandiri Tbk. telah mengumumkan pemenang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) 2014 pada hari Rabu (15/01) di Istora Senayan, Jakarta. Untuk kategori mahasiswa dua gelar juara diraih mahasiswa S1 Prasetiya Mulya, yakni Nicholas Kurniawan (Venus Aquatics) pada kategori Industri Perdagangan dan Jasa serta David Yuwono (Dry Bag) pada kategori Industri Kreatif.
Siapa Nicholas dan David serta bagaimana perjalanannya hingga menuju tangga juara?
Nicholas Kurniawan adalah Prasmulyan angkatan 2011. Venus Aquatics, usaha yang bergerak di bidang perdagangan ikan hias awalnya dirintis Nico — sapaan akrab Nicholas – ketika SMA hingga Nicholas untuk membiayai kuliahnya. Semakin lama usahanya semakin maju hingga akhirnya mampu meraih omset lebih dari 100 juta per bulan.
Nama David Yuwono sebenarnya sudah diumumkan saat acara wisuda S1 Prasetiya Mulya pada bulan Desember 2013 lalu. Prasmulyan angkatan 2009 ini memang mendaftarkan diri pada ajang Wirausaha Muda Mandiri (WMM) saat menyelesaikan tugas akhir Project Improvement di salah satu perusahaan e-commerce terkemuka di Indonesia.
Perjalanan David menuju tangga juara diakuinya tidak mudah. Mewakili finalis wilayah Jabodetabek dalam kategori mahasiswa bersama Nico, David mengusung usaha yang bergerak di bidang industri kreatif tas dengan label Dry Bag. Bermodalkan usahanya yang sudah berjalan 3 tahun tersebut David berhasil meyakinkan juri untuk memilihnya sebagai pemenang.
Saat ditanya tentang kesuksesannya sebagai wirausahawan muda, David menyatakan tidak ada yang instan. Ia bercerita bahwa Dry Bag bukanlah bisnis yang pertama kali ia rintis. Sewaktu kuliah, David bersama rekan-rekannya di jurusan S1 Business Prasetiya Mulya pernah menggarap bisnis kue Macbull. Saat itu, ia belajar banyak tentang cara membangun sistem dan bekerjasama. Selanjutnya, David mengaku mendapatkan suntikan pengalaman yang berharga hingga menemukan pemasok bahan baku dari Cina saat ia mengadakan Project Improvement di perusahaan e-commerce sebagai tugas akhir kuliahnya.
“Kalau sudah tahu terbiasa dapat ilmu di kampus dan sering praktek, maka kita akan tahu bahwa penggunaan teori juga sangat berpengaruh untuk menjalankan usaha,” ujar David sambil menjelaskan teori-teori dari Michael Porter sering ia gunakan untuk menganalisis barrier terhadap kompetitor , valuasi produk, hingga kekuatan supply chain.
David menganggap sistem produksi sangatlah berperan untuk bisa menghasilkan produk dengan kualitas yang bagus dengan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat kelas menengah dan menengah ke bawah. Dry Bag menggunakan 20 persen bahan baku yang diproduksi sendiri dan 80 persennya didatangkan dari supplier. David mendatangkan 70 hingga 80 persennya bahannya dari produsen lokal dan 20-30 persennya diimpor. Untuk urusan distribution channel, Dry Bag dan Suede Shoes besutan David mengandalkan penjualan online dengan dukungan reseller-reseller yang dapat diandalkan di daerah-daerah luar Jakarta.
Seperti Nicholas, David pun merasa tak pernah puas. Hadiah 50 juta rupiah dari Bank Mandiri akan digunakan untuk mengembangkan bisnis Dry Bag. Rencananya David akan menambah produk dan membuka toko offline dengan terlebih dahulu membangun store management-nya. Terkait masa depannya, David punya prinsip yang kuat tentang wirausaha sebagai pilihan hidupnya.
“Semiskin-miskinnya saya karena usaha jatuh, saya akan tetap terjun di wirausaha,” ujar putra pasangan Yono Hadi dan Christina Tenoyo ini.
Simak juga berita terkait di media massa berikut ini :
Berbincang dengan Nicholas Kurniawan, Pemenang Wirausaha Muda
Berawal Kepepet Biaya Kuliah, Pria 20 tahun ini Ekspor Ikan Hias 100 Juta per Bulan
Bermodal Rp 800 Ribu dan Tanpa Toko, Pria Ini Beromzet 100 Juta Per Bulan
David Yuwono : Talenta Muda Wirausaha Indonesia
Apa Bidang Usaha Pemenang Wirausaha Muda Mandiri
Pengumuman Final Pemenang Wirausaha Muda Mandiri
Pengumuman Pemenang WMM dan MYT 2013
Add comment