Permulaan perjalanan karier menjadi proses adaptasi terhadap dunia profesional bagi sebagian besar orang. Tapi, hal berbeda dirasakan oleh Moh Zakaria yang berkesempatan berperan sebagai Management Trainee di Oracle. Ia langsung memahami bahwa kunci dari suatu perusahaan terletak pada sales atau penjualan. Momen itu membuka mata dan memotivasinya untuk berkecimpung lebih dalam di bidang tersebut.
Tak Menyia-nyiakan Kesempatan
“Setelah lulus S1, saya tidak punya banyak pilihan karena lulusan teknik elektro belum se-booming sekarang. Tapi beruntung ada opportunity di Oracle dan saya ambil kesempatan itu.“
Moh Zakaria
Ayah dari dua anak ini tidak pernah melewatkan peluang yang datang padanya. Ketika usai meraih gelar sarjana dari Universitas Brawijaya, Oracle memberikan jalan untuk Zakaria mencoba berbagai fungsi dan divisi di sana. Tentunya, kondisi ini membantunya memahami landscape industri teknologi secara keseluruhan, hingga menemukan bahwa poros utama dari bisnis terletak pada sales.
Sejak saat itu, pria yang sedang menggeluti hobi bersepeda ini mulai tertarik untuk terjun ke divisi yang berkaitan dengan sales. Namun, menyadari pengalaman yang belum cukup banyak, seperti hanya mengetahui bagaimana sales beroperasi ketika berada di divisi Business Analyst/ Operations, ia pun memutuskan untuk melanjutkan studi di Magister Manajemen Prasetiya Mulya. “Waktu itu ingin mendalami tentang selling dan how the business operate. Prasmul jadi pilihan karena menurut saya ilmu bisnis di sini diajarkan secara holistik.”
4 semester dimanfaatkan dengan maksimal, bahkan ia mengaku mendapatkan ilmu yang melebihi ekspektasi, “Sejak belajar di Prasmul, saya jadi terbiasa dengan istilah yang digunakan ketika baca berita tentang bisnis, jadi paham juga tentang investasi yang diajarkan oleh Pak Lukas,” Zakaria menjelaskan.
Pintu demi pintu terus terbuka saat menempuh pendidikan pascasarjana. Bukan tanpa alasan, pria yang saat itu masih menjadi Account Manager di Oracle mendapatkan tawaran dari SAP, masih di area sales yaitu sebagai Senior Sales Account Executive. “Saat masih kuliah, tiba-tiba ada tawaran untuk bergabung di SAP dan saya ambil, hitung-hitung sekalian langsung menerapkan ilmu di dunia profesional”, ungkapnya.
Usai mendapat ilmu dan pengalaman yang cukup, pria yang mengambil short course di Harvard Business School ini mencoba peruntungannya dengan bergabung menjadi bagian dari Account Manager di Amazon Web Services. “Setiap peluang pasti saya pikirkan secara matang untuk menimbang bibit, bebet, bobotnya”, jelasnya.
Selalu Berusaha yang Terbaik
Pepatah “usaha tidak akan mengkhianati hasil” pasti tidak asing di telinga kita. Ungkapan inilah yang memotivasi Zakaria untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap hal yang dilakukannya. Saat menjadi Business Analyst/Operations di Oracle, misalnya, ia pertama kali diberi tanggung jawab untuk wilayah Indonesia dan Filipina. “Karena ini merupakan hal baru bagi saya, saya harus mempelajari sekaligus mengembangkan beberapa proses dari Internal Oracle Application. Di sisi lain, saya juga perlu memastikan ekspektasi klien dan target sales terpenuhi,” jelasnya. Tidak sia-sia, lonjakan karier ia dapatkan dengan bertanggung jawab atas wilayah ASEAN.
Pengalaman serupa juga dialami ketika berkarier di SAP. Awalnya, Zakaria bertugas untuk meningkatkan business process para klien dengan bantuan produk dari SAP. “Setelah berkecimpung selama setahun, saya akhirnya dipercaya untuk menjadi Commercial Sales Executive di SAP,” ungkapnya. Bahkan, berhasil meraih posisi 1st runner up di SEA Golden Pitch saat itu.
“Punya passion itu keharusan, but sometimes you need to focus on what you have and do your best.”
Moh Zakaria
Ingin Membantu Banyak Orang
“Kebetulan ada peluang yang membuat nyaman karena bisa help people’s lives and it’s a good thing.” – Moh Zakaria
Berbicara soal passion, pria yang mempunyai sugar glider ini merasa mencintai pekerjaan karena bisa membantu banyak orang. “Ketika bertemu klien bisa discuss kira-kira apa yang cocok dengan kendala yang mereka alami,” Zakaria menceritakan pengalamannya. Seperti saat menjabat sebagai Applications Account Manager di Oracle, ia sangat senang ketika client bisa keluar dari masalah terkait business process, terutama di bidang keuangan, supply chain, human capital, dan customer relationship management.
Begitu juga ketika berada di SAP. Posisi Senior Sales Account Executive menugaskan ia untuk membantu klien meningkatkan efisiensi bisnis, khususnya di digital platform, people asset, supplier, dan konsumen. Profesi tersebut dikerjakannya dengan senang hati supaya bisnis konsumennya bisa berkembang secara positif.
Bagaimana pengalaman saat ini sebagai EdTech Lead di Google Cloud? Tentu diskusi dengan EdTech Startup intens dilakukan, “Sebagai lead di EdTech yang mempunyai misi untuk create impact buat education di Indonesia, saya berbicara dengan klien untuk mengetahui bagaimana produk Google dapat leverage bisnis mereka, serta kolaborasi yang cocok untuk mengintegrasikan produk mereka dengan produk Google.”
Add comment