Seakan melaju tanpa henti, teknologi yang berkembang sangat pesat menimbulkan urgensi bagi perusahaan untuk ikut bergerak agar tak tergerus tantangan zaman. Bukan tanpa alasan, dewasa ini kita menyaksikan banyak perusahaan raksasa yang layu ataupun mati termakan ancaman inovasi disruptif, yang ternyata datang dari perusahaan rintisan berbasis teknologi.
Demi menyongsong era disruptif ini, Universitas Prasetiya Mulya kian memperluas portofolio partner industrinya dengan menggandeng perusahaan financial technology Doku. Kerjasama yang tertuang dalam ikatan Nota Kesepakatan ini diresmikan pada Selasa (7/3), di Universitas Prasetiya Mulya, BSD.
Dalam perjanjian kerjasama yang resmi ditandatangi oleh Dr. Ida Juda Widjojo selaku Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Eksternal Prasetiya Mulya dan Nabilah Alsagoff selaku Chief Operating Officer Doku, butir-butir sinergi antara kedua belah pihak meliputi guest lecture, seminar, konferensi, workshop, magang, penelitian dan pelatihan di bidang financial technology, serta peluang dan kegiatan lain yang berkaitan.
Menanggapi kerjasama ini, Dr. Ida Juda mengapresiasi langkah inovatif Doku dalam memajukan geliat ekonomi digital. Beliau mengungkapkan, “7 tahun lalu mungkin belum banyak dari kita berpikir tentang e-money, namun Doku berani membawa inovasi ke permukaan dan saya sangat mengapresiasi itu.” Beliau juga berharap bahwa keterlibatan industri dalam proses belajar mahasiswa Prasetiya Mulya, bisa membawa School of Applied Prasetiya Mulya khususnya mahasiswa S1 Enterprise Software Engineering lebih siap menjadi pemain di zaman revolusi digital.
“Mahasiswa bisa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang industri financial technology, dan kolaborasi ini juga bisa memberikan masukan-masukan positif bagi pengembangan kurikulum S1 Enterprise Software Engineering Prasetiya Mulya,” ungkap beliau secara positif.
Dalam sambutannya, Nabilah Alsagoff sempat bercerita bahwa industri financial technology memiliki kans besar untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat di Indonesia. Untuk mencapai ke tahap tersebut, baik Doku maupun industri Fin-Tech secara luas, membutuhkan sokongan SDM lokal yang mumpuni dan berkualitas khususnya di bidang IT, “ Hampir semua engineer di Doku adalah orang Indonesia, dan kami membutuhkan lebih banyak talenta-talenta seperti mereka. Melihat bahwa ada Dengan kerjasama ini, kami yakin bisa menjawab kesulitas mencari talenta terbaik di bidang IT
Add comment