BSD City, Tangerang – Seiring perkembangan zaman, telah terjadi digitalisasi dalam berbagai sektor pekerjaan yang mengakibatkan hilangnya beberapa profesi, termasuk akuntan. Namun demikian, jika seorang akuntan proaktif menghadapi perubahan dan menjadikan perubahan tersebut sebuah peluang, maka mereka diyakini dapat membantu memajukan perekonomian bangsa.
Anggota Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia, Rosita Uli Sinaga mengemukakan bahwa Indonesia membutuhkan akuntan-akuntan berkualitas dalam mendukung laju pembangunan dan kemakmuran suatu bangsa. Dengan kualifikasi yaitu memiliki kemampuan komunikasi dan presentasi yang baik, jiwa kepemimpinan, integritas, kemauan untuk terus belajar, dan keterbukaan dalam tim.
Untuk membantu mengembangkan akuntan Indonesia agar memiliki sifat-sifat tersebut, Universitas Prasetiya Mulya menyelenggarakan kompetisi akuntansi Annual Prasetiya Mulya Accounting Challenge 2018 (APMAC 2018) untuk kelima kalinya. Kompetisi ini diharapkan dapat meningkatkan minat siswa/i dalam dunia akuntansi dan menambah wawasan di bidang akuntansi tingkat SMA.
Dengan tangan terbuka, Yang Elvi Adelina, M.Si., Ak., CA selaku Ketua Prodi S1 Accounting Universitas Prasetiya Mulya memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta dan guru pendamping yang hadir pada APMAC 2018.
“Semoga APMAC 2018 dapat dijadikan sebagai wadah untuk menggali potensi siswa dalam mengasah kemampuan analisis, kerja sama tim serta integritas dalam mengungkapkan hasil yang terpercaya,” ungkapnya.
Pada APMAC 2018 yang mengangkat tema Collab(orate) Your Potential dengan tagline ‘Break The Limit’, setiap tim yang berpartisipasi dalam APMAC 2018 diharapkan dapat mewujudkan potensi yang dimiliki dalam bidang akuntansi dan kerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
“APMAC adalah perlombaan yang setiap babaknya dirancang agar dapat mengasah analytical skills, teamwork, integrity, dan time management tiap peserta,” ujar Nadia selaku anggota divisi Public Relations APMAC 2018.
Komitmen tersebut cukup terlihat dari materi lomba yang diujikan, mulai dari materi accounting cycle, perusahaan dagang, perusahaan jasa, laporan keuangan, inventory, accounting theory, depresiasi, FOB shipping/destination, Plant, Property and Equipment, Rekonsiliasi Bank, adjustment hingga petty cash yang turut diberikan kepada seluruh siswa SMA tersebut.
Keunikan dari APMAC 2018 yang berbeda dengan perlombaan akuntansi lainnya adalah kemampuan membawakan materi akuntansi yang tergolong serius dengan cara yang fun dan lekat dengan anak muda. Untuk mendapatkan hadiah yang terdiri dari total uang tunai Rp. 30 juta, sertifikat dan fasilitas sarana prasarana sekolah, setiap tim perwakilan yang terdiri dari 3 peserta harus melewati 3 babak, yakni babak preliminary online, preliminary offline, semifinal dan final.
Disela-sela babak menuju semifinal, para peserta juga disuguhkan dengan sharing session dari para praktisi yang bergelut di Kantor Akuntan Publik, yakni Harry Santoso, MM selaku Asisstant Manager PwC Indonesia dan Jan Sebastian selaku Senior Associate KPMG. Melalui rangkaian yang berlangsung di hari pertama tersebut, peserta yang sudah hadir merasa gembira dalam menjalani rangkaian perlombaan.
Salah satu peserta yakni Kiki dari SMA Al-Azhar 8 mengungkapkan, “Lomba ini berbeda banget dari perlombaan lainnya. Walaupun judulnya lomba akuntansi, di sini kita tidak cuma berhitung saja, tapi ada games, sesi sharing dan banyak lagi hal menarik lainnya.”
Untuk menentukan 4 finalis yang akan maju ke tahap final case presentation, 12 tim yang sudah memasuki tahap semifinal harus melalui berbagai babak lain seperti babak crime scene, pos game dan cerdas cermat. Pada babak crime scene, para semifinalis diminta untuk menyelesaikan sebuah misi untuk mencari pelaku fraud dalam perusahaan. Sementara pada babak pos game, para semifinalis diuji kekompakan dan kerja samanya dalam menyelesaikan berbagai tantangan soal akuntansi yang dikemas dalam bentuk permainan yang unik.
APMAC 2018 ditutup dengan babak terakhir yaitu final case presentation. Empat tim yang berhasil lolos ke babak final akan berpresentasi di depan juri yang terdiri dari Bapak Ahmadi Hadibroto, SE, AK, MSc, CA, CPA selaku mantan Ketua Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), beserta dua faculty member lainnya dari Universitas Prasetiya Mulya.
APMAC 2018 dimenangkan oleh SMA Atisa Dipamkara, adapun 1st Runner Up diraih oleh Springfield School (Team 2), diikuti Springfield School (Team 1) sebagai 2nd Runner Up dan SMA Kristen Yusuf sebagai 3rd Runner Up.
Dengan perasaan bangga, tim dari SMA Atisa Dipamkara menyampaikan apresiasinya terhadap kompetisi yang mereka taklukan, “Kami awalnya melihat di video lomba APMAC tahun lalu dan ingin sekali masuk ke Day 2 karena banyak games yang seru, dan Puji Tuhan kami berhasil masuk ke Day 2.” Mereka melanjutkan, “APMAC ini benar-benar sangat seru karena jarang sekali kami ikut lomba akuntansi yang digabungkan dengan games. Lomba ini sangat berkesan buat kami.”
TEKS: PR APMAC 2018
EDITOR: VIO
SUMBER FOTO: DOKUMENTASI APMAC 2018 & MCR
Add comment