Bertemu dengan client dari beragam industri, saat menjadi profesional, menjadi bekal utama Harry Fitriyanto ketika mendirikan perusahaannya, yang saat ini sudah berdiri selama 7 tahun. Tak hanya itu, pencapaiannya juga didasari oleh jiwa petualang dan terbuka terhadap tantangan.
Tak Pernah Berhenti Belajar
“Saya suka hal yang dinamis, suka challenge baru. Jadi, saya nyaman ketika dihadapkan dengan konsumen dari industri yang berbeda-beda, meskipun harus belajar dari nol.“ – Harry Fitriyanto
Mengawali perjalanan karier pada 2005 sebagai Project Manager di Danamon, pria yang gemar berolahraga ini sudah menjelajahi beberapa perusahaan dan membantu banyak client menyelesaikan masalah. Tentunya, beradaptasi dan memahami masing-masing industri bukan hal sepele. Namun, justru hal itu yang membakar antusiasme pria berlatar belakang teknik ini.
Harry yang pernah bekerja menjabat sebagai senior project / program manager AS (report to regional advanced services manager) di Cisco Singapura ini juga menceritakan tentang kecintaan pada tantangan, yang membawanya mendirikan tiga perusahaan yaitu Proadvis Indonesia (strategic project / program management consultant), Ryska Professional Services (total execution services), dan Xinergis (enterprise work management platform). Setelah mendapatkan pengalaman sebagai profesional dan expert di bidangnya, ia memutuskan untuk keluar dari zona nyaman dan memulai karier sebagai entrepreneur. Rintisan pertamanya didirikan pada tahun 2014 dan bertahan hingga 2017. Tak ingin mimpinya berhenti, ia pun mendirikan Ryska Professional Services (RPS) yang telah menangani banyak client besar, seperti Telkom Indonesia, Pertamina, Pelita Air Service, Medco Energi, Angkasa Pura II, Kementerian Kelautan dan Perikanan, BFI Finance, dan masih banyak lagi.
Ilmu Baru, Harapan Baru
Menyadari dirinya belum memiliki latar belakang dan pengetahuan bisnis yang cukup, penyuka traveling ini memilih untuk melanjutkan pendidikan di MM New Ventures Innovation Prasetiya Mulya. Menurutnya, program ini sangat cocok dengan kebutuhan pada saat itu. Ditambah lagi, ada ekosistem yang mampu mendukung perusahaannya kelak.
Melalui program NVI, lulusan unggulan MM Prasetiya Mulya ini berhasil melahirkan business plan baru, Xinergis, yang kemudian direalisasikan menjadi real business. Tentunya, ada harapan yang ditanamkan dalam perusahaan bayi tersebut, karena pada proses perencanaan dan pengembangan, ia telah mendapatkan ilmu dan pengalaman yang cukup banyak dari Prasetiya Mulya, berbeda dengan perusahaan terdahulu yang hanya mengandalkan learning by doing sepenuhnya.
“Setelah menyelesaikan program MM NVI, Xinergis yang awalnya hanya berupa business plan, sekarang mulai coba direalisasikan dan sedang berada di tahap 2nd MVP finalization dan getting more traction untuk mendapatkan konsumen. Ke depannya, terbuka untuk berkolaborasi dengan lembaga riset AI dan mitra investor.” – Harry Fitriyanto
Sukses Berarti Berdampak untuk Orang Lain
Harry mengaku keinginannya untuk mencapai kesuksesan bukan semata-mata demi kepentingan diri sendiri maupun perusahaannya saja, melainkan juga demi orang lain. Ia sangat ingin semakin banyak orang yang termotivasi dan terinspirasi untuk menjadi entrepreneur, karena banyaknya pengusaha akan menciptakan lapangan pekerjaan yang luas.
“Saya membangun usaha ini membutuhkan proses selama 7 tahun. Lesson learned-nya, untuk sukses mencapai sesuatu, kita harus belajar menikmati setiap prosesnya, keep learning and keep determination. Oleh karena itu, untuk mencapai keberhasilan, harus menghargai proses. Tidak ada yang instan,” tutupnya.
Add comment