Majalah Horizon terus konsisten mengupas Mahasiswa S1 Prasetiya Mulya yang berprestasi lewat kolom Student of The Month. Pada edisi ke-3 ini, giliran Clarence Ryan (S1 Finance 2012) yang diulas profilnya.

Clarence Ryan – The Best From Both Words

Melalui perbincangan tim Horizon dengan Clarence, terlihat jelas bahwa ia adalah mahasiswa yang memiliki banyak kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus. Setelah baru-baru ini terlibat sebagai koordinator divisi acara dalam acara berbasis keuangan dan perbankan IIBC, Clarence kini memegang peran sebagai wakil ketua acara Talent Fair 2014 yang diadakan oleh Career Development Center Prasetiya Mulya, sekaligus juga terlibat dalam drama musical Les Miserables yang diadakan oleh sebuah kursus vokal di Jakarta.

Tidak hanya itu, Clarence yang juga aktif dalam organisasi gereja ini sedang sibuk mempersiapkan diri bersama timnya untuk mengikuti lomba Certified Financial Analyst. Wow! Horizon dibuat tercengang oleh kesibukannya yang sangat beragam ini. Kami pun meminta Clarence untuk berbagi lebih cerita mengenai dua aktifitas yang menjadi fokusnya saat ini, yaitu persiapan drama musikal Les Miserables dan lomba CFA.

Clarence mengakui bahwa dirinya memang memiliki passion yang mendalam di dunia teater dan olah vokal. Passion inilah yang mendorongnya untuk terlibat dalam pergelaran Sanskerta 2013 dan tidak tanggung-tanggung, ia menjadi pemeran utama dalam drama musikal yang diadakan oleh Student Board S1 Prasetiya Mulya ini. Tahun ini, Clarence memutuskan untuk mengambil tantangan baru dalam dunia teater dengan terlibat sebagai salah satu main casts di Les Miserables 2014. Dalam drama musikal yang akan digelar di Gedung Kesenian Jakarta ini, Clarence mengaku dirinya ditantang untuk bisa menampilkan olah vokal yang serius, ditambah lagi ia juga harus bisa menampilkan feeling yang terus berubah-ubah dalam setiap scene.

Latihan yang diadakan hampir setiap weekend pun menjadi rutinitas bagi Clarence. Walaupun cukup melelahkan, Clarence menganggapnya sebagai aktivitas untuk relieving stress di tengah kepenatan kuliah. Ketika ditanya apakah dirinya pernah merasa lelah dan ingin menyerah menghapi tantangan yang cukup berat untuk mempersiapkan drama musikal tersebut, Clarence mengungkapkan bahwa kata-kata “quitter” tidak terdapat dalam kamus kehidupannya, sehingga ia pun tetap bertanggung jawab pada komitmennya dan berusaha survive untuk memberikan yang terbaik.

Sesudah berbagi mengenai passion dan aktivitasnya di bidang seni teater, Clarence lantas berpindah haluan dan kami pun berbincang mengenai kesibukannya dalam mempersiapkan lomba Certified Financial Analyst yang ia ikuti bersama teman-temannya. Walaupun lomba CFA ini baru akan diadakan bulan Oktober, Clarence dan timnya sudah mempersiapkan diri semenjak bulan Februari lalu. Persiapan untuk lomba mengenai evaluasi saham ini biasa dilakukan Clarence dan timnya sepulang kuliah.

Ketertarikan Clarence pada dunia keuangan tidak terlepas dari inspirasi dan role model , yaitu sang ayah yang memang memiliki profesi di bidang finance. Ketika ditanya mengenai cita-cita dan rencananya setelah lulus kuliah, Clarence juga dengan mantap menjawab bahwa dirinya ingin fokus di bidang keuangan, sesuai dengan  ilmu yang ia pelajari di Prasetiya Mulya saat ini. Akan tetapi, ia menambahkan bahwa tidak bisa dipungkiri, interestnya di bidang seni membuatnya tertarik pada bidang creative industry. Hmm, kami jadi penasaran bagaimana Clarence bisa terus menyeimbangkan kedua passionnya ini di masa depan.

But anyway we are convinced that he could get the best from both worlds! Good luck,  Clarence!

Sumber : Majalah Horizon vol. 3

Penulis : Adeline