BSD City, Tangerang. 2018 merupakan tahun yang produktif bagi kemajuan sektor event khususnya Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) di Indonesia. Selain dipercaya sebagai tuan rumah dalam pesta olahraga caturwarsa, Asian Games ke-18, negara kita juga mendapat kehormatan untuk menjadi eksekutor dalam berbagai pameran internasional salah satunya DestinASEAN Plus.
Menurut kacamata Pakar Event sekaligus Presiden Asia Pacific Institute for Events Management (APIEM), Professor David Hind, gelaran acara olahraga terbesar di Asia ini merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk mulai memikirkan sport event sebagai bagian dari pembangunan ekonomi dan pariwisata di Indonesia.
“Banyak wisatawan yang datang untuk menonton acara tersebut. Hal ini akan meningkatkan okupansi sektor pariwisata dan berdampak pada meningkatnya pendapatan perekonomian Indonesia,” papar Prof. Hind saat memberikan pelatihan bagi dosen S1 Event Universitas Prasetiya Mulya pada Kamis (16/11) lalu.
Pertumbuhan event sector di Indonesia sedang terjadi. Kementrian Pariwisata melihat sektor ini, khususnya Meeting, Incentive, Convention and Exhibition (MICE) merupakan area yang paling menjanjikan untuk pariwisata di Indonesia. – Prof. David Hind
Dukungan dari Kementrian Pariwisata Republik Indonesia untuk mendorong pertumbuhan event sector terlihat bukan hanya dari kesiapan infrastruktur semata. Pemerintah terus mengembangkan talenta sumber daya manusia yang nantinya pada saat bersamaan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Bahkan, Kemenpar juga mendirikan Indonesia Convention and Exhibition Bureau (INACEB) pada tahun 2016.
Persaingan yang tinggi antar destinasi untuk mendatangkan event MICE internasional tersebut menyebabkan pembentukan INACEB sudah menjadi keharusan dan tidak bisa ditunda lagi, terutama dengan telah diberlakukannya era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Menurut Prof. Hind, INACEB akan menjalankan perannya sebagai mitra kerja Kementerian Pariwisata untuk mendukung “Wonderful Indonesia”, khususnya yang terkait dengan mempromosikan berbagai kota di Indonesia yang memenuhi kriteria sebagai destinasi MICE untuk menjadi tuan rumah berbagai kegiatan MICE Internasional.
Keberadaan INACEB juga akan mengintegrasikan seluruh kekuatan industri MICE untuk dapat bersaing di pasar internasional, karena karakteristik pasar MICE yang fokus pada asosiasi dan korporasi akan lebih efektif untuk dimenangkan melalui kekuatan kelompok atau destination team dalam wadah INACEB.
Sebagai penutup, Prof. Hind menambahkan bahwa event sector di Indonesia berkembang pesat di semua lapisan. Tiap desa, kota, kabupaten, dan provinsi mempunyai event-nya masing-masing. “Indonesia harus memiliki events calendar. Jadi setiap bulannya di berbagai provinsi di Indonesia akan terlihat acara yang akan terselenggara,” ujarnya. (*DDN & VIO)
Add comment