Pusaka kebudayaan Indonesia sangatlah kaya. Nenek moyang kita telah banyak mewariskan cara pandang dan cara hidup mulai dari teknologi, resep makanan, obat-obatan, permainan hingga kerajinan dengan nilai seni yang tinggi. Ketika tatanan dunia berubah seiring pesatnya perkembangan teknologi, terdapat banyak tantangan dan peluang berinovasi untuk menyelaraskan kemutakhiran teknologi masa dengan kearifan lokal Indonesia.
Mencoba menghadirkan inovasi budaya dan teknologi dalam konteks peluang bisnis, Entrepreneur Day 2015 hadir mengusung tema “Indonesian Entrepreneur Action Through Social and Technology”. Ajang tahunan yang sudah sepuluh kali digelar ini mewadahi 51 hasil kreasi bisnis (prototip produk) dari mahasiswa S1 Prasetiya Mulya semester 1 sebagai tugas proyek mata kuliah Technology Based Business dan 30 bisnis mahasiswa semester 3 proyek mata kuliah Business Creation.
Ajang pameran bisnis yang diadakan oleh S1 Prasetiya Mulya School of Business and Economics ini diselenggarakan selama tiga hari di Mall @ Alam Sutera, Tangerang pada tanggal 14-18 Januari 2015 dengan jumlah pengunjung mencapai sekitar 17.000 orang.
Dari keseluruhan 81 bisnis yang dipamerkan tersebut, pihak kampus mengumumkan beberapa bisnis terbaik pada Awarding Night yang berlangsung hari Minggu (18/01) malam. Bisnis mahasiswa yang mendapat penilaian dari juri akademisi, praktisi, pengusaha, dan media massa ini tersebar dalam kategori Digital Application, Creative, Souvenir, Household Appliance, Traditional Games, Favorite Showcase, Creative Products, Beauty Care and Personal Goods, Apparel and Footwear Product, Organic Food Product, Food and Beverages Product.
Hasil Karya
Aurefo, produk mahasiswa semester 1 yang memenangkan kategori Aplikasi Digital menjadi contoh inovasi untuk mencoba membangkitkan kembali cerita rakyat Indonesia dengan sentuhan Augmented Reality. Contoh lainnya, Becik atau Becak Elektrik. Kendaraan dengan bodi becak ini mampu dijalankan tanpa mengayuh pedal, mampu dilipat, dan teriontegrasi teknologi GPS. Lalu ada Celengan Bongbangbung yang terpilih sebagai produk souvenir terbaik. Celengan dengan karakter dan suara Wayang Cepot ini memiliki counter untuk menghitung tabungan di celengan dan akan terbuka otomatis ketika isinya sudah penuh. Ada juga Loop — pemenangh kategori Traditional Games – yang menawarkan permainan tradisional lompat tali dan tali merdeka menggunakan laser.
Adapun produk bisnis mahasiswa semester tiga sudah lebih serius karena selain memiliki nilai inovasi, mereka juga sudah mulai melengkapi bisnisnya dengan sistem operasional, pemasaran, dan keuangan. Fructus, pemenang kategori Beauty Care and Personal Goods contohnya. Produk nail polish lokal pertama di Indonesia yang memiliki konsep non-toxic berbasis air, dan beraroma buah ini mengklaim sudah memiliki sistem manajemen produksi yang menyertakan sertifikasi standar keamanan pada material yang digunakan.
Contoh lainnya Sacirak, pemenang kategori Creative. Produk pembersih dan penjaga warna batik supaya tidak pudar ini sudah memiliki stategi marketing untuk melayani target pasarnya yakni konsumen batik tulis dan cap.
Fakta lainnya yang dari eksibisi ini, panitia memperhitungkan jumlah sales setiap tenant dan Cameleon tampil sebagai peraih sales tertinggi lewat produk tas backpack unik dengan jumlah penjualan 18 juta rupiah selama 3 hari. Kegiatan eksibisi ED ini juga melengkapi rangkaian Entrepreneur Day 2015 lainnya, yakni Entrepreneurship Talkshow, Cooking Demo, and Cooking Competition pada tanggal 14 Januari serta Workshop Keuangan dan Pemasaran esok harinya.
Add comment