Tahun ini, mahasiswa Universitas Prasetiya Mulya kembali menduduki podium juara dalam kompetisi business plan skala nasional, 7th UI Studentpreneurs 2018. Meningkat dari pencapaian tahun sebelumnya, dua tim dari Prasmul sukses dinobatkan sebagai juara 1 dan juara 2 pada Sabtu, (17/2) 2018 di Gedung Manggala Wanabakti Jakarta.
Angkatan genap berjaya membawa nama baik Prasmul di UI Studentpreneurs 2018. Tim melaut.id yang menjadi juara 1 dalam ajang ini, digawangi oleh mahasiswa S1 Business 2014 yaitu Khoirul Rohman, Andre Kemi. G, dan Bagust Rafiy Renardi. Tak kalah menarik, ide bisnis Bobu-Ya yang terpilih sebagai juara 2 ternyata hasil pemikiran mahasiswa Prasmul S1 Business 2016 dan S1 Branding 2016 yaitu Inosensia Winona, Kevin Santoso, dan Silvia Sintaputri.
Tim Melaut.id: Niat beta test, berujung angkat piala
Di Prasmul khususnya jurusan S1 Business, ada satu fase yang dinamakan ‘uji coba alfa beta’. Tes yang bertujuan untuk menguji kelayakan tugas akhir berupa business project ini, harus dijalankan para mahasiswa tingkat akhir tak terlepas Khoirul, Andre, serta Bagust.
Khoriul dan tim mengembangkan business project bernama Melaut.id, yaitu sebuah platform peer-to-peer landing di bidang agrikultur, yang membantu mengintegrasikan para nelayan yang tergabung dalam koperasi dengan para penanam modal secara daring.
Dengan mimpi yang besar untuk membawa Melaut.id sebagai sebuah bisnis solutif bagi masyarakat pesisir, mereka sadar bahwa perlu banyak insight dari berbagai elemen masyarakat mengenai model bisnis yang mereka usung.
Dengan pemikiran cerdas, Khoirul dan tim melakukan beta test dengan cara lain dari biasanya. Mereka mengikutsertakan melaut.id dalam kompetisi UI Studentpreneurs, dengan harapan dapat menjangkau saran, masukan, dan kritik lebih luas yang pastinya sangat bernilai bagi perkembangan melaut.id kedepannya.
Sambil menyelam minum air, kami mengikuti kompetisi UI Studentpreneurs bersamaan dengan beta test...
“Langkah ini sangat berperan untuk memperkokoh bisnis model yang kami buat. Selain bisa memperkenalkan ide bisnis kepada praktisi dan masyarakat, dari sini kami bisa mencari sumber pendanaan, memperluas koneksi, dan melihat celah serta potensi yang bisa digali lebih lanjut dari Melaut.id,” papar mereka.
Tim TNEC: Mengusung topping sebagai produk utama
Jika melaut.id angkat trofi dengan terobosan bisnis berbasis agrikultur, Wina, Kevin, serta Silvia yang tergabung dalam tim TNEC tampil di lomba yang diikuti lebih dari 100 tim ini dengan ide bisnis minuman bernama Bobu-Ya. Yang menarik dari minuman ini, Wina dan Tim mengenalkan popping bobba atau topping bubble berbahan tapioka sebagai produk utama.
Produk yang digadang-gadang sebagai the first popping bobba di Indonesia ini tak pelak menjadi daya tarik di mata para juri, yakni Hilary (Investment Analyst Kejora Venture), Elisa Suteja (Senior Analyst East Venture), Winston Adi (Investment Analyst Midi Ventures), Jonathan Dharmasoeka (Business Analyst Indogen Capital), dan Melissa Irene (Senior Associate East Venture).
“Bila biasanya bobba digunakan sebagai pelengkap dalam minuman, melalui Bobu-Ya kami membuat topping boba menjadi bintang utama nya. Setiap bulir popping bobba memiliki rasa dan punya tekstur yang bisa pecah di mulut. Kami ingin menghadirkan pengalaman konsumsi bobba dengan cara baru, dimana di setiap teguk Bobu-Ya, hadir rasa yang beragam,” cerita Silvia. (Baca juga: Tim One Eagle Prasmul Raih Juara 2 di Kompetisi Regional MICE )
Serba-serbi kompetisi
Baik tim melaut.id maupun TNEC punya pengalaman menarik dalam lomba ini, salah satunya ketika menghadapi business pitching di depan para juri dan angel investor. Jajaran tim dari perguruan tinggi seperti ITB, Universitas Brawijaya, IPB, hingga UGM hadir dengan keunggulan masing-masing, sehingga usaha maksimal juga dilakukan para Prasmulyan yang berjuang di ajang ini.
Mereka berpendapat, mampu melalui fase business pitching secara prima, meski banyak pressure menjelang final baik dari tim pesaing maupun intenal tim, tak lepas dari peran dan dukungan yang diberikan Prasmul kepada setiap mahasiswanya.
“Kami terbantu karena terbiasa untuk membuat business plan secara step-by-step di kampus,” tutur tim TNEC. Khoirul, Bagust, dan Andre menambahkan, “Supaya ide bisnis bisa menonjol, kami fokus untuk membangun competitive advantage, seperti apa yang diajarkan di kampus. Untuk itu, observasi langsung di lapangan, wawancara, sebar kuisioner, FGD, baca jurnal, itu semua ga ketinggalan kami lakukan.”
Sudah punya rencana kedepan
Kemenangan dua tim dari Prasmul di ajang ini bukan kali pertama bagi mereka. Wina dan tim tak jemu memperkaya pengalaman dengan mengikuti kompetisi lainnya, meski rentetan prestasi telah mereka raih.
“Kami pernah memenangkan Juara 1 Business Plan Competition (BPC) di UPN Veteran Jakarta, dua anggota kami juga pernah memenangkan Juara 1 BPC di Telkom University. Sekarang, kami sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti semifinal BPC dan MPC (marketing plan competition) di lomba Socialpreneur 2.0 Universitas Atmajaya pada tanggal 27 Febuari mendatang,” terang Wina dan tim.
Prestasi Khoirul dan tim yang tak kalah hebat, yakni sebagai Juara 1 National Business Plan ACES UI, Finalist Sucor Fintech Competiton, Finalis Program Rise.Inc dan Top 50 Size Start Up juga tak terhenti disini. Selain berencana lakukan peluncuran melaut.id dalam waktu dekat, mereka sudah punya rencana 5 sampai 10 tahun kedepan terkait pemajuan sektor agrikultur dan peningkatan kesejahteraan nelayan di perairan Indonesia. (*VIO)
Add comment