Cerita Prasmul
Prasmul’s Freshmen Life Hack on Networking: Mana yang Cocok Buat Kalian?

Prasmul’s Freshmen Life Hack on Networking: Mana yang Cocok Buat Kalian?

Masuk ke dunia perkuliahan adalah milestone terbesar seseorang yang menempuh jalur pendidikan tinggi. Tapi, tidak semua orang tahu bagaimana cara membuat momen yang berkesan sekaligus berarti, juga berdampak pada masa depan saat mereka menjadi mahasiswa. Nah, buat Prasmulyan yang memulai kehidupan berkuliah, postingan ini akan menjadi salah satu guide yang kalian wajib simak!

Mayoritas mahasiswa baru awalnya pasti belum berpikir banyak tentang masa depan, karena mereka fokus beradaptasi dengan tanggung jawab, lingkungan, orang-orang, dan bahkan gaya hidup baru. Tapi ada satu hal nih, yang bisa kamu cicil saat menjalani kehidupan sebagai maba dan berinvestasi pada masa depanmu sendiri: networking.

CeritaPrasmul bertanya pada 5 Prasmulyan dari angkatan 2020 dan 2021 tentang bagaimana mereka menyisipkan membangun hubungan dengan teman-teman di kampus sambil menyesuaikan diri dengan suasana baru. Berikut adalah sejumlah tips yang mereka bagi – yuk, kita simak bareng-bareng!

Mulai dari mutual friends

Bingung bagaimana mulai berkenalan dengan teman? Mulai saja dulu dari temannya teman, kalau kamu ragu! Riset di Universitas Kansas menunjukkan kalau orang cenderung akan merespons teman dari teman mereka, sekalipun belum saling mengenal. Selain itu, biasanya ada pola kesamaan antar-lingkar pertemanan.

“Saya merasa paling nyaman untuk berkenalan dengan mutual friends, karena lebih cepat nyambung dan ada kesamaan topik,” tutur Felicia Irawan, mahasiswi S1 Food Business Technology 2021.

Felicia dengan kawan-kawannya di Prasmul

Manfaatkan trait ekstrovermu–atau trait ekstrover teman kamu!

Kamu pernah tes MBTI dan hasilnya ekstrover? Good for you, berarti kamu malah semangat kalau ketemu dengan orang banyak seperti Monica Abigail! Mahasiswi S1 Business ini membagi pengalamannya dalam networking semasa Prasmul Gear Up.

“Kebetulan karena aku memang orangnya ekstrovert, itu memudahkan aku untuk mulai berkomunikasi dan menjalin relasi dengan orang baru.” 

Seorang ekstrover cenderung lebih mudah menavigasi percakapan dan tidak mudah capek bergabung di acara sosial. Tapi, jangan lupa juga buat bantu teman-teman introver kamu yang sudah berusaha sebisa mungkin keluar dari zona nyaman mereka, ya. Tetap dukung dan ajak mereka untuk berbaur, biar kalian bisa sukses bersama-sama.

Bikin grup atau komunitas kecil dari anggota kelompok yang sudah dibuat sewaktu PGU

Memang kelihatannya sepele, karena “cuma bikin grup”. Tapi dari sana, walau tidak rutin, kamu bisa menjadikan grup tersebut komunitas untuk sharing.

Nikolas dan kawan-kawan satu divisinya di AIESEC Prasetiya Mulya

“Pas awal semester pastinya dari program-program yang diadakan seperti Know your Associates, dimana aku bisa berkenalan tidak hanya dengan kelompok PGU-ku tetapi juga dengan teman-teman kelompok lain yang berbeda jurusan,” lanjut Monica, yang merupakan Prasmulyan 2021.

Punya pengalaman yang serupa soal networking di PGU, Nikolas Mahendra juga berbagi kalau ia memulai dari grup yang diatur kampus. “Gue pertama kali masuk kelas udah langsung dipilihin kelompok untuk kerja semesteran. Dari sini, gue berteman dengan mereka.”

Namun tidak sampai situ saja, sang mahasiswa S1 Branding bercerita kalau ia juga “merawat” interaksi dalam kelompok ini di luar kegiatan perkuliahan. “Kita juga punya group di aplikasi Discord dimana kita bermain dan bergaul saat online.”

Jovina Angelina pun setuju, karena ia juga masih berhubungan cukup erat dengan kelompok PGU-nya dahulu. “Kita sampai sekarang masih sering ngajak pergi jalan dan bahkan kirimin makanan buat ultah,” cerita sang mahasiswi angkatan 2020.

Cari teman yang cocok di organisasi yang sevisi denganmu

Kadang, yang sevisi dengan kamu adalah yang paling mudah buat diajak ngobrol. Nah, kalau kamu bingung mulai dari mana, kamu bisa ikut kegiatan kampus yang sesuai dengan minat dan bakatmu. Di sana, akan ada banyak orang-orang hebat yang berkembang bersama kamu dan mendukung kamu.

Seperti di AIESEC, contohnya, dimana Nikolas dan Jovina mengembangkan diri mereka bersama rekan-rekan yang tentunya sama luar biasa. 

“Organisasi bantu banget. Terus gue ikut nih yang namanya AIESEC, orang-orangnya rame banget jadi serasa dekat dengan mereka,” tutur Nikolas. Jovina juga menyuarakan bahwa kegiatan organisasi juga sangat membantu untuk memfasilitasi mahasiswa dalam networking. “Sangat membantu sih kalo buat aku, apalagi yang dari AIESEC. Menurut aku organisasi bisa memperluas pertemanan dari berbagai jurusan.” 

Seru kan? Jangan lupa cari tahu kegiatan-kegiatan SAC atau organisasi lainnya di @prasmul!

Just start–langsung kenalan aja!

Marco dengan teman-teman satu jurusannya di S1 Branding

“Awal semester kuliah tuh awal yang sangat krusial, karena, bisa dibilang ya, cari orang-orang ya lewat kenalan,” cerita mahasiswa S1 Branding, Marco Darmawan. “Gua sendiri orangnya ekstrover, ga malu-malu, dan gua langsung aja kenalan sama orang banyak, kenalan sama orang baru.” 

Kalau ada satu hal yang menggambarkan pendekatan Marco, mungkin adalah kalimat “Don’t overthink it.” Karena dari sok kenal sok dekat alias SKSD dan juga mengikuti kegiatan organisasi, Prasmulyan angkatan 2020 ini malah dapat banyak teman lintas angkatan, bahkan sampai ke alumni.

Manusia suka membuat skenario paling buruk yang bisa membuat kita gugup. Tapi kalau tidak memulai dulu, kamu tidak akan dapat apapun, bukan? Hal apa saja yang sudah kalian lakukan, Prasmulyan 2022? Semoga kamu bisa semakin lancar networking dengan tips-tips dari kating kalian, ya!

Add comment

Translate »