Think, Do, Faith
Ichsan Rachmansyah Sofyan atau yang akrab disapa Ichsan, sejak SMP telah aktif terlibat bahkan menjadi pencetus dalam berbagai kegiatan organisasi naik di dalam sekolah maupun di luar sekolahnya.
“Waktu SMP itu gue menjadi pencetus kompetisi olahraga di sekolah. Gue gak masuk sekolah 2 minggu untuk membuat proposal kegiatan itu. Tadinya gue hampir di-DO tapi kegiatan itu berjalan lancar dan malah terpilih sebagai acara terbaik tingkat SMP versi sebuah majalah,” ujar mahasiswa jurusan Marketing ini. Ichsan juga pernah mencetuskan Gerakan Sidik Jari, gerakan inilah yang mempersatukan pelajar se-DKI Jakarta guna menyampaikan aspirasi mengenai Ujian Sekolah kepada Dinas Pendidikan.
Tak berhenti di situ, nalurinya sebagai inisiator tak pernah padam. Pria kelahiran Jakarta, 28 Februari 1992 ini ternyata juga terlibat dalam mencetuskan proyek musik yang kini akrab kita sapa “HiVi”. Namun, menyadari dirinya kurang mengerti soal musik, ia memutuskan resign dan memilih untuk menggeluti dunia bisnis.
Kini ia telah memegang beberapa bisnis, salah satunya mendirikan H Group Indonesia di tahun 2015. “Jadi inisiator itu gak mudah. Gua suka create sesuatu karena gue suka sesuatu yang challenging. Dan bagi gue kenapa gak dilakukan kalo itu bisa dilakukan?” tutur pria yang pernah bercita-cita menjadi presiden.
Baginya, memulai sesuatu termasuk memulai bisnis itu memang susah tetapi jika kita punya pola pikir yang mendukung, bukan tidak mungkin mimpi kita bisa menjadi kenyataan.
“Kuncinya, awali denga pola pikir THINK, DO, FAITH. Pikirin dulu apa yang menjadi konsepnya, selanjutnya lakuin sampe ide itu bisa berhasil dan jadi kenyataan. Yang terakhir kuncinya, Faith. Faith menunjukkan seberapa kuat kita bertahan menghadapi rintangan. Kalo baru jatuh 1 sampai 3 kali itu namanya kita belum punya Faith, ujarnya.
Kesuksesannya kini mengelola bisnis pun lepas dari dukungan kedua orang tua dan keluarganya. Salah satu nasihat yang selalu ia ingat adalah nasihat dari ayahnya. “Kata bokap gue, cowok itu yang dipegang prinsip, komitmen dan trust. Salah satunya gak ada, namanya bukan laki-laki,” tututrnya.
Berkat nasihat tersebut, Ichsan selalu memiliki prinsip yang kuat dalam menjalani kehidupannya. Meskipun ia kini sudah bisa “mentraktir” ayah dan ibunya, tetapi ia tidak pernah merasa puas dan akan terus mencoba menjadi yang lebih baik dari hari ke hari.
Penggemar Justin Timberlake ini berpesan kepada Prasmulyan, “Jalani program kuliah di Prasmul dengan baik jangan lupa networking di luar juga. Karena networking gak akan selalu didapat di kampus aja. Last, apapun mimpi kalian, kejar! Pikirnya jangan cuma buat 1-2 tahun medatang aja, tapi dalam 5-8 tahun mendatang. Bayangkan kalian mau di posisi apa.”
Writer : Naomi Indartiningrum
Photographer : Karina Florencia
Sumber : Horizon Magazine 05/2015
Add comment