Menurut gue, belajar teori itu perlu, tapi juga jangan lupa seimbangkan dengan praktek. Sebagai mahasiswa jurusan event yang lebih sering terjun di lapangan, gue merasakan bahwa praktek itu memang bermanfaat besar.
Wirahamesa Putra Sutopo
Terjang dunia sepak bola selalu menjadi hal unik untuk dibicarakan, tidak terkecuali dari alumnus Prasetiya Mulya satu ini, Wirahamesa Putra Sutopo.
Baru satu tahun melepas status mahasiswanya di Universitas Prasetiya Mulya, Wirahamesa yang akrab disapa Putra sudah menjadi Founder, sekaligus CEO dari perusahaan kompetisi sepak bola virtual, IFeL (Indonesia Football e-League).
Kenali Tempat yang Tepat untuk Minatmu!
Hidup hanya sekali, Putra memilih memanfaatkan dengan mulai berbisnis dan fokus terhadap dunia e-sports, bahkan semenjak dirinya masih di bangku sekolah.
“Dulu sejak SMA, gue udah mulai usaha, dari menjadi reseller sepatu, menjual makanan online, dan yang terus ditekuni sampai sekarang yaa bisnis e-sports, menjadi EO untuk bikin kompetisi, atau talent management.” ujarnya, yang juga pernah membuka usaha kafe ketika ia SMA.
Dari ketertarikannya tersebut, tidak sedikit jalan yang ia coba, dan menuntunnya ke pilihan utama soal pendidikan. S1 Event Prasmul jadi tempat belajar, sekaligus bukti keseriusannya dalam menekuni minat. Jauh dari kehidupan perkuliahan yang hambar dan datar, Putra menceritakan keseruan yang dialami selama menempuh pendidikan di Prasmul, salah satu yang sangat berkesan adalah kesempatan magang, sejak menjadi mahasiswa baru.
Bermodalkan Tekad, Tidak Terlepas dari Kendala
Berbagai macam pengalaman telah dijalani, penyuka e-sports dan perintis liga basket virtual baru itu tidak menyangka kesuksesan IFeL akan menjadi salah satu flagship achievementnya. Apalagi, mengingat IFeL sebagai kompetisi dengan level hadiah terbesar di Asia, ternyata memang bermodalkan tekad yang besar dari seluruh tim.
Jika ditanya, apakah membangun dan mengembangkan bisnis dalam dua minggu bisa dilakukan, kebanyakan mungkin langsung menjawab tidak, tetapi mereka mampu melakukannya. Tidak hanya dikerjakan dalam periode yang singkat, bisnis ini pun berjalan sembari mereka berkuliah.
Iya, kendala pasti ada, karena kami masih harus menyelesaikan skripsi, jadi pembagian waktu itu sulit, sempet lockdown kan, jadinya kepikiran ide untuk buat kompetisi sepak bola virtual. Yang kemudian menjalar ke kurangnya persiapan, bahkan hari dan lingkar relasi yang masih relatif kecil.
Kebangkitan IFeL, Sepak Bola Virtual Karya Anak Bangsa
Dalam membangun bisnis sepak bola virtual ini, alumni Prasmul angkatan 2016 ini juga tidak lupa untuk melirik peluang. Mengingat sepak bola dan gim virtual memiliki peminat yang sangat tinggi di Indonesia serta menciptakan pasar yang cukup besar.Ternyata tekad, usaha, dan sifat pantang menyerah berhasil membuahkan hasil. Dalam waktu setengah tahun, IFeL berhasil dilirik oleh investor.
Di samping menceritakan kesulitan dan kesuksesan, sang pendiri manajemen talenta e-sports Zeus Gaming juga menyampaikan harapannya untuk IFeL dan sepak bola virtual Indonesia kedepannya.
Gue berharap iFeL bisa jadi liga sepak bola virtual terbesar dan mampu bersaing dengan liga sepak bola di negara lain, atau bahkan bisa menjadi benchmark atau menjadi wajah dari liga sepak bola virtual untuk Indonesia di mata dunia
Add comment