Jakarta, 15 Mei 2018 – Setelah menjalin kemitraan dengan Universitas Negeri Jakarta bulan April kemarin, Universitas Prasetiya Mulya kembali menggandeng badan pendidikan melalui kerja sama dengan BPK PENABUR Jakarta. Kerja sama yang diresmikan melalui penandatangan Nota Kesepahaman (MoU) ini berperan sebagai pembaruan hubungan antara Universitas dan sekolah.
Berlangsung di BPK PENABUR Jakarta, Tanjung Duren, prosesi teken kontrak tersebut dilaksanakan oleh Rektor Universitas Prasetiya Mulya, Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, dan Ketua Yayasan BPK PENABUR Jakarta, Bapak Adri Lazuardi. Turut mendampingi silaturahmi ini adalah Pak Franky Supriadi, Ph. D (Wakil Dekan STEM), Pak Harold P. Hutabarat, MM. (Direktur Marketing & Customer Relation Universitas Prasetiya Mulya), Pak Muljono (Kepala Sekretariat Korporasi BPK PENABUR Jakarta), Dr. Elika Dwi Murwani, MM. (Deputi Direktur Pelaksana BPK PENABUR Jakarta), dan sejumlah Professional Staff dari kedua belah pihak.
Kooperasi ini bertujuan untuk mempermudah proses admisi bagi siswa-siswi BPK PENABUR Jakarta yang ingin berkuliah di Universitas Prasetiya Mulya. Para calon mahasiswa dari BPK PENABUR Jakarta juga dapat mengerjakan tes seleksi masuk dari sekolah mereka masing-masing. Adapun keputusan ini berdasarkan minat tinggi murid BPK PENABUR Jakarta yang tercatat di database Universitas Prasetiya Mulya. Di tahun 2018 sendiri, jumlah peserta tes dari BPK PENABUR adalah 623 dengan tingkat kelulusan sebanyak 43%.
“BPK PENABUR Jakarta memiliki 15 SMA, satu SMK Farmasi, dan dua SMA Internasional tersebar di ibukota. Setiap kali saya mengunjungi wisuda, nama Prasmul selalu disebut sebagai salah satu sekolah yang berhasil mereka masuki,” ungkap Bapak Adri yang telah bergabung dengan Yayasan BPK PENABUR sejak tahun 2010 tersebut. “Kerja sama ini merupakan sebuah kehormatan. Hal ini akan mendorong murid BPK PENABUR untuk bersekolah di Universitas yang prestise.”
Menurut Prof. Djisman, pekerjaan SMA jauh lebih berat dibandingkan Universitas. Selepas dari SMA, Universitas cenderung menerima pelajar yang sudah hampir matang secara pengetahuan, sehingga sudah sadar akan hak dan kewajiban. Sedangkan SMA memiliki tanggung jawab untuk membangun generasi muda menuju kedewasaan.
Sang rektor pun berharap bahwa kolaborasi ini dapat menjadi salah satu upaya menuju pembangunan bangsa Indonesia, di mana lulusan Universitas Prasetiya Mulya yang berasal dari BPK PENABUR Jakarta dapat memajukan kewirausahaan dan bersaing dengan bisnis internasional berbasis ilmu dan teknologi.
“Kita tidak bodoh, tapi produk kita tidak ada yang digandrungi dunia,” sesal Prof. Djisman. “Sebagai guru, saya khawatir bahwa ini semua salah pendidikan kita. Maka dari itu, kami ingin menjadi Universitas yang fokus pada kewirausahaan. Knowledge is important, but the use of it is even more important.”
Bukan hanya merupakan salah satu sumber mahasiswa terbesar bagi Universitas Prasetiya Mulya, mahasiswa alumni BPK PENABUR Jakarta juga terbukti prestasi dan keaktifannya di kampus. MoU ini memberikan ruang yang lebih besar bagi calon mahasiswa unggulan yang tidak hanya bersinar di segi pengetahuan, namun juga terpanggil untuk menyejahterahkan semua warga umat manusia. (*SDD)
Add comment