Komputasi awan (cloud computing) adalah proses pengelolaan layanan komputer— meliputi server, penyimpanan, pusat daya, perangkat lunak, analytics, dan Artificial Intelligence (AI)— dengan menjadikan internet sebagai pusat aktivitasnya. Pada Alibaba Cloud Day Indonesia 2020 yang berlangsung Kamis (16/01) lalu, terdapat banyak insight mengenai cloud computing yang berkembang sangat pesat dalam dunia bisnis global belakangan ini.
Salah satu informasi menarik mengenai teknologi ini muncul pada sesi diskusi panel yang dimoderatori oleh Jessie Yu (Senior Product Lead, Alibaba Cloud Intelligence International). Bertemakan Leveraging Cloud for Digital Transformation Milestones Along The Mounting Journey, sesi ini membahas tentang proses dan tantangan saat perusahaan tradisional ingin bertransformasi menjadi perusahaan berbasis teknologi.
Migrasi ke Cloud Computing, Apakah Penting?
Edward Ji (Managing Director, Accenture’s Technology Service Group), salah satu panelis sesi tersebut, mengungkap bahwa analytics, machine learning, dan artificial intelligence merupakan kunci utama dari transformasi digital. “Sayangnya, perusahaan sering memilih mempertahankan sistem operasional lama karena ketiadaan sumber daya dan pengetahuan,” ungkap Edward.
Tak perlu khawatir, sebab ketiga hal tersebut sudah terangkum dalam teknologi cloud computing. Alibaba Cloud, misalnya, memiliki beragam produk yang skalanya dapat disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, mulai dari Application Server, Data Storage & Security, System Monitoring, dan masih banyak lagi. Komputasi awan cocok pula bagi perusahaan berskala kecil dan menengah, sebab perusahaan dapat menghemat biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk digitalisasi.
“Cloud Computing membantu kami menciptakan layanan yang lebih cepat bagi pelanggan,” jelas Edy Salim (VP of IT Planning and Architecture, Adira Finance). Digitalisasi, menurut beliau, mampu menyederhanakan birokrasi yang berbelit. Ferdinand Gunawan (Corporate Planning and Strategic Management and Corporate IT Div Head, Daya Group) pun menambahkan, “Adanya AI dalam cloud sangat membantu kami dalam menyesuaikan layanan bagi pelanggan berdasarkan data perilaku mereka.”
Migrasi ke Cloud Computing Itu Tricky
Berpindah ke cloud membutuhkan tahapan dan waktu yang tidak singkat. Kalkulasi yang matang mutlak dibutuhkan guna memastikan proses bisnis tetap berjalan maksimal, sembari mengimplementasikan inovasi terbaru. Oleh karena itu, perusahaan harus mampu menetapkan skala prioritas tentang sistem operasional mana yang akan dipindahkan ke cloud terlebih dulu. “Perusahaan harus mengutamakan sistem yang mudah dipindahkan, namun memberi dampak yang masif dan cepat,” imbau Edward.
Tak hanya itu, data pun harus menjadi perhatian utama saat membuat arsitektur sistem. Seperti penjelasan Edy Salim, “Harus ada panduan mengenai bagaimana data diambil, disimpan, diolah, dan dibagikan kepada pihak ketiga.” Ia menambahkan seluruh panduan harus ditetapkan berdasarkan peraturan yang berlaku di Indonesia, bukan peraturan di negara asli penyedia cloud.
Bila staf dan konsumen terbiasa untuk menjalankan sistem secara manual, pertimbangan terakhir yang perlu dilakukan adalah bagaimana perusahaan akan mengajarkan sistem yang baru kepada para staf dan konsumen. Hal ini adalah untuk memastikan tercapainya semua keuntungan transformasi digital, sekaligus menghindari kesalahan-kesalahan yang dapat merusak sistem.
Alibaba Cloud, anak perusahaan Alibaba Group yang menjadi pusat data dan teknologi perusahaan raksasa negeri tirai bambu tersebut, meresmikan “Digital Talent Empowerment Program” dalam acara Alibaba Cloud Day Indonesia 2020. Di program ini, Universitas Prasetiya Mulya menjadi satu dari lima mitra yang digandeng untuk menciptakan lebih banyak talenta yang memahami cloud computing dan data intelligence untuk mencukupi kebutuhan industri nasional.
Add comment