Artikel ini telah tayang di Kompas.id – Ad TAJA (Sabtu, 17 Februari 2018)
Seakan tidak dapat lagi terbendung, perkembangan dunia teknologi semakin cepat dan kompleks. Hal tersebut turut mempengaruhi dinamika dunia bisnis di Indonesia. Seperti hari-hari ini, muncul banyak entrepreneur yang berkecimpung dalam bisnis teknologi, bahkan tidak sedikit para pekerja profesional yang memilih memulai kembali karirnya di startup company, dan Errika Ferdinata satu diantaranya.
Alumnus MM Strategic Management Prasetiya Mulya ini menggunakan 15 tahun pengalamannya di bidang konstruksi bangunan untuk membangun startup Bildeco (Building Decoration). “E-commerce di Indonesia sudah mencapai 5%, sedangkan China 8%, dan kalau dilihat dari potensi perkembangan kepemilikan handphone di Indonesia besar sekali, ini peluang. Itu yang membuat saya masuk ke bisnis digital karena digital sifatnya scaleable.”
Bildeco muncul sebagai e-commerce pertama yang menyediakan kebutuhan bahan bangunan. Dengan latar belakang sebagai kontraktor, Errika mempunyai jaringan yang luas di industri ini, termasuk supplier, asosiasi serta instansi pemerintah. Bicara mengenai material bangunan, khususnya untuk kontraktor skala kecil dan menengah, biasanya terkendala dengan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan kontraktor besar. Melalui model bisnis yang berorientasi pada problem solver, Bildeco mampu memberikan harga terbaik, setara dengan kontraktor besar.
Awalnya, Errika tertarik dengan dunia bisnis ketika melanjutkan studi MM Strategic Management di Universitas Prasetiya Mulya tahun 2013.
“Saya terjebak di Prasetiya Mulya, khususnya di kelas Guest Lecture yang waktu itu dibawakan oleh Wilson Cuaca dari East Venture Capital.”- Ungkap Errika Ferdinata.
Ia melanjutkan, “Waktu itu ecommerce belum sebesar sekarang. Tapi saya melihat growth-nya kenceng banget. Dari situ saya berpikir keras bagaimana membangun bisnis startup. Saya belajar finance, marketing, operation, dan HR, seluruhnya tentang pengetahuan bisnis yang komprehensif. Banyak hal-hal practical yang saya dapatkan di Prasmul, tidak terlalu textbook dan memang hal tersebut yang saya cari.”
Indria Handoko selaku Direktur Program MM Universitas Prasetiya Mulya juga menjelaskan, “Profil lulusan MM Program harus mampu mensitesakan berbagai elemen bisnis. Misalnya, mahasiswa dengan background marketing, dia tidak hanya dapat melihat dari sisi marketing tetapi juga dapat melihat apa efeknya ke finance, operation, dan SDM dan lainnya.”
Keseriusan menekuni startup berlanjut saat Errika mengikuti Founders Institute. “Tiga 3 hal utama membangan startup yaitu adanya background founders yang kuat, harus dimulai dari problem yang besar, dan memiliki market yang luas,” tuturnya. Terpilih sebagai Top Four Finalist, Errika pun memperluas network-nya saat diberikan kesempatan membawa Bildeco menyambangi Silicon Valley, Amerika Serikat!
Sejalan dengan apa yang sebelumnya ia pelajari selama masa studi Magister Managament, ia menjelaskan, “Startup butuh banget networking. Beruntung sebagai lulusan Prasmul, ikatan alumninya cukup kuat. Kami masih contact-contactan, update terus dan bisa dapet insight dari industri yang berbeda.”
“Tantangan di startup Bildeco ini adalah munculnya pandangan skeptis dari masyarakat umum, bagaimana bahan bangunan bisa dijual online”. Namun, dengan keyakinan dan model bisnis yang dimilikinya, Errika mampu membawa Bildeco bertumbuh. Sejak dirintis Februari 2017, Bildeco berhasil meraih Best Startup Awards kategori Fastest Growing di ajang bergengsi Bubu Awards V.10 2017. Ia juga mengatakan, “Idea is cheap, but execution is matters.”
Sosok yang berani berproses layaknya Errika Ferdinata bisa membuktikan bahwa peluang di dunia startup sangat luas dan kebutuhan SDM di bidang ini pun pastinya terbuka luas. Tertarik mengikuti jejak Errika? yuk wujudkan ide dan akselerasi bisnis startupmu melalaui program Magister Manajemen New Ventures Innovation (NVI) dari Prasetiya Mulya. Untuk informasi lebih lanjut, klik disini http://pmbs.ac.id/nvi/
(Teks:FEM, Editor: VIO)
Add comment