Prasmulyan khususnya mahasiswa tingkat akhir mungkin sudah mulai menata langkah untuk menyambut kehidupan setelah lulus nanti. Entah berkarir atau menjadi entrepreneur, yang pasti profesi tersebut harus dijalani dengan penuh komitmen, hasrat dan semangat! Because with all that, you can make the impossible happen. Ga percaya? Yuk kita belajar dari peraih nobel bidang kimia, Prof. Dr. Peter Agre.
Tim ceritaprasmul berkesempatan bertatap muka dan mendengarkan kuliah inspiratif Prof. Dr. Peter Agre di Bandung, 22 Maret 2017 lalu. Kedatangan beliau ke Indonesia merupakan bagian dari safari kegiatan The 6th ASEAN event series “BRIDGES – Dialogues Towards a Culture of Peace” yang digagas International Peace Foundation dan didukung oleh beberapa pihak, salah satunya Universitas Prasetiya Mulya.
Tergerak karena Hasrat
Kedatangan Peter Agre ke Bandung, tepatnya ITB dan UNPAD membawa cerita menarik tentang profesinya sebagai ilmuwan. Sama seperti mahasiswa lainnya, ia juga menghadapi banyak kendala dalam menjalani pendidikan kedokteran di di John Hopkins School of Medicine, University Hospital Case Medical Center dan North Carolina Memorial Hospital. Namun, kecintaannya pada dunia kedokteran dan science menguatkan langkahnya untuk menjadi ilmuwan hebat “Saya memliki komitmen di dunia riset biomedikal, saya ingin menjalaninya sebagai pekerjaan seumur hidup,” ujarnya.
Dedikasinya pada profesi tersebut membawa Peter dan koleganya, Prof, Roderick Mackinnon mencetak penemuan monumental yang membawanya meraih gelar nobel laureate pada 2003. Dalam dunia kedokteran, para ahli telah menduga bahwa sel — sel manusia memiliki saluran khusus untuk mengangkut air. Asumsi yang sudah beredar sejak pertengahan abad ke-19 tersebut akhirnya dibenarkan berkat penemuan kedua ilmuwan ahli bio molekuler tersebut tentang adanya saluran air di dalam membran sel, yang dinamakan Aquaporin.
Apa yang dilakukan Peter dengan segenap hasratnya pada akhirnya membawa dampak besar bagi masyarakat. Penemuan Aquaporin membuka jalan untuk beragam kajian penting “Riset ini juga memiliki implikasi untuk memahami berbagai penyakit dalam organ tubuh seperti ginjal, jantung, otot, mata hingga saraf” ungkapnya. Tidak berhenti sampai situ, terhitung sejak 2009 hingga saat ini, beliau dan timnya melanjutkan penelitian tentang pemanfaatan Aquaporin sebagai sarana pencegahan dan pengobatan penyakit malaria.
Diplomasi Lewat Ilmu Pengetahuan
Dalam kesempatan kuliah publik di UNPAD, Prof. Dr. Peter Agre membuktikan bahwa ruang gerak seorang ilmuwan tak hanya sekedar melakukan eksperimentasi di lab. Profesi ini berhasil membawanya berkeliling dunia untuk melakukan diplomasi lewat hal yang ia cintai, yaitu ilmu pengetahuan.
“Dengan menggeluti profesi ini, kesempatan untuk berkeliling dunia untuk melakukan hubungan diplomatik, menyuarakan human rights dan mengembangkan karir di ranah internasional adalah hal yang memungkinkan,” ujar presiden American Association for The Advancement of Science ini. Dengan penelitian Malaria yang sedang ia jalani, Prof. Peter berkesempatan berkeliling dunia seperti ke Republik Congo, Zambia, Myanmar, Iran dan bahkan Korea Utara untuk mendirikan pusat riset Malaria, melakukan riset kolaborasi dengan ilmuwan setempat hingga memberi edukasi bagi masyarakat. Baginya ‘we can think same language trough science’, sehingga masalah politik, SARA ataupun perbedaan lainnya tidak berlaku lagi ketika tujuan kita mulia yaitu memberikan kontribusi bagi kemajuan masyarakat.
Peter Agre membuktikan bahwa dengan ketekunan, hasrat dan komitmen, kita bisa mencapai apapun yang mungkin tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, pekerjaan yang kita anggap sebagai profesi yang monoton ternyata ia buktikan menjadi sebuah perjalanan yang dinamis dan penuh cerita.
Tertarik untuk menggeluti profesi seperti Prof. Agre? Jangan jadikan keinginan tersebut hanya sebatas angan! Teman — teman calon mahasiswa bisa bergabung menjadi bagian dari School of Applied STEM Prasetiya Mulya. Dengan kolaborasi ilmu science terapan, teknologi dan bisnis, School of Applied STEM akan membawa kalian menjadi seorang ilmuwan bahkan inventor berjiwa entrepreneur. Simak info lebih lanjut seputar ruang lingkup pembelajaran STEM Prasmul dengan klik link ini. (*VIO)
Add comment