Faculty Member Universitas Prasetiya Mulya dalam Studi Dampak Pandemi Lintas Negara

Pandemi memicu perilaku serta tren baru di kalangan masyarakat, terutama dari sisi kesehatan. Masyarakat didorong untuk menjalankan protokol untuk meminimalkan penyebaran virus, misalnya dengan menggunakan masker. Namun dengan background budaya yang berbeda, setiap konsumen di berbagai negara memberikan respons dan reaksi yang beragam. Penyelenggaraan studi tentang dampak pandemi pun menjadi krusial demi memahami fenomena ini lebih lanjut. 

Karena itu, Pembantu Dekan I Bidang Akademi School of Business and Economics Universitas Prasetiya Mulya, Dr. Christina Yosevina Ratna Tercia, berperan dalam riset bertajuk “Understanding the Use of Hygiene Products and Vaccine for Covid-19” bersama sejumlah partner lintas negara. Menggunakan cross-cultural comparison, studi ini mengukur sikap dan motif masyarakat terkait kesehatan di era pandemi, kemudian membandingkannya dengan konsumen di satu negara dengan negara yang lain.

“Tahap pertama dilaksanakan pada bulan Juni 2020, di mana fokus studi lebih pada penggunaan masker,” Bu Sevi menjabarkan. “Tahap kedua dilaksanakan Februari ini dan terfokus pada kesediaan konsumen dalam menerima vaksin.”

Bu Sevi, yang merupakan alumnus dari lead project, University of Hamburg, menyatakan rasa senang telah diundang dalam proyek ini. Pada saat yang sama, ia tertantang karena masing-masing partner memiliki porsi kontribusi yang sama dalam hal konsep dan analisis data. Menurutnya, studi cross-cultural ini akan membuahkan banyak manfaat, bukan hanya di masa pandemi, tapi juga di masa depan.

“Hasil dari pengumpulan data dapat digunakan sebagai masukan bagi public policy, retail industry, tourism sector, dan health communication,” ungkap Bu Sevi. “Kami juga memberikan peluang apakah perilaku tersebut hanya sesaat atau menjadi tren. Hasilnya tentu bisa memberikan arahan bagaimana tren perilaku kesehatan dari konsumen ke depannya.”

Data collection tahap pertama dalam studi dampak pandemi ini telah diselesaikan pada November 2020 lalu. Selain melanjutkan riset tahap kedua, para partner studi saat ini sedang menyusun paper yang rencananya akan dipublikasi pada bulan Maret 2021 mendatang.