Magang di perusahaan asing bisa jadi salah satu goals kamu, bisa jadi tidak. Tapi jika kamu ingin mencobanya, mungkin pengalaman Rayhan Nathanael bisa membantu dalam mengambil langkah. Yuk, simak cerita Prasmulyan angkatan 2019 ini!
Dari Start-up ke Korporasi, dari Nasional ke Internasional
Salah satu hal yang menarik dari isi kegiatan dan prestasi Rayhan selama beberapa tahun terakhir adalah hari-harinya diwarnai oleh berbagai macam pengalaman kerja magang, yang paling awal di 2019 sebelum ia mulai berkuliah.
Nekat tanpa pengalaman kerja apapun, ia berjibaku di Harris Hotel Malang. Batu loncatan ini pun mengantarnya ke berbagai tempat, seperti Telkomsel, Gojek, Modalku, PT Nodeflux, hingga puncaknya, JP Morgan dan Boston Consulting Group di 2022.
Kalau pemuda asal Jakarta ini memulai pencarian kerjanya di platform pencarian kerja, kali ini ia berinisiatif apply dari website perusahaan secara langsung.
“Biasanya perusahaan Amerika atau Eropa yang besar, either di bidang banking atau consulting, biasanya punya program Summer Internship yang emang khusus diperuntukkan mahasiswa tahun ketiga atau semester 6,” papar alumnus SMAK St. Laurensia tersebut. “Selama tahun pertama sampai ketiga, gue lumayan banyak kumpulin pengalaman berbeda-beda. Waktu itu gw mikir, ya sudah coba aja apply ke company yang emang gue targetin.”
Singkat cerita, Rayhan mengaku ia mendapatkan pengalaman tak terlupakan di JP Morgan dan BCG, seperti pengetahuan baru, juga budaya kerja yang dipengaruhi timnya yang terdiri dari orang-orang mancanegara.
“Kebetulan di BCG, gue dapat case project tentang motor sama mobil listrik di Indonesia. Karena sekarang yang paling maju ekosistem electrical vehicle di Cina, jadi kita banyak melakukan benchmarking dari data di Cina seperti kebijakan apa yang sudah diimplementasikan, pandangan pemerintahan, sampai statistik adopsi mobil listrik mereka. Jadi belajar banyak banget, terutama seputar industri electric vehicle.”
Bekerja dengan orang-orang yang latar belakang dan budayanya berbeda menjadi tantangan terbesar Rayhan. Bersama dengan orang Singapura, Vietnam, dan Indonesia, mereka harus menyelesaikan sebuah kasus bersama-sama.
“Bekerja dengan orang asing ternyata ngasi pressure yang besar sekali. Gue harus bisa menyesuaikan diri dengan deadline dan target mereka,” cerita Rayhan.
Ketika ditanya apa lagi yang didapatkan oleh Prasmulyan semester 7 selama bekerja di dua international company selama beberapa bulan terakhir, Rayhan dengan mantap menjawab, “Dari pengalaman itu, jadi sadar kalau gue lebih prefer banking. Puji Tuhan, dari pengalaman itu, akhirnya dapat offer MT full-time di JPM.”
Extra External Power
Selain rajin-rajin mencari pengalaman kerja magang, F&B business enthusiast ini juga sempat mendapatkan beasiswa. Tidak sembarang beasiswa, tetapi dari Program Kejar Mimpi CIMB Niaga.
“Dapat beasiswa dari pihak eksternal itu bagus buat eksposur. Itu jadi nilai lebih karena menjadi bukti bahwa kamu dianggap mampu mempertahankan prestasi oleh mereka.” – Rayhan Nathanael
“Yang gue syukuri, waktu itu gue lihat banyak perusahaan lain yang memberi beasiswa itu punya persyaratan ketat soal institusi atau universitas tempat kamu berkuliah. Di kesempatan ini nggak ada persyaratan tersebut. Prosesnya lumayan panjang, ada FGD, ada online test, dan interview. Mirip seperti lamaran kerja. Persyaratan IPK kalau tidak salah, minimal 3.25 saat itu,” Rayhan bernostalgia tentang masa-masa proses seleksi. Namun, selain menguntungkan dan mendapatkan “cap jempol” dari pihak lain dan pembuktian niatanmu dalam menimba ilmu, ada satu aspek lagi yang membuat kesempatan apply beasiswa eksternal menjadi worth it.
“Ketika kamu apply, ada kemungkinan kamu akan masuk ke dalam talent pool juga,” Dengan kata lain, chance kamu untuk mendapatkan kerja setelah lulus menjadi semakin besar!
Always Upgrade Your Value
“Selalu mengeksplor dan meng-update diri” bisa dikatakan adalah prinsip yang membuat Rayhan menjalani kehidupan perkuliahannya di Prasmul.
“Menurut gue, Prasmul itu tempat yang sangat mendukung orang yang mau explore diri. Karena dari matkulnya kalau kita lihat, dapat semuanya–general knowledge. Bukan yang spesifik banget tapi bisa eksplor ekonomi, marketing, finance, HR. Dan kalau dijalani dengan serius, itu bisa jadi sarana explore diri kita. Setelah 4 tahun kuliah, kita bisa lihat lebih tertarik ke arah mana,” bagi mahasiswa yang juga suka menjadi relawan di berbagai macam acara.
Ia juga membagikan sedikit tips untuk para mahasiswa angkatan baru untuk tidak langsung idealis.
Tingkatkan value diri dengan mengambil kesempatan yang ada di depan mata sekaligus eksplor minatmu. Setelah masuk semester 3, ini adalah waktu yang tepat untuk mengembangkan betul-betul passion kita. Kalau terlalu idealis, nanti malah kecewa dan malah menghambat proses eksplorasi.
– Rayhan Nathanael
Add comment