Menginjak semester kedua, program studi S1 Branding Universitas Prasetiya Mulya mengadakan project besar bagi mahasiswa untuk mata kuliah Consumer Insight. Layaknya seorang marketer handal, mahasiswa ditantang untuk menyelami sisi emosi termasuk didalamnya reaksi konsumen terhadap suatu barang atau jasa.
Dalam sesi mata kuliah ini, mahasiswa S1 Branding diberikan tantangan dimana mereka harus mencari insight pelanggan dari perusahaan yang berbeda tiap dua minggunya. Proyek ini merupakan salah satu cara Prasmul dalam meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai marketing research, mahasiswa diarahkan untuk mengidentifikasi konsumen melalui penelitian kualitatif. Adapun teknik pengambilan data dilakukan melalui ragam cara, yaitu riset, in-depth interview, focus group discussion maupun observasi lapangan. Hasil galian informasi tersebut kemudian akan dipresentasikan di depan perusahaan. Mata kuliah ini juga diakhiri dengan pemberian tantangan riil dari perusahaan ternama, dimana tantangan tersebut akan dilombakan dalam Consumer Insight Award.
Pada prakteknya, salah satu perusahaan yang terlibat sebagai case contributor yaitu Lexus Indonesia dan PT Ultrajaya. Lexus sebagai salah satu pelaku industri otomotif memberikan studi kasus yang berkaitan dengan Lexus used cars (galeri mobil bekas Lexus). Layanan ini dibuka untuk memudahkan konsumen yang hendak mencari kendaraan Lexus dengan harga miring namun kualitas tetap terjaga. Sebagai agen pemegang merek, Lexus ingin mengetahui seperti apa profil pembeli yang prospektif untuk layanan tersebut, sehingga berguna bagi kebutuhan kegiatan marketing mereka. Sejalan dengan itu, Lexus menantang mahasiswa untuk mencari tahu karakteristik pembeli dan memberi usulan perkembangan bagi layanan Lexus used cars.
Salah satu peserta yang menerima tantangan dari Lexus, yaitu Tizar Shahwirman mengatakan bahwa ia dan timnya mencari solusi dengan melakukan customer profilling. Yang dimaksud dengan profilling adalah membuat profil konsumen yang cocok untuk dijadikan target market bagi Lexus. Dengan tujuan untuk mencari tahu konsumeny ang sesuai dengan ide yang akan dirintis oleh Lexus used cars. Melalui riset yang digarap, Tizar dan tim berhasil meraih juara 2 dalam proyek akhir Consumer Insight Award.
Selain industri otomotif, proyek akhir dari mata kuliah Consumer Insight juga berkolaborasi dengan perusahaan multinasional yang bergerak di bidang minuman, yaitu PT. Ultrajaya khususnya Teh Kotak. Mahasiswa diminta untuk memberikan usulan berdasar fakta, dimana usulan tersebut diharapkan dapat memajukan Teh Kotak dari segi marketing dan keseluruhannya.
Juara 2 dalam kasus yang diberikan manajemen Teh Kotak, yaitu Azalika Avilla Adinda mendapatkan temuan bahwa Teh Kotak kurang dalam memaksimalkan iklan dan media sosial. Lebih lanjut, sampel responden dari riset yang dilakukan Azalika dan tim juga memaparkan banyaknya kemunculan kompetitor baru dalam minuman teh dengan ragam variasi dan inovasi kemasan yang menarik. Untuk menanggapi kondisi tersebut, Azalika dan tim memberikan solusi tentang perlunya dibuat varian rasa baru dari Teh Kotak, seperti rasa Milk Tea, Lemon Tea, dan Green Tea. Azalika dkk. juga mengusulkan pihak Teh Kotak untuk membuat rangkaian event yang lebih bernuansa anak muda, selain itu perlu juga dilakukan aktivasi akun Instagram untuk meningkatkan awareness target konsumen.
Tizar merasa mata kuliah ini sangat membuka cakrawalanya dalam memahami seluk beluk konsumen, “Melalui mata kuliah ini terutama final project-nya, saya menyadari bahwa hasil dari sebuah riset pemasaran merupakan hal yang sangat penting bagi seorang Marketer sebelum mengambil keputusan. Mata kuliah ini mengajarkan saya untuk selalu berbicara dengan data dan belajar mengambil keputusan yang berkualitas,” ia menambahkan “Proyek ini tidak hanya menggali insight yang berguna dalam konteks branding, tetapi juga memperluas network mahasiswa, melatih kepercayaan diri dalam bersosialisasi, serta memperluas perspektif kita.”
Setali tiga uang dengan Tizar, Azalika juga banyak mendapatkan manfaat terutama dengan digelarnya Consumer Insight Award, baginya kesempatan untuk bertemu dan presentasi langsung di depan perusahaan multinasional merupakan kesempatan yang tidak datang dua kali “Ini pertama kalinya aku ngerasain menjadi real anak Marketing yang harus ngelakuin riset, interview, FGD dan mencari insight untuk brand yang berbeda-beda setiap 2 minggunya. Project akhirnya pun kita harus mencari insight dari konsumen Teh Kotak untuk melakukan pengembangan brand tersebut dan presentasiin di depan pihak Teh Kotak nya langsung. Seru banget pokoknya!”
Itulah sekelumit keseruan mahasiswa Branding di Universitas Prasetiya Mulya. Semoga ulasan ceritaprasmul kali ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan teman — teman, khususnya calon mahasiswa S1 Branding. (CV &VIO)
Add comment