Menyicip ilmu di luar negeri adalah mimpi yang menarik sejuta umat, dan Kemdikbud Indonesia mewujudkan hal tersebut untuk sejumlah mahasiswa dengan kuliah selama satu semester di universitas pilihan. Namun, apa yang sebenarnya akan membuatmu unggul diantara begitu banyak orang-orang berprestasi lainnya, setelah pulang nanti?
Simak prediksi tentang apa yang bisa seseorang dapatkan dari beberapa bulan di luar negeri, oleh para Prasmulyan Penerima Beasiswa Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) 2022!
Membentuk Ulang Mental
Meski terdengar pasaran, tapi melalui berbagai macam pengalaman, mental seseorang akan diuji. Baik itu soal keuletan, kemandirian, dan bahkan apresiasi kepada diri sendiri, sudah dilatih sejak proses awal seleksi IISMA.
Kelima Prasmulyan yang CeritaPrasmul ajak mengobrol mengakui bahwa perjalanan mereka cukup panjang dan membutuhkan banyak effort. Mulai dari mengikuti serangkaian tes kompetensi Bahasa Inggris, sampai menulis esai dan menyiapkan diri untuk wawancara.
“Proses ini memakan waktu yang paling lama, apalagi menulis esainya, karena banyak sekali revisi dan ide-ide baru yang muncul,” tutur Nelson, Prasmulyan S1 Business Mathematics 2020.
Di samping itu, tinggal jauh dari zona nyaman jelas akan memicu rasa mandiri, karena terkadang kamu harus melakukan banyak hal sendiri. Atau mengutip Nicole Santoso dari S1 Financial Technology, “Belajar cara agar saya dapat menjadi orang yang lebih mandiri dan lebih kuat untuk diri sendiri.”
Apresiasi untuk Negeri Rantau dan Kampung Halaman
Berada di luar negeri untuk suatu waktu akan menumbuhkan rasa apresiasi untuk negeri tempatmu merantau dan juga Indonesia sendiri, lho. Kadang, kita butuh dijauhkan dari sesuatu untuk memahami betapa berharganya hal tersebut. Entah itu makanan, atau bahkan sekadar kangen mendengar orang-orang berbicara dalam Bahasa Indonesia, pasti akan terjadi.
Namun di sisi lain, ketertarikanmu bisa ditumbuhkan, seperti Irfan Hasibuan yang menyukai bahasa dan budaya Spanyol dan mewujudkan mimpinya belajar di sana.
“Studying exciting courses while being that close to Gaudi’s architecture? Sign me up, please! Hopefully they can be applied in my daily life in the future.”
Irfan Hasibuan
Kesempatan Bertumbuh Pesat
“Aku percaya dengan ikut program ini, akan membuka banyak opportunity untuk aku kedepannya, baik memudahkan cari kerja, menambah wawasan baru untuk berbisnis, atau bahkan jadi vlogger. Masih banyak benefit lainnya,” ujar Janice Angeline Christabella, S1 Business 2020.
Peserta lain pun setuju dengan pernyataan Janice, sebab dengan pengalaman yang unik, serta stempel validasi dari Pemerintah Indonesia kalau kamu salah satu mahasiswa cemerlang yang bisa mendapatkan kesempatan ini, tentunya akan jadi nilai plus di mata orang lain.
I’M: Inspirator & Motivator
Setuju tidak, kalau inspirasi dan motivasi bisa datang dari mana saja? Kalau tidak percaya, coba perhatikan sekitarmu dengan baik-baik, karena Nicole terinspirasi untuk mengikuti jejak seseorang yang ia kenal.
“Dari awal masuk Prasmul, aku pernah melihat ada kakak tingkat yang sedang menjalani student exchange,” papar gadis yang nantinya akan bertandang di Negara Paman Sam. “Dengan melihat perjalanan dan experiencenya berteman secara internasional, aku menjadi bertekad untuk bisa mengikuti program tersebut.”
Ibarat rantai reaksi, orang yang terinspirasi dan termotivasi nantinya juga berharap ia bisa menjadi inspirasi dan motivasi untuk orang lain. “Aku pengen untuk bisa give back to society dengan hal-hal yang sudah aku pelajari saat mengikuti program dan berharap bisa memotivasi orang juga,” aku Janice, yang akan berangkat ke Korea Selatan.
Aneka Ragam Kembang
Jika ada satu kesamaan di antara mahasiswa/i kebanggaan Prasmul yang lolos seleksi IISMA 2022 ini, hal tersebut ialah mereka memilih mata kuliah yang nyaris tidak ada hubungannya dengan jurusan masing-masing.
Nelson yang berasal dari program Business Mathematics mengambil mata kuliah Behavioral Neuroscience of Emotion; Irfan akan menekuni Great Ideas that Have Shaped our World: From the Axial Age to the Robot Revolution meski berkuliah Business Economics. Mereka hanyalah salah dua contoh, karena tidak dipungkiri dalam dunia kerja, banyak bidang yang akan bersinggungan.
“Saya bercita-cita untuk membangun sebuah tech startup, menjadi mahasiswa software engineering saja tidak cukup, saya juga harus memiliki pengetahuan bisnis,” cerita France Dave Alexander Kuntjoro, grantee beasiswa di University of Liverpool. “Nah, program IISMA ini membuka peluang bagi saya untuk mempelajari business courses dalam perspektif global di universitas ternama.”
Add comment