Setelah kesuksesan Indonesia Footwear Creative Competition (IFCC) tahun 2017 lalu, Badan Pengembangan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) kembali menggelar sayembara unik ini. Dibuka sejak bulan Januari kemarin, IFCC 2018 mengundang para otak kreatif untuk memamerkan kebolehannya dalam kompetisi 3-in-1 yaitu footwear design, photography, dan videography. Tujuan pengadaan persaingan positif ini adalah untuk mengenalkan generasi muda pada industri alas kaki yang merupakan bagian integral dari dunia mode dan pemajuan ekonomi Indonesia.
Sembari mengumpulkan online submission dari para peserta, IFCC 2018 mengadakan rangkaian talk show bertajuk Makers Talk ke beberapa kota di Pulau Jawa. Menjadi salah satu wadah untuk pre–event ini adalah Audiotorium William Soeryadjaya di Universitas Prasetiya Mulya pada hari Selasa (3/4) lalu.
“Maksud dan tujuan dari acara ini adalah memberikan inspirasi dan motivasi bagi peserta acara untuk berani berkreativitas,” tekan Bapak Heru Budi Susanto, S.E., M.T., Kepala BPIPI, dalam sambutan singkatnya. “Yang kedua, mengajak generasi muda secara kreatif dan inovatif bekal berkarya dengan tantangan menjadi problem solver dari kondisi yang ada,” lanjutnya. Pria yang telah menjabat sebagai kepala BPIPI sejak Juli 2017 ini juga memberikan kepercayaan pada generasi penerus industri alas kaki yang dianggap mampu bersaing di kancah internasional melalui berbagai sumber daya yang ada.
Dalam peluang ini pula, Universitas Prasetiya Mulya meresmikan jalinan kerjasamanya dengan BPIPI melalui penandatangan Nota Kesepakatan. “Kami mengucapkan apresiasi yang sangat besar untuk terus bekerjasama dengan BPIPI dalam misi menumbuhkan ruang lingkup yang kreatif untuk mahasiswi maupun siswanya,” Bapak Heru mengungkapkan. “Khususnya dalam hal-hal meningkatkan inovasi maupun daya saing di industri alas kaki,” tegas pria yang telah dianugerahi penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 dan 20 tersebut.
Makers Talk diramaikan oleh Bagus Satrio Wicaksono, Owner & Creative Director dari Sagara Indonesia, Fotografer Jerry Aurum, dan Dennis Adhiswara, Aktor serta Founder & CEO dari Layaria. Merangkup talk show sekaligus coaching clinic, seluruh peserta diberi kesempatan untuk mendengar langsung pengalaman profesional para penggerak industri kreatif Indonesia dan menambah wawasan melalui coaching clinic yang interaktif.
Talk show yang bersifat santai dan penuh canda tawa ini memberikan pencerahan dan insight bagi peserta yang ingin berkecimpung di industri alas kaki, fotografi, dan videografi. Mewakili masing-masing kategori lomba, tiap speaker menceritakan perjalanan karier, passion, dan rintangan yang mereka hadapi melalui presentasi singkat.
Bukan itu saja, ketiga pembicara tersebut juga mendiskusikan pentingnya beradaptasi dan memanfaatkan kemewahan teknologi modern yang dimiliki generasi Millenials. “Jujur, banyak fotografer yang usianya di atas saya sudah tutup buku,” jelas Jerry. “Bukan karena kemampuan motretnya tidak bisa menandingi yang muda-muda, tapi karena dia tidak mampu beradaptasi dengan perkembangan dunia fotografi,” tutup sang fotografer.
Belum terlambat bagi para Prasmulyan yang ingin turut mendaftarkan karya terbaiknya dalam Indonesia Footwear Creative Competition 2018. Registrasi dan submission masih dapat dilakukan sampai 6 Juli 2018 mendatang melalui website resmi BPIPI, bpipi.kemenperin.go.id/ifcc2018. (*sdd)
Add comment