Pada tiap zaman, manusia dihadapkan dengan berbagai masalah dan ditantang untuk melahirkan solusi demi kelangsungan bumi. Tak berbeda dengan kondisi hari ini, di mana kesenjangan sosial, ketidakadilan ekonomi, serta perubahan iklim menjadi perhatian utama, terutama bagi generasi Milenial dan Z. Namun betapa ironis, di era yang semakin canggih dan terkoneksi, masyarakat justru saling menutup diri melainkan berkolaborasi untuk memecahkan masalah bersama.
Untuk menanamkan kembali semangat keterbukaan, Wisuda Prasetiya Mulya 2019 mengangkat tema Rediscovering Openness in The Age of Connected Intelligent Technologies. Berlangsung pada hari Selasa (10/12) lalu di Plenary Hall Jakarta Convention Center, kegiatan pelantikan ini sekaligus mengundang para lulusan untuk kembali merendahkan hati di era teknologi.
Teknologi adalah Pedang Bermata Dua
Beberapa tahun terakhir ini, manusia dimanjakan oleh beragam teknologi yang dihadirkan untuk menyederhanakan tugas sehari-hari. Tanpa henti, satu teknologi memperkaya teknologi yang lainnya, sehingga ia menjadi satu-satunya materi yang dapat diandalkan ketika manusia merasa telah mencapai batas kemampuan.
“Sebenarnya, teknologi ibarat pedang bermata dua,” ungkap Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya. “Di satu pihak, kita membutuhkannya. Namun di lain pihak, ia berpotensi untuk menjajah manusia dalam melanjutkan perkembangan teknologi itu sendiri.”
Salah satu hal yang menghambat perkembangan tersebut adalah kecenderungan masyarakat dalam memunggungi globalisasi. Padahal, dengan naluri bertahan hidup dan bermasyarakat, manusia terdorong untuk memanfaatkan teknologi dalam memecahkan persoalan besar dunia. Prof. Djisman menekankan bahwa dengan membuka akses teknologi kepada satu sama lain, manusia dapat menyatukan ilmu dan menghasilkan sistem tata kelola yang saling terkoneksi.
“This is not about technology anymore. Yang kita butuhkan adalah sistem dan manusia yang bisa menggerakkan sistem itu untuk mengubah pola hidup konsumsi kita.” – Prof. Dr. Djisman Simandjuntak, Rektor Universitas Prasetiya Mulya
“Seandainya umat manusia bisa memobilisasi semua teknologi, maka masalah dunia seperti kesenjangan sosial dan climate change dapat diselesaikan,” kata Prof. Djisman. “Saya berharap wisudawati dan wisudawan hari ini berjuang untuk memecahkan persoalan yang mendasar itu.”
Prospek Menjanjikan Bagi Lulusan
Di tengah kebutuhan keterbukaan dan kolaborasi tersebut, Universitas Prasetiya Mulya tak ragu melepas mahasiswanya untuk terjun ke industri. Setelah bertahun-tahun ditempa untuk berpikir kritis, berinovasi, dan bekerja dalam tim, lulusan Prasetiya Mulya memiliki soft dan hard skill yang dibutuhkan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan. Tidak meletakkan seluruh kepercayaan pada teknologi, mereka justru dimotivasi untuk menyatukan ilmu demi menciptakan keseimbangan antara mesin dan human touch.
Kita (Prasmulyan) sangat beragam. Ada yang pandai berbisnis, ada pula yang pandai berorganisasi. Hal tersebut memang berbeda, namun bukan berarti satu hal lebih baik dibanding yang lain”
Gwyneth Evelyn, Best Contribution Perwakilan S1 Manajemen
Tahun ini, Prasetiya Mulya melepas 851 mahasiswa program S1 dan MM, dimana 141 diantaranya menerima predikat cum laude. Tak hanya bersinar dalam lingkup kelas, mereka pun menorehkan banyak penghargaan dari sisi akademik maupun non-akademik. Di tahun 2019 saja, tercatat 83 penghargaan yang diraih oleh mahasiswa di tingkat nasional dan internasional. Beberapa ajang yang diikuti antara lain adalah Puteri Kebudayaan Indonesia, Food in Action, National Invention Project Contest, dan AFECA MICE Youth Challenge.
Kelulusan ini membuka babak baru untuk berkontribusi nyata dan berbagi ilmu pengetahuan secara bertanggung jawab. Mari kita berkomitmen untuk melanjutkan proses ini!
Robert Komensen, Best of the Best Mahasiswa MM 2019
Prestasi yang gemilang memberikan prospek menjanjikan bagi lulusan untuk mewujudkan semangat keterbukaan yang telah ditanamkan dalam prosesi Wisuda 2019. Dengan gelar, ilmu, dan pengalaman dalam genggaman, lulusan yang kini berstatus alumni Prasetiya Mulya tersebut dapat mulai mengikuti naluri serta membuka diri pada kolaborasi teknologi, ilmu pengetahuan, dan kewirausahaan, untuk kebaikan Indonesia dan seluruh dunia.
“Dalam memenuhi panggilan dasar, kita menjadi kekuatan intelektual,” tutur Dr. Jusuf Wanandi, Wakil Ketua Pembina Yayasan Prasetiya Mulya. “Saya mengundang para lulusan untuk memadu sumber dengan almamater Prasetiya Mulya demi memperbarui modal manusia dalam segala aspeknya yang kompleks.”
Add comment