Sebuah Artikel Inspirasi Bisnis
Oleh M. Setiawan Kusmulyono
Faculty Member S1 Bisnis Universitas Prasetiya Mulya
Mau Inovasi atau Imitasi yah?
Bagi teman-teman yang terbiasa belajar tentang manajemen bisnis, kewirausahaan, kreativitas, ataupun rencana bisnis, pasti selalu disodorkan dengan istilah yang yang namanya inovasi. Sedikit-sedikit inovasi, apa-apa inovasi. Sampai mungkin inovasi menjadi kata yang paling sering digunakan di dunia bisnis.
Namun, apakah semua orang bisa memiliki ide yang inovatif?
Beberapa dapat dengan mudah mencetuskan ide ketika diminta atau melihat sesuatu. Namun, beberapa yang lain, bahkan hingga 7 hari 7 malam pun, ide yang sangat simpel akan sulit untuk terucap. Akibatnya, banyak yang akhirnya menjalankan bisnis dengan gaya itu-itu saja, tanpa adanya pembaruan ataupun keunikan yang dihasilkan.
Lalu, bagaimana dong bisa memiliki keunikan tapi bisa tidak harus inovatif?
Nah, kita bisa belajar yang namanya imitasi lho… Eittss, tapi jangan berprasangka buruk dulu. Imitasi disini bukan imitasi yang kesannya menjiplak lho. Bukan imitasi yang copy-paste doang lho… Itu yang sebenarnya salah. Akibat perbuatan orang-orang yang tidak bertanggung jawab, makna imitasi jadi memburuk dan negatif, atau istiahnya mengalami peyorasi makna.
Apakah imitasi itu buruk? Coba kita tengok artikel Majalah SWA 2010, Volume 26. Artikel tersebut memberitakan bahwa sebagian besar dari 250 merek asli Indonesia yang bertahan, berasal dari tiruan kategori dan bentuk produk yang sudah ada sebelumnya, baik di pasar domestik maupun di internasional. Namun, tentunya informasi ini jangan serta-merta dikonsumsi mentah-mentah. Para perusahaan yang memiliki merek tersebut, tidak hanya menjadikan imitasi sebagai senjata tunggal untuk berkompetisi. Imitasi mungkin hanya jembatan awal saja, yang kemudian dengan bahan bakar inovasi, ide-ide mengenai merek tersebut dapat semakin dieksplorasi.
Jadi, kalau kita sudah bingung berinovasi, coba lakukanlah 3 hal sederhana ini yang terangkum dalam akronim A, T, dan M. A untuk Amati, T untuk Tiru, dan M untuk Modifikasi. Jadi, kalau kita kehabisan ide inovatif, coba datanglah ke beberapa tempat menarik untuk kita amati produk atau layanannya, coba kita terapkan di bisnis kita, namun kita berikan sentuhan-sentuhan tambahan untuk membuatnya berbeda. Semangat berwirausaha…..
M. Setiawan Kusmulyono
Add comment