Sadarkah kita bahwa di balik kekayaan alam yang melimpah, Indonesia memiliki banyak potensi bencana alam?
Faktanya Indonesia berada di jalur cincin api dan pertemuan antar lempeng benua sehingga potensi bencana gunung meletus dan Tsunami ada di sekitar kita.
Selain bencana alam, dewasa ini Indonesia juga semakin sering diterpa bencana yang ditimbulkan akibat perilaku dan interaksi manusia seperti kecelakaan lalu lintas, kebakaran hutan, banjir, pencemaran udara akibat emisi kendaraan bermotor, dan sebagainya.
Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana dan kesadaran menjaga lingkungan hidup berdampak pada bermunculannya masalah sosial, ekonomi, dan lingkungan akibat bencana tersebut. Pada akhirnya Indonesia membutuhkan sinergi antara inovasi-inovasi teknologi dengan pengetahuan bisnis untuk mengatasi, mengurangi, atau mencegah dampak dari sebuah bencana alam maupun bencana akibat ulah manusia.
Sebagai bagian dari program pembelajaran kewirausahaan, S1 Prasetiya Mulya menyelenggarakan acara tahunan CreatiFEST 2014 yang mewadahi 48 kelompok mahasiswa semester 2 untuk melahirkan ide bisnis kreatif dalam mengatasi, mengurangi, atau mencegah dampak dari bencana alam lewat tema “Disaster Management”.
Ajang tahunan ini digelar pada tanggal pada 24-25 Juni 2014 di Kampus Prasetiya Mulya BSD.
Inovasi Disaster Management yang diasah lewat matakuliah Analytical and Creativity Thinking ini bisa dilihat pada ide bisnis yang terbagi atas kategori Pre-Disaster, Disaster, dan Post-Disaster. Untuk kategori disaster misalnya ada mahasiswa yang membuat prototipe furnitur yang memberikan keamanan kertika terjadi gempa, adapula yang membuat batako jerami yang bisa mencegah terjadinya kebakaran akibat jerami kering ketika kemarau.
Pada kategori disaster contohnya produk karya mahasiswa untuk mencegah kebakaran di pasar, pelampung khusus motor agar motor bisa berjalan di atas banjir, kotak evakuasi barang berharga saat banjir, hingga produk jaket tahan api. Untuk kategori post-disaster contohnya , mahasiswa menampilkan produk mobil yang mampu menyerap abu vulkanik menjadi kerajinan tangan, kompor green flame untuk mengatasi kelaparan saat darurat bencana, masker untuk mengurangi dampak kebakaran hutan, dan beragam ide lainnya.
CreatiFEST juga turut mewadahi 24 start-up business mahasiswa semester 4 untuk bereksibisi sekaligus mendapatkan masukan dari akademisi, pengusaha, profesional, dan media massa sebagai juri.
Terbagi atas kategori Creative, F&B, dan Fashion dengan tema social entrepreneurship, Start Up Business dituntut mampu mengembangkan value sosialnya.
Mengingat kedua tema tersebut berkaitan dengan kemanusiaan, pada akhirnya tercetuslah satu tema acara CreatiFest yang mencakup keduanya yaitu “Caring for Humanity by Embracing The Society” (Cheers). Dengan adanya tema ini diharapkan dapat menampilkan ide-ide bisnis dan entrepreneur kreatif serta inovatif yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan sosial maupun alam di tengah-tengah pasar Indonesia yang dinamis.
Ajang CreatiFEST yang memasuki tahun ke-9 ini telah banyak menginspirasi lahirnya bisnis kreatif dari S1 Prasetiya Mulya seperti Voyej, Havehad, Zevin, Orca, Shore, Skin Junkie, dll. Selain untuk mengasah kreativitas mahasiswa, Rudy Handoko, Ketua Program S1 Prasetiya Mulya berharap kegiatan ini juga bisa menginspirasi masyarakat untuk terus berinovasi.
Add comment