Mendengar kata membaca, maka muncul pro kontra bagi sebagian besar anak remaja. Memupuk kebiasaan membaca di kalangan remaja Indonesia memang tidak mudah, berdasarkan studi dari “Most Littered Nation In the World” yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada Maret 2016 lalu, tingkat literasi masyarakat Indonesia tergolong rendah, dimana menduduki peringkat ke — 60 dari 61 negara.
Sebagai upaya peningkatan angka literasi dan menggaungkan budaya membaca bagi mahasiswa, Prasmul hadir dengan perpustakaan yang mengusung aspek kenyamanan dan sistem otomatisasi, sehingga mudah dan dekat dengan mahasiswa yang tergolong sebagai kaum millenial.
Terintegrasi dengan Internet
Memasuki kawasan Universitas Prasetiya Mulya — BSD Campus, teman — teman akan disambut dengan perpustakaan yang terbentang kokoh dalam kisaran luas 2000 m, yang diberi titel Astra International Library.
Dengan berbasis sistem otomatisasi, tak heran untuk masuk ke dalam perpus Prasmul diperlukan kartu akses berupa ID Card mahasiswa. Bukan hanya untuk akses masuk saja lho, ID card diperlukan untuk meminjam loker, meminjam dan mengembalikan buku, bahkan untuk reservasi ruang diskusi yang disediakan perpustakaan Prasmul.
Masuk ke dalam perpustakaan Prasmul, teman – teman akan dihadapkan dengan jajaran rak buku yang mendominasi sebagian besar lantai dasar. Dengan ragam program studi yang hadir di Prasmul, maka koleksi buku di perpustakaan Astra International juga bermacam — macam, mulai dari ilmu bisnis, marketing, pasar modal, agrikultur, seni, science, entertainment dan masih banyak lagi.
Menariknya, untuk meminjam buku yang ada, perpustakaan Prasmul sudah dilengkapi dengan sistem barcode, dimana menurut Ibu Yayan Mardianah selaku staff perpustakaan “Dengan proses barcode ini, proses peminjaman akan lebih cepat” Ia menambahkan“ kurang lebih memakan waktu 8 detik”.
Idealnya, tiap mahasiswa diperkenankan meminjam 4 buku dengan durasi pinjaman 2 minggu/buku. Untuk antisipasi batas peminjaman buku, pihak perpustakaan Prasmul menggunakan sistem reminder by email “Kami memaksimalkan teknologi online, contohnya untuk mengingatkan masa tenggang peminjaman buku, para peminjam biasanya di ingatkan via email di H-1 menjelang berakhirnya batas peminjaman buku dan H+1 setelah batas peminjaman berakhir” tutur Bu Yayan. Jika kamu tergolong sebagai mahasiswa berprestasi, jumlah buku yang dapat di pinjam bisa bertambah hingga 5 sampai 6 buku, sebuah akses spesial yang merupakan bentuk penghargaan dari perpustakaan Prasmul bagi mahasiswa terbaik.
Salah satu kelebihan perpustakaan Prasmul adalah jajaran koleksi buku dan jurnal digital diantaranya dari Pro Quest, Science Direct, Emerald Insight ataupun J Stor yang dapat di akses gratis disini. Kedepannya, text book untuk perkuliahanpun akan disediakan dalam bentuk digital bagi mahasiswa Prasmul.
Kemudahaan yang tersaji tak berhenti disitu saja. Jika ingin melihat koleksi buku, Prasmulyan tak perlu repot-repot datang ke perpus, karena sudah hadir sistem OPAC (Online Public Access Catalog) dimana Prasmulyan dapat mengakses katalog melalui ujung jari, via PMBS online library . Tak Ketinggalan, sederet komputer berfasilitas wi-fi juga hadir dan dapat digunakan bagi Prasmulyan.
Menelisik Fasilitas Perpustakaan Prasmul
Dengan mengusung ambiens yang nyaman, perpustakaan Prasmul lebih dari sekedar ruang baca dan tempat mengerjakan tugas bagi mahasiswa. Terdapat beberapa ruang diskusi yang dapat dipakai Prasmulyan untuk melakukan brainstorming secara privat dan tenang. Sembari menunggu kelas dimulai, duduk manis di perpustakaan sembari baca koleksi novel atau majalah juga seru lho, asalakan tetap menjaga ketertiban ya.
Ditengah perbincangan dengan www.ceritaprasmul.com, Bu Yayan mengungkapkan bahwa koleksi yang dimiliki hingga saat ini sudah mencapai puluhan ribu eksemplar “Jika digabung dengan jumlah buku yang ada di Perpustakaan di Kampus Prasetiya Mulya Cilandak, koleksi buku kita sudah hampir menginjak angka 40.000”. Dengan tangan terbuka, pihak perpustakaan Prasmul juga tak jarang menerima pesanan buku yang kiranya dibutuhkan mahasiswa “Jika ada yang request buku yang masih berkaitan dengan ilmu pendidikan, kita bisa carikan dan sediakan” pungkasnya.
Setiap harinya, terdapat 300 sampai dengan 350 orang yang berlalu lalang di perpustakaan Prasmul untuk mengkaji literatur, mencari referensi hingga mengerjakan tugas. Bahkan, jumlah tersebut bisa naik 3 kali lipat dalam masa tertentu “Biasanya pada saat mulai semester baru dan semester ganjil, jumlah mahasiswa yang datang bisa 2 sampai 3 kali lipat dari jumlah rata — rata pengunjung” Ucap Bu Yayan.
Kualitas pelayanan terbaik memang diberikan Divisi Perpustakaan Prasmul kepada seluruh pengunjung perpus, mengingat tingkat kebutuhan mahasiswa untuk bersinggungan langsung dengan perpustakaan cukup tinggi. Meski dibuka khusus untuk seluruh warga Universitas Prasetiya Mulya, perpustakaan Prasmul juga sering menjadi rujukan bagi mahasiswa kampus lain untuk mencari buku “Terkadang ada mahasiswa kampus lain yang ingin berkunjung. Biasanya mereka harus melampirkan surat rujukan dari kampus asalnya.” Ungkap Bu Yayan.
Meski sudah tergolong lengkap, perpustakaan Astra International milik Prasmul memiliki segudang rencana untuk dikembangkan. “Kedepannya, tidak menutup kemungkinan pelayanan akan dibuka 24 jam, akan disediakan cafe dekat perpustakaan, kemudian library corner di beberapa sudut kampus, sehingga akses buku bagi mahasiswa tidak terbatas di ruang perpustakaan saja”.
Itulah paparan terakhir dari Bu Yayan sekaligus penutup perjumpaan ceritaprasmul kali ini. Bagi seluruh Prasmulyan dan potential Prasmulyan, manfaatkanlah fasilitas yang ada untuk menyerap ilmu baru yang bermanfaat. Go get your ID Card, Take a good book, have a seat and let your success begin within the library!.
Jam buka perpustakaan:
Senin — Jumat: 07.00 — 20.00
Sabtu: 09.00 — 13.00
Referensi:
http://webcapp.ccsu.edu/?news=1767&data
Add comment