Raihanda Rafi sadar bahwa banyaknya tugas kampus bukan penghalang untuk terus mengeksplor diri dan ambisi saja tak cukup untuk membawanya mencapai mimpi. Sedari berstatus sebagai siswa SMA Al-Azhar 2 Pejaten, ia memang sudah punya passion di bidang business dan lifestyle. Namun pria yang akrab disapa Raihan ini tak menyangka bahwa keputusannya melanjutkan studi di S1 Event Prasmul bisa membawanya mengubah hobi menjadi profesi.
Perkenalan dengan Event
Sama seperti kalian, Raihanda yang pada awalnya tak kenal betul dengan industri event sempat ragu ketika memutuskan untuk menempuh pendidikan formal di bidang ini. (Baca juga: Ka.Mu Events Hadirkan Triawan Munaf hingga Wishunatama Dalam Seminar Pertamanya )
“Modal saya cuma satu, saya suka dengan hal yang berkaitan dengan event meskipun memang awalnya belum punya gambaran yang jelas kenapa harus belajar event secara formal.”
Ketika berhasil lolos dalam tes seleksi Prasmul yang ia ikuti ketiga kalinya, Raihanda mantap bergabung sebagai angkatan pertama. Seiring dengan berjalannya proses pembelajaran, pertanyaan yang ia lontarkan di awal perlahan terjawab. Ternyata pelaku event juga perlu teori sebagai fondasi. Menurutnya, mahasiswa S1 Event dididik untuk menjalani event dengan terperinci, ada ilmu bisnisnya, branding-nya, accounting-nya serta filosofi dan journey yang jelas sehingga tercipta produk event berkualitas.
“Semua orang bisa mengaku punya passion di bidang event, namun itu aja ga cukup. Titel sarjana di bidang event ini ga dimiliki semua orang dan itu yang menjadi diferensiasi kami,” ucap Raihanda.
Mengawali Bisnis Brand Activation
Jadi mahasiswa ‘kupu-kupu’ dengan IPK selangit bukan goal Raihanda. Sosok yang aktif terlibat di kepanitiaan Prasmul Olympics 2016 dan Pop Up Market 2016 ini lebih memilih untuk memadukan ilmu bisnis dan event yang diserap di kelas dengan koneksi yang ia bangun seluas-luasnya, untuk kemudian dijadikan modal bagi perjalanan bisnis di bidang Brand Activation.
“ Sebenarnya, bisnis ini berawal dari obrolan pas nongkrong sama teman-teman…”
Ia melanjutkan, keaktifannya untuk gabung di komunitas ternyata bisa menjadi wadah ‘jualan’ yang tepat baginya. Dari obrolan itulah muncul beberapa teman yang meminta saran darinya, baik dari segi branding sampai aktivasi bisnisnya. Dengan bekal ilmu dari perkuliahannya, Raihanda mantap mengelola kemampuannya dalam ranah konsultasi dan aktivasi brand dengan menerima project dari teman-temannnya.
“Aku melakukan konsultasi brand, riset dan screening aktivitas yang sudah dilakuin brand tersebut seperti apa. Setelah itu, aku memberikan arahan dan aktivasi brand dalam bentuk online dan offline event, “ cerita Raihanda .
Project Terseru
Dari tahun 2016 hingga 2018 ini, Raihanda sudah menangani 5 proyek beragam. Menurutnya, yang paling berkesan dan penuh dengan pembelajaran adalah ketika ia dipercaya menangani proyek launching album Band Mantra Vutura pada Bulan September 2017 lalu.
“Project ini bisa dibilang paling besar dan seru karena saya berkesempatan kerja bareng dengan label musik Double Deer, yang terkenal di kalangannya.”
Sebagai Project Leader, ia mengemban tanggung jawab yang besar agar tim yang dikepalainya mampu memberikan suguhan jasa yang memuaskan dalam debut album launching pertama yang ia garap. Meski demikian, Raihan dan tim juga sempat menemui beberapa kendala dalam pelaksanaannya.
“Launching yang semula konsepnya privat dan terbatas untuk 50 undangan akhirnya dibanjiri ratusan orang, karena venue-nya terbuka untuk umum dan ternyata banyak orang yang enjoy sama musiknya.” Ibarat blessing in disguise, hal yang awalnya dianggap kendala berubah jadi keuntungan tersendiri. “Koordinator Event di venue tersebut cukup amazed dan bilang kalau itu event teramai yang pernah diadain disana,” ungkap Raihan.
Ambisi Kedepan
“Jadi entrepreneur yang punya bisnis sesuai dengan passion adalah tujuan saya. Tapi, saya masih harus banyak belajar untuk mencapai itu..”
Sebagai sosok yang masih ingin terus belajar, Raihanda tak mau berhenti berjuang demi mencapai goals-nya. Meski sibuk tak terelakkan, ia memutuskan untuk tetap berusaha berkutat diantara tugas kuliah dan project sampingannya.
Ditanya mengenai project impian, Raihanda yang mengaku hobi olahraga sepak bola, basket dan baseball memiliki ambisi untuk membuat ajang international sports, layaknya mengundang 2 klub bola dari luar negeri untuk bertanding di Indonesia. “ Fasilitas disini saya rasa sudah layak dan baik, pasar untuk event olahraga juga semakin besar. Bukan tidak mungkin ini semua terjadi.”
Well, In this universe, you get what you pay for. Dengan dedikasi, kemauan belajar, dan semangat yang Raihanda miliki, kami yakin kamu bisa mencapai ambisimu. Tetap semangat mencapai asamu! (*vio)
Add comment