Peralihan generasi membuat metode pembelajaran dalam institusi pendidikan juga ikut mengalami transformasi. Pelajar masa kini yang didominasi oleh generasi Z, lahir pada era disrupsi teknologi. Hal tersebut membuat kaum digital natives ini lekat dengan teknologi di kesehariannya, tak terlepas dalam proses belajar.
“Dengan mobile phone yang tergenggam erat di tangan, kendali informasi gen Z ada di ujung jari”
Tak hanya memiliki cara belajar yang unik, gen Z memiliki nilai dan tujuan belajar yang berbeda. Untuk meningkatkan kualitas pendidikan di zaman ini, edukator ditantang untuk mampu menahkodai siswa-siswi dalam mengarungi pembelajaran yang kaya akan konten dan objektif menarik, karena itulah perjalanan belajar yang mereka sukai.
Memaparkan lebih jauh bagaimana metode pendidikan yang tepat untuk kaum post milenial di Indonesia, Universitas Prasetiya Mulya melakukan safari seminar sharing knowledge bertajuk “Tantangan Metode Pendidikan Bagi Generasi Z”, bagi guru SMA/Sederajat di 11 kota, yakni Bandung, Batam, Lampung, Makassar, Medan, Malang, Palembang, Pekanbaru, Pontianak, Semarang, dan Surabaya.
Bercerita dan Bertukar Pengalaman dalam Mendidik Gen Z
Misi edukatif ini dijalankan sejak bulan April 2018 hingga Mei mendatang. Pada bulan ini, Prasmul memulai perjalanannya dengan menjamu para edukator yang tersebar di kota Bandung (Hadir 14 SMA), Batam (Hadir 12 SMA), Medan (Hadir 6 SMA), Malang (Hadir 13 SMA), Makassar (Hadir 8 SMA), Palembang (Hadir 10 SMA), Pekanbaru (Hadir 22 SMA), Pontianak (Hadir 8 SMA), hingga Surabaya (Hadir 10 SMA).
Dalam acara ini, perwakilan dosen Prasmul berbagi inspirasi bagaimana cara mereka merangkul generasi yang dikenal praktikal, memiliki spirit kewirausahaan yang tinggi, dan lekat dengan teknologi ini.
Bukan hanya berbagi konsep pendidikan kewirausahaan, Prasmul turut memaparkan konsep pembelajaran kolaboratif dan inovatif lewat kegiatan layaknya Entrepreneur Day dan STEM Exhibition Day, konsep case based approach, project based approach, discovery based learning, study abroad, student exchange, maupun learning management system secara online.
“Harapan saya, melalui sharing pengalaman kali ini, guru-guru dapat berafiliasi dengan Prasmul, sehingga proses kegiatan belajar di Prasmul bisa tersampaikan kepada siswa maupun orang tuanya,” harap Isti Budhi Setiawati selaku speaker dan dosen S1 Business Economics Prasmul.
Tak hanya menghadirkan akademisi, Prasmul turut memboyong pemateri Psikolog untuk berbagi pandangan bagaimana memahami karakter dan kepribadian inovatif generasi Z, dari segi credo personality profile.
Inilah yang Dibutuhkan Akademisi
Safari seminar sharing knowledge yang diinisiasi oleh Prasmul membuahkan hasil yang positif. Para edukator yang terdiri dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru Bimbingan Konseling maupun Guru Mata Pelajaran mengaku puas dan banyak mendapat inspirasi dari acara ini.
“Inspiring, sesuai kebutuhan, dan praktikal sekali. Banyak contoh nyata dari Prasmul, terutama bagaimana menanamkan konsep kolaborasi bagi siswa” jelas Sisilia, Guru BK SMA Xaverius 1 Palembang. Menyampaikan tanggapan yang senada, Guru BK SMA Negeri 1 Malang Warsana, S.Pd terbilang sangat puas dan mengharapkan acara edukatif seperti ini diadakan lagi. “Kami akan sangat tertarik jika ada workshop yang melibatkan guru, sehingga para edukator bisa saling bertukar ilmu lebih dalam lagi. (*VIO)
Add comment