Para penggeliat dunia bisnis dan akuntansi, mari merapat! Sebab, pada 29-30 Juli lalu, S1 Accounting Universitas Prasetiya Mulya bukan saja terpilih menjadi salah satu co-host dalam Konferensi Ilmiah Akuntansi (KIA) VIII, namun juga memperoleh posisi Top 10 Best Paper.
Tak lain, berita menggembirakan tersebut hadir dari Santania Tiofelo (Sansan) dan Sherin Nathaniel (Sherin) yang berhasil menyabet posisi 5 besar, diikuti tim Joanne Jovita Jodjana (Joanne) dan Ervina Septianti (Ervina) dengan posisi 9 besar. Bagaimana cerita dan kiatnya? Yuk, membacanya sampai akhir!
Ervina (kiri), Sherin dan Joanne (tengah) dan Santania (kanan)
Menemukan Hasil yang Menarik
Kisah keberhasilan ini bermula, ketika para Prasmulyan semester 8 tersebut menyusun skripsi, sebagai puncak dari 4 tahun pembelajaran di Prasmul. Melihat momentum yang tepat, dosen pembimbing pun memberikan encouragement untuk menjalani konferensi bertema “Implementasi Kampus Merdeka dalam Kurikulum Akuntansi” tersebut, sekaligus melakukan pengumpulan paper.
For your information, Prasmulyan tak menjalankan proses skripsinya seorang diri, melainkan dalam tim yang terdiri dari 2 orang.
Akhirnya, Sherina dan Joanne hadir mengulik pengaruh tata kelola perusahaan terhadap kemungkinan kesulitan keuangan, serta menemukan bahwa rupanya, pemberian insentif berbentuk saham kurang berdampak signifikan pada kinerja perusahaan. Sebab, persentase kepemilikan yang kecil di Indonesia justru menurunkan motivasi para dewan direksi.
Penemuan unik lainnya juga datang dari Sansan dan Ervina yang membahas topik sustainability, yakni pengaruh awareness program CSR dengan profitabilitas. Tak seperti yang kita bayangkan seputar booming-nya ‘green campaign’ akhir-akhir ini, upaya yang minor seperti plastic reduction kurang memengaruhi profit perusahaan, kecuali diikuti strategi branding yang lebih kentara, seperti melalui logo ataupun nama produk.
“Dari sini kita jadi tahu faktor-faktor apa saja yang pada faktanya memang memengaruhi keuangan perusahaan. Bukan hanya tren, tapi based on true story di Indonesia.”
Santania Tiofelo
Bimbingan Jitu para Faculty Member
Dalam kesempatan berbagi dengan Ceritaprasmul, para pemenang ini menyampaikan bahwa kunci keberhasilan yang penting adalah tekun dalam melakukan riset. Sebab, dalam perkara mengetahui keuangan perusahaan saja, kedua tim perlu mengecek laporan keuangan selama dua periode ke belakang. “Tapi kalau bisa dapat topik yang memang disukai, ngerjainnya juga akan lebih less beban, dan ingin lebih tahu lagi,” ujar Sansan.
Namun, tak tertinggal satu jurus jitu yang tak kalah penting, yaitu menemukan pembimbing yang tepat. “Sejujurnya kalau nggak ada dosen pendamping, kita bisa aja nggak tersaring masuk,” guyon Joanne. Sebab, Ervina turut menambahkan, bahwa tak jarang, peneliti melenceng dari objektif penelitian. Oleh sebab itu, kehadiran pendamping akan kembali mengingatkan track yang tepat, lewat sudut pandang orang ketiga.
Bukan Sekadar ‘Skripsi-an’
Meskipun sukses menduduki posisi Juara 5 dan Juara 9 dengan mengalahkan setidaknya 300 paper, sekaligus menyelesaikan skripsi di saat yang bersamaan, kedua tim S1 Accounting ini menganggap gelar tersebut sebagai sebuah bonus.
Bagaimanapun, yang terpenting tetaplah proses belajar yang dilewati, baik dalam menambah wawasan dan pola pikir, maupun meningkatkan kepercayaan diri lewat hasil penelitian yang diuji berkali-kali, oleh pihak eksternal.
Di luar konferensi ini pun kita dapat dosen pembimbing yang membantu banget, bisa memberikan penjelasan logis. Jadi benar-benar ada knowledge untuk melihat perusahaan, bukan sekadar skripsi-an.
Santania Tiofelo
Congratulations, teams! Semoga prestasi ini menjadi sumbu bagi api kejuaraan lainnya dari S1 Accounting Universitas Prasetiya Mulya.
Add comment