Situasi pandemi bukan menjadi penghalang bagi mahasiswa Indonesia untuk terus berkarya dan berprestasi. Hal ini dibuktikan oleh mereka yang berhasil mengalahkan pesaing dari Australia dan Amerika, serta memukau para juri di Pitch First 2021. Meskipun kompetisi yang diselenggarakan oleh Management Society MM Prasetiya Mulya ini dikemas secara online, para peserta diantaranya mahasiswa ITB, Universitas Brawijaya, Universitas Ciputra, dan Universitas Prasetiya Mulya, mampu menyampaikan ide bisnis dan menjawab pertanyaan para juri dengan maksimal.
Sebanyak 17 tim dari dalam negeri dan mancanegara, seperti University of Technology Sydney, The University of Melbourne, dan San Jose State University memperebutkan gelar juara. Bukan hanya tentang ide, kemampuan para peserta dalam mempresentasikan solusi yang mereka tawarkan juga menjadi poin penting ketika pitching.
Dari Aplikasi Lifestyle Sampai Edukasi
Lima ide terbaik kembali berjuang meraih titel juara di babak final. Persaingan ketat pun tak terhindarkan. Hingga akhirnya, Fit Me, aplikasi lifestyle builder berhasil memenangkan tahap ini. Berbekal data tentang kasus obesitas dan tingginya keinginan masyarakat untuk mengubah gaya hidup, tiga mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya sukses meyakinkan para juri.
“Fit Me is a one stop solution to start building your ideal lifestyle, it’s a subscription type of application and you can get a lot benefits from this subscription.”
Tim Triple B
Tak berhenti sampai disitu, tiga mahasiswa lainnya dari Universitas Prasetiya Mulya juga berhasil memastikan posisinya di podium juara sebagai Juara 2. Mereka adalah Tim Octopush yang menuai perhatian para juri lewat Maula. Aplikasi yang didesain untuk membantu para pencari kerja, khususnya mereka yang belum berpengalaman.
“It comes full circle where no experience usually leads to no jobs and no job means no money. We can cut this circle together because with Maula, pasti dapat.”
Tim Octopush
Begitu juga dengan tiga mahasiswa dari ITB, Universitas Brawijaya, dan Universitas Ciputra yang muncul dengan ide berupa aplikasi edukasi bernama Reekan. Aplikasi ini hadir untuk membantu para pelajar mengakses pembelajaran daring dengan lebih mudah. Usaha mereka pun tidak sia-sia karena mereka berhasil mendapatkan gelar Juara 3.
“Every time we hear the word of education, there will always be Reekan that accompanies us while we are studying in joy and sorrow.”
Tim Reekan
Kompetisi Bonus Edukasi, Relasi, dan Investasi
Hal menarik lain dari Pitch First adalah pengalaman yang didapat oleh para peserta, saat berkesempatan untuk mendengarkan webinar tentang pitching dan sustainable business, mendapat masukan dari para juri agar dapat memaksimalkan bisnis mereka, serta bertemu langsung dengan investor dari Kolibra Capital. Tentunya, waktu yang baik untuk para peserta menambah ilmu, menjalin relasi, sekaligus mengkonsultasikan tentang peluang suntikan dana dari investor.
Selamat kepada para pemenang! Jangan lupa untuk terus berkarya dan berdampak bagi sesama!
Penasaran dengan keseruan acaranya? Mari saksikan tayangan lengkap dari Final Round Pitch First 2021 disini.
_________________________________________________________________________________________
Pitch First 2021 adalah kompetisi business pitching tahunan untuk mahasiswa/i program S1 dan D3 berskala internasional yang diadakan oleh Management Society, organisasi mahasiswa program MM Reguler Universitas Prasetiya Mulya. Tahun ini, Pitch First mengusung tema “Creating Sustainable Business Model Through the Pandemic” yang terdiri dari dua rangkaian acara besar, yaitu webinar dan kompetisi. Diawali dengan webinar yang dibawakan oleh Fernando A. Hainim SST. Par. (Praktisi dan Faculty Member Prasmul), Douglas Kertapati (Founder, The Experts & CEO, D’Show Group), dan M. Setiawan Kusmulyono (Praktisi dan Faculty Member Prasmul), acara ini kemudian dilanjutkan dengan presentasi peserta yang dinilai oleh Faculty Member Prasmul, yaitu Henry Pribadi, Ph.D., Sukasah Syahdan, S.S., M.B.A., Leonis Marchalina, Ph.D., dan Isti Budhi Setiawati, dan S.E., M.S.E., serta para praktisi berpengalaman, yaitu Teezar Firmansyah (Founding Partner, Kolibra Capital), Ardi Setiadharma (CFO, Prasetia Dwidharma), Arto Biantoro (Aktivis Brand), dan Gabriela Joselin N. (Tim Investments, Kolibra Capital).
Add comment