“Dulu ibu saya selalu melarang nonton TV dekat-dekat. Saya enggak pernah dekat-dekat, TV-nya aja yang semakin besar layarnya. Sampai suatu hari, ada teknologi yang bernama virtual reality. Layarnya malah nempel di mata!”
Kisah guyon tersebut disampaikan oleh Executive Chairman & Co-Founder WIR Group Daniel Surya dalam Guest Lecture MM Prasetiya Mulya pada Selasa (27/10) melalui kanal Zoom. Cerita ini tentu hanya satu contoh dari sekian banyak aspek kehidupan yang berubah secara drastis seiring berjalannya waktu.
Dalam sesinya, Daniel menyampaikan bahwa segala transformasi tersebut terjadi akibat beberapa faktor. Ketika seorang pebisnis mampu memahami apa penyebabnya, mereka dapat menciptakan value yang lebih baik bagi produk ataupun unit bisnisnya. Berikut adalah 3 hal fundamental yang juga menjadi basis perusahaan Daniel sehingga dapat terus berekspansi hingga kini.
Similar World
Ringkasnya, aspek ini mengakibatkan berbagai kemiripan bentuk dan fitur yang ditawarkan suatu produk atau jasa. Sebagai contoh, Daniel menampilkan tiga smart TV tanpa merek. Ketiga TV tersebut punya spesifikasi dan fitur yang sangat mirip. Akan tetapi, harganya berbeda-beda.
Apabila membeli tanpa melihat merek, mayoritas orang cenderung akan memilih harga yang paling murah. Sebaliknya, begitu pembeli memperhatikan mereknya dengan jeli, mereka mampu merasakan kesan yang berbeda-beda. Hal ini disebabkan oleh value yang dibentuk oleh sebuah brand memang berbeda satu sama lain.
“Pada saat kita membuat produk, selalu pikirkan what can we do in terms of offering our product, supaya kita enggak terjebak dalam dunia similarity,” sebut Daniel. Dengan kata lain, diferensiasi membuat suatu produk menjadi lebih unggul dan mencolok daripada milik kompetitor.
Fast Lane World
Untuk menjelaskan faktor ini, Daniel mengambil contoh Tipp-Ex. Dulu, produk ini sangat populer digunakan oleh masyarakat untuk menimpa tulisan tangan yang salah sebelum diperbaiki. Semula, Tipp-Ex hadir dengan dua botol berbeda dan pengguna harus mengombinasikan kedua botol tersebut terlebih dahulu sebelum digunakan. Tentu ini sangat merepotkan.
Kemudian tidak lama, muncul sebuah inovasi 2-in-1. Pengguna hanya perlu menekan botolnya dan mengarahkan ke tulisan yang salah tanpa perlu repot-repot mencampur aduk.
Namun, di zaman sekarang, apakah Tipp-Ex masih relevan?
Jawaban atas pertanyaan ini menunjukkan bahwa dunia berubah dengan sangat cepat. Sebuah produk atau layanan harus mampu menyesuaikan dengan zaman. Jika tidak, bersiaplah untuk terlupakan sebagaimana yang dialami Tipp-Ex.
“Situation changed dengan waktu dan kita harus adapt dengan ini,” sebut Daniel.
Changing World
Faktor terakhir adalah “the change itself,” ujar Daniel. Ia mengelaborasi bahwa perubahan yang dimaksud terletak pada proses digitalisasi dan secara spesifik mengubah perilaku masyarakat. Sebagai contoh adalah aktivitas menggunakan uang.
“Dulu kita yang datang ke uang. Kalau kita mau ambil uang, kita ke bank. Lalu ada ATM. Sekarang lama-lama uangnya yang dekat-dekat kita. Sudah ada di handphone,” ujarnya.
Apabila pebisnis menyadari ini, mereka dapat mengembangkan unit bisnisnya agar tetap up-to-date dengan perkembangan teknologi. Misalnya, dengan mengintegrasikan sistem pembayaran digital hingga membuka toko virtual berteknologi AR, seperti yang dikembangkan oleh beberapa klien WIR Group.
Sederhananya, Daniel mengatakan, “Seperti uang. Cash itu akan jadi cashless. Ke depannya, WIR percaya akan ada namanya frameless.”
Teknologi AR/VR/AI yang perusahaannya kerjakan adalah upaya untuk merealisasikan frameless tersebut. Inovasi ini bahkan sudah menyasar target market internasional sejak beberapa tahun silam. Menurut Daniel, jika unit bisnis lainnya ingin tetap relevan dengan perkembangan zaman, ketiga faktor di atas tidak boleh dipandang sebelah mata.
Add comment