Di tengah virus yang menyerang indera penciuman, Elmer memotivasi orang untuk hidup bersih dan mencium lebih banyak aroma.
The Serious Business
Bayangkan sekarang kamu di tahun 2020. Semua berita di layar HP, laptop, dan TV penuh dengan berita merebaknya virus misterius dari Tiongkok. Imbauan-imbauan untuk menjaga kebersihan lebih ekstra disuarakan di Twitter, Instagram, dan juga papan-papan pengumuman di tempat umum. Kamu juga banyak di rumah saja supaya menekan angka penularan.
Apa yang kamu butuhkan? Tentu saja produk hygiene atau kebersihan yang membuat momen-momen cuci tanganmu tidak sekadar basahin, sabunin, dan bilasin saja. Kimberly Nasri memperkenalkan Elmer dan wangi-wangi uniknya ke khalayak.
“Di tengah pandemi, semua orang sibuk untuk bersih-bersih yang kemudian menjadi rutinitas setiap hari yang bisa membuat jenuh, apalagi di tengah PSBB yang aktivitasnya setiap hari hanya di rumah. Jadi pada saat itu kita lihat kejenuhan terhadap rutinitas pandemi ini relevan dengan orang banyak,” cerita Prasmulyan angkatan 2016 tersebut.
“Nah dari sana kita come up, kenapa nggak kita bikin sesuatu yang istilahnya menyenangkan walaupun very simple ya? Saat itu kita launch produk pertama kita handsoap Elmer, dengan harapan kita bisa switch rutinitas kita dari ‘cuci tangan saja jadi sesuatu yang kita tunggu-tunggu.”
Dari konsep ini, berangkatlah Elmer, masuk ke pasar dengan scents beragam. Bahkan, sekarang Elmer memiliki beragam produk dengan berbagai aroma.
Namun, tantangan marketing Elmer justru terlihat selama pandemi. Di saat semua beralih ke online dan kompetisi produk kebersihan meningkat, di sinilah Kimberly harus memikirkan masak-masak dalam menjalankan bisnisnya. Taktik apakah yang digunakan oleh Prasmulyan yang hobi yoga ini?
“Kita tetap fokus utamanya di formulation sih. We really take formulation very seriously, especially kebetulan kami develop formulasi di family-owned factory sendiri.”
R&D menjadi tahapan yang paling penting bagi Kimberly untuk menjalankan Elmer. “Biasa kita tuh butuh satu sampai dua tahun. Kemarin kita launching body lotion itu setelah R&D dua tahun. Jadi selama dua tahun kita nggak launching apa-apa karena kita fokus develop body lotion ini,” paparnya.
Ketelitian Kimberly sendiri menjadi sebuah keunggulan. Ia mengaku kalau ia tidak tenang kalau kualitas produk kebersihannya tidak memenuhi standar. “Produk-produk yang related to hygiene, direct to hygiene seperti hand sanitizer, semuanya lab-tested karena tentu dari mata customer, penting bagi produk kebersihan terbukti efektif membunuh kuman,” ucap wanita yang akrab dipanggil Kim tersebut. “Di samping itu, kita semuanya juga sudah lulus uji BPOM, jadi semuanya itu aman.”
Lessons for Life
Percaya tidak, kalau Elmer sebetulnya adalah bisnis pertama Kim dan partner-nya? Namun dalam kurun waktu hampir dua tahun, mereka berhasil mendapatkan lebih dari 35 ribu followers di Instagram dan ribuan order. Produk-produk mereka pun berjajar di etalase Sociolla dan KKV.
Tentunya untuk sampai di tahapan ini, Kim dan partner mengalami banyak pembelajaran
“Aku dan partner-ku, banyak banget yang kita pelajari dari nol, karena kita build brand-nya hanya berdua, banyak hal baru yang kita discover along the way, maybe bisa kita sebut learning by doing ya,” ujar sang alumnus Sekolah Permai Jakarta Utara.
Contohnya, pada saat mereka membuka order hampers Natal kedua mereka semenjak launching. Mereka mendapatkan order 3000 paket, sementara pada saat itu, tenaga kerja yang ada hanya Kim dan partner, dan seorang staff.
“Itu banyak banget apalagi kita cuma bertiga, waktu itu kita masih di garasi partner-ku kan, kita kayak ‘haduh gimana ya,” Kim menuturkan. “Jadi nyadar kalo bikin bisnis itu kamu harus membentuk team yang tepat juga.”
Sementara itu, untuk rencana ke depannya, Kimberly bermimpi untuk go international.
“Of course pengen, let’s see ya,” ucapnya, lalu melanjutkan, “Kalau in the near future, kita plan untuk tap in ke offline market untuk meningkatkan eksistensi brand. Kita ingin menonjolkan visual brand Elmer yang identik dengan something pretty with a touch of luxury jadi would be nice jika bisa lebih banyak offline engagement.”
Semoga masa depan Elmer, semakin wangi seperti produknya, ya!
Add comment