Cerita Prasmul
Tips dan Trik Sukses Raih Mimpi Lanjut S2: Alumni Success Story Nadhila Shiba Afisa

Tips dan Trik Sukses Raih Mimpi Lanjut S2: Alumni Success Story Nadhila Shiba Afisa

Berkarier di industri kreatif dengan sentuhan nuansa dan event Korea Selatan, lalu melanjutkan studi S2 di Inggris—itulah perjalanan Nadhila Shiba Afisa, S1 Business 2014. Ini cerita dan tips sukses apply S2 Nadhila.

A Change of Heart

Seperti kita-kita semua yang kadang berubah pikiran dan banting setir dari bidang jurusan kuliah S1, Nadhila juga punya momen ini. Awalnya menekuni finance selepas kuliah S1 Business di Prasmul, wanita yang hobi masak dan travelling ini akhirnya menemukan passion baru: marketing.

“Aku pilih marketing emang awalnya karena kerjaan,” ujarnya, mengenang masa-masa awal bekerja di Mecimapro sebagai media and promotions. Saat menggeluti divisi kreatif, pemasaran, dan penjualan tiket, Nadhila makin yakin saat melangkah ke babak kehidupan selanjutnya: S2 di bidang marketing. “Aku pikir, daripada ambil jurusan MBA atau finance yang sudah lebih jarang aku tekuni, aku ambil marketing di The University of Manchester untuk S2-nya.”

Menurut wanita yang juga merupakan fur mom untuk dua anjing dan lima kucing ini, menunggu waktu sebelum S2 itu sangat-sangat ideal. Karena, waktu “menunggu” itu bisa menjadi momen kamu untuk betul-betul menemukan passion.

Aku sih yang penting tau dulu passion-nya dimana. Kalau aku, karena kerja di Mecimapro dan bidang aku ini bukan urusan backstage tapi ditempatkan di media dan promotions yang related to marketing, ‘Eh, cocok nih gue yang mikir-mikir kreatif gitu’, jadi dari situ lah aku mikir mau S2 Marketing.

How to Survive the Application

Sudah menemukan passion-mu? Mari kita cek langkah selanjutnya!

“Sebisa mungkin cari universitas yang highly ranked. Nggak harus level dunia atau universitasnya secara global. Yang penting jurusannya,” papar sang awardee LPDP tersebut.  “Kalau nggak salah, marketing-nya di The University of Manchester itu ranking 3 di UK, di dunia termasuk top 15, jadi memang dari segi jurusannya juga terakreditasi tinggi.”

Selain tempat, Nadhila juga menyebutkan kalau mau S2, harus siap mental, bahkan di tahapan persiapannya. Partisipan Harvard Business School Online Batch April 2021 ini juga menyebut persiapan S2 tidak bisa terburu-buru. Bahkan, persiapannya bisa satu tahun atau bahkan lebih.

Bener-bener harus riset mau kampus yang mana, ada kesempatan buat beasiswa atau nggak, dan untuk beasiswa perlu nyiapin essay, etc. Jadi memang perlu waktu banget, belum kalo ternyata kampusnya minta persyaratan lain seperti IELTS, GRE, GMAT dan lainnya.

Kebetulan, kebanyakan universitas di Inggris, membutuhkan tes GMAT dan IELTS. Namun, belum selesai perjuanganmu, kawan. Tahapan seleksi pun harus diperhatikan, terutama sewaktu tahapan menulis esai dan wawancara.

“Tulis apa yang merupakan real experience dan yang paling berkesan selama perjalanan karir atau experience kehidupan lainnya, supaya saat interview ditanya tentang hal itu, bisa lebih mudah recall-nya,” sebut perempuan yang juga suka bermain piano tersebut. “Karena based on real experience, akan benar-benar stick to what we know, jadi pasti lancar menjawab pertanyaan-pertanyaan interview-nya.” 

Pada 2022, akhirnya Nadhila berhasil mendapatkan LoA (Letter of Acceptance) dari The University of Manchester dan Imperial College London.

“2022 udah dapet LoA-nya, aku defer ke tahun depannya. Masuk 2023 karena aku mau apply LPDP. Alhamdulillah dapat LPDP 2023, baru 2023 berangkat.”

Lalu, Nadhila juga teringat akan satu pertanyaan yang kerap diterimanya saat tahu diterima di The University of Manchester: “Kenapa di UK? Kenapa tidak di Korea Selatan?”

“Karena aku mau belajar marketing secara general, tidak perlu khusus Korean industry karena untuk itu sudah aku alami sehari-hari di kantor. “

Dan keputusan Nadhila, menurutnya sendiri, sangat tepat. Setelah lulus dari The University of Manchester, ia menemukan banyak sekali ilmu yang mendukung dan ‘nyambung’ dengan ilmu yang didapatkan sewaktu S1 di Prasmul dan pekerjaannya di Mecimapro. “Kantor aku service based, jadi (ilmu) ini memang mendukung banget untuk pengembangan karir dan pekerjaan aku.”

Add comment

Translate »