Seakan melaju tanpa henti, teknologi yang berkembang sangat pesat menimbulkan urgensi bagi perusahaan untuk ikut bergerak agar tak tergerus tantangan zaman. Bukan tanpa alasan, dewasa ini kita menyaksikan banyak perusahaan raksasa yang layu bahkan mati termakan ancaman inovasi disruptif, yang ternyata banyak datang dari perusahaan rintisan berbasis teknologi.
Demi menyongsong era disruptif ini, Universitas Prasetiya Mulya kian memperluas portofolio partner industrinya dengan menggandeng perusahaan financial technology Doku. Kerjasama yang tertuang dalam ikatan Nota Kesepakatan ini diresmikan pada Selasa (7/3), di Universitas Prasetiya Mulya, BSD.
Dilansir dari laman resmi Doku, perusahaan yang berada di bawah naungan PT. Nusa Satu Inti Artha ini telah berdiri sejak tahun 2007, dan bergerak sebagai penyedia layanan pembayaran elektronik dan manajemen risiko pertama di Indonesia. Dengan spirit memajukan ekonomi digital di Indonesia, Doku menjadi layanan financial technology bagi para merchant, baik dalam skala nasional maupun internasional.
Dalam perjanjian kerjasama yang resmi ditandatangi oleh Dr. Ida Juda Widjojo selaku Wakil Rektor IV Bidang Kerjasama Eksternal Prasetiya Mulya dan Nabilah Alsagoff selaku Chief Operating Officer Doku, butir-butir sinergi antara Prasetiya Mulya dan Doku meliputi guest lecture, seminar, konferensi, workshop, magang, penelitian dan pelatihan di bidang financial technology, serta peluang dan kegiatan lain yang berkaitan.
Acara ini turut dihadiri oleh Prof. Dr. Yudi Samyudia, Ph.D selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Janson Naiborhu selaku Dekan School Of Applied STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics), Dr. Stevanus Wisnu Wijaya selaku Ketua Program Studi Enterprise Software Engineering, Arthur Purnama selaku Vice President of Technology Process Management Doku, Anistasya Kristina selaku Vice President of Public Relations Doku, Dyah Bayurini Talent Acquisition & Development Manager Doku, serta jajaran Faculty Member Prasetiya Mulya.
Menanggapi kerjasama ini, Dr. Ida mengapresiasi langkah inovatif Doku dalam memajukan geliat ekonomi digital. Beliau mengungkapkan, “7 tahun lalu mungkin belum banyak dari kita berpikir tentang e-money, namun Doku berani membawa inovasi ke permukaan dan saya sangat mengapresiasi itu.” Beliau juga berharap bahwa keterlibatan industri dalam proses belajar mahasiswa Prasetiya Mulya, bisa membawa School of Applied Prasetiya Mulya khususnya mahasiswa S1 Enterprise Software Engineering lebih siap hadapi revolusi digital.
“Mahasiswa bisa memperoleh pemahaman yang mendalam tentang industri financial technology, dan kolaborasi ini juga bisa memberikan masukan-masukan positif bagi pengembangan kurikulum S1 Enterprise Software Engineering Prasetiya Mulya,” ungkap beliau secara positif.
Dalam sambutannya, Nabilah Alsagoff sempat bercerita bahwa industri financial technology memiliki kans besar untuk meningkatkan inklusi keuangan masyarakat di Indonesia. Untuk mencapai ke tahap tersebut, baik Doku maupun industri Fin-Tech secara luas, membutuhkan sokongan SDM lokal khususnya di bidang IT, yang juga memiliki wawasan bisnis. “ Hampir semua engineer di Doku adalah orang Indonesia, dan kami membutuhkan lebih banyak yang seperti mereka. Dengan kerjasama ini, kami yakin akan ada jawaban bagi lahirnya engineer berwawasan bisnis, bagi Doku maupun Indonesia,” ungkapnya. (vio)
Add comment