18 Desember 2016 — Bung Karno pernah berkata “Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia!” Nah, quotes satu ini sepertinya menjadi ucapan inspiratif yang akrab dan banyak dikutip oleh kaum muda. Seringkali kita tergerak untuk berperan aktif dalam memajukan negara tercinta ini, tapi kemudian timbul pertanyaan “Gimana ya caranya?”. Kalau dilihat lebih dekat, ternyata banyak sekali lho yang bisa kita lakukan untuk negara, terutama dalam berkontribusi melestarikan warisan budaya.Seperti halnya yang dilakukan oleh Maria Gabriella Isabella, mahasiswi S1 Universitas Prasetiya Mulya — Jurusan Bisnis angkatan 2013. Wanita muda nan bertalenta yang biasa dipanggil Bella ini punya caranya sendiri dalam berkontribusi melestarikan dan menggaungkan seni Tenun Ikat NTT di mata nasional.
Bella sejatinya adalah anak muda pada umumnya, Ia menyukai travelling, Ia pun tak ketinggalan mengikuti setiap tren yang berkembang. Namun uniknya, jika berbicara tentang fashion, Bella cenderung lebih suka melekatkan pakaian beraksen etnik ketimbang memakai tren busana terkini yang dijual di retail pada umumnya. Kecintaannya pada fashion etnik selaras dengan cita — citanya menjadi seorang fashionpreneur, maka timbullah hasratnya untuk mendirikan fashion line bernama Copa de Flores.
Dibalik Copa de Flores
Copa de Flores adalah fashion brand asal Jakarta yang mengusung pemakaian tenun ikat Nusa Tenggara Timur (NTT) dan dikreasikan menjadi sebuah outfit fashionable dengan desain terkini. 2015 lalu, Bella bersama ke-7 teman SMA-nya memperkenalkan brand Copa de Flores di tengah industri fashion nusantara. Mengenai filosofi dibalik nama, Bella berujar “Copa de Flores itu artinya bunga. Maknanya sih banyak, bunga itu identik dengan perempuan dan kami ber-8 perempuan semua. Nama Flores juga mewakili unsur NTT-nya, brand dan logo kami pun terinspirasi dari mayoritas motif tenun NTT. Jadi mungkin itu sih filosofinya.”
Asli dari tanah NTT, Bella dan kawan – kawan cukup akrab dengan tenun ikat. Berbicara mengenai proses produksi, Copa de Flores bekerja sama dengan paguyuban pengrajin tenun di Maumere, Sikka — NTT. Material didatangkan langsung dari NTT ke Jakarta untuk kemudian di jahit sesuai dengan desain terkini yang telah dikurasi oleh desainer Copa de Flores. Kain tenun kemudian dikreasikan menjadi sebuah top, outer, hingga rok lilit yang tak kalah dengan produk fashion teranyar di pasaran. Target market Copa de Flores ditujukan bagi wanita young adults usia 20 — 31, terutama bagi para penikmat fashion etnik.
Copa de Flores berusaha mengedepankan kualitas dan orisinalitas tenunnya, setiap kain tenun berasal dari gumpalan benang yang dicelup menggunakan pewarna alami, kemudian di jalin menggunakan gedongan. Setiap jengkal kain ini tercipta dari ketelitian para penenun yang membuat semua orang bangga memakainya. Mahakarya ini dijual dengan range harga Rp. 300 ribu hingga Rp. 1,5 juta di pasaran. Ditanya soal kompetitor, Bella dengan bijak mengatakan “Kompetisi ga harus dengan cara yang negatif, karena kita sama — sama mem-value-kan tujuan yang sama yaitu melestarikan budaya Indonesia. Saya melihat kompetitor itu sebagai sebuah peluang untuk kolaborasi supaya seni kain bisa lebih sustain di Indonesia bahkan global”
Sebagai pebisnis muda, Bella berbagi kisah kepada www.ceritaprasmul.com ihwal suka duka mengembangkan Copa de Flores “Kesulitannya itu di time management, kita ber-8 beda kampus dan beda jurusan, jadi yang namanya perbedaan pendapat itu pasti ada. Terus dari segi modal juga belum banyak, karena untuk produksi tenun itu harganya tinggi jadi kita harus mengelola uang yang ada dengan benar.” Namun, tiada usaha yang menghianati hasil, belum genap dua tahun, brand ini sudah memiliki prestasi seperti masuk dalam eksibisi bergengsi Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week dan ditawarkan untuk mengikuti pagelaran fashion show di London Fashion Week oleh Badan Eknomi dan Kreatif (Bekraf). Selain itu, Copa de Flores juga berhasil menduduki juara II lomba fashionpreneur di Universitas Indonesia pada 2016 ini.
Dari Wanita Untuk Wanita
Peran aktif dalam melestarikan budaya sudah pasti menjadi keunggulan Copa de Flores. Disisi lain, brand ini juga memiliki memiliki value dalam hal pemberdayaan perempuan. Copa de Flores yang digawangi 8 wanita inspiratif ini secara tidak langsung memberikan wadah berkarya bagi para penenun NTT yang kebanyakan wanita. Bella berujar bahwa kegiatan menenun para wanita NTT seringkali hanya untuk kebutuhan sandang keluarga, kain tenun yang telah jadi tak jarang hanya menjadi tumpukan yang sia — sia. Keberadaan brand seperti Copa de Flores ini bukan tidak mungkin akan membuka cakrawala para wanita akan besarnya potensi dan daya jual kain tenun di mata nasional maupun global.
Selain itu, melalui varian produk yang ditawarkan saat ini, Copa de Flores berharap dapat menerjemahkan dengan tepat keinginan pembeli khususnya wanita Indonesia untuk tampil etnik namun tetap kontemporer dan kekinian. Kedepannya, brand ini bercita — cita ingin menambah varian produk yang lebih luas, sehingga memungkinkan bagi anak — anak kuliahan dengan nyamannya memakai Copa de Flores ke kampus.
Sinergi antara Kuliah Dan Kerja
Mewujudkan dua impian dalam satu waktu adalah hal yang tidak mudah. Layaknya yang dilakukan para Nona (sebutan untuk tim Copa de Flores). Selain bekerja untuk mengembangkan bisnisnya, mereka adalah mahasiswa biasa yang sedang menuntut ilmu dan mengejar cita — cita menjadi sarjana. Beruntungnya, Bella mengambil jurusan yang sejalan dengan pekerjaannya sebagai pebisnis. Ia mengatakan bahwa Universitas Prasetiya Mulya memberikan akses yang sangat luas untuk mempelajari teori secara komprehensif dan praktek secara nyata. “Prasmul membentuk saya untuk menjadi pebisnis yang mengerti etikanya. Makanya kami aplikasiin triple bottom line theory (profit, planet &people) di bisnis ini, misalnya tiap limbah kain bisa digunain untuk jadi patch work, kemudian kami juga berusaha membuka lapangan kerja bagi penenun dan penjahit di Indonesia.”
Perjumpaan www.ceritaprasmul.com bersama Bella diakhiri dengan kutipan kata — kata penyemangat darinya “Satu quotes dari Estee Lauder yang jadi favorit aku yaitu I never dreamed about success, I worked for it”. Sukses terus untuk Bella & Copa de Flores!. Bagi teman — teman lain, ayo pacu diri kalian untuk memulai sedini mungkin, dengan langkah kecil namun pasti dan niat yang berani!. See you on top!.
Produk dapat dipesan via:
Website : http://nona-copadeflores.com
Instagram : https://www.instagram.com/copadeflores/
Email : copadeflores@gmail.com
Cust.Care : +6287776041913
Add comment