Post Views: 39,727
“Satu titik, dua koma…”
Siapa yang akrab dengan lanjutan pantun jenaka di atas? Ya, sewaktu kecil dulu, kita mungkin terbiasa memainkan pantun menggoda itu, tetapi beranjak dewasa, sudah pahamkah kita dengan kedua tanda baca tersebut? Tidak berlebihan rasanya jika mengklaim tanda titik dan koma merupakan tanda baca terpopuler di antara tanda baca lainnya. Sayangnya, meski populer, penggunaan keduanya masih sering disalahpahami. Mari ambil waktu sejenak untuk mengenal masing-masing tanda baca tersebut. Janji, perkenalan ini tidak akan lama.
Tanda Titik
Kita harus, mau tidak mau, suka tidak suka, mengakhiri apa yang kita mulai dengan tanda titik, kecuali pada beberapa kondisi. Nah, pada kondisi apa tanda titik haram digunakan? Pada kondisi seperti apa kita kerap membawa-bawa tanda titik, padahal kehadirannya tidak diperlukan sama sekali?
Kesalahan yang paling sering terjadi adalah menggunakan tanda titik untuk mengakhiri singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, nama dokumen resmi, maupun akronim yang sudah diterima masyarakat luas. Kita tidak menggunakan tanda titik di akhir singkatan KTP, UUD, atau WHO, bukan? Jadi, mulai sekarang, jangan gunakan tanda titik untuk mengakhiri singkatan PT, SIM, NIP, dan lainnya.
Tanda Koma
Ketika ingin merincikan sesuatu, kita akan meminta bantuan tanda koma. Selain membantu memisahkan unsur-unsur yang dirincikan, tanda koma masih memiliki beragam peran lainnya. Apa saja?
Kesalahan penggunaan tanda koma, umumnya, terjadi pada dua kondisi. Pertama, pada perincian dalam kalimat. Sering kali, tanda koma tidak disertakan sebelum perincian terakhir yang diikuti kata hubung. Contoh salah: Jangan lupa membawa dompet, payung dan botol minum. Contoh yang benar: Jangan lupa membawa dompet, payung, dan botol minum. Kedua, tanda koma salah digunakan untuk memisahkan induk kalimat yang mendahului anak kalimat. Contoh salah: Dia tidak bisa memberikan diskon, karena harga terigu naik. Contoh penggunaan tanda koma yang benar adalah: Karena harga terigu naik, dia tidak bisa memberikan diskon.
Bagaimana? Sudah mulai memahami penggunaan tanda baca titik dan koma? Menulis dengan menggunakan tanda baca yang benar akan memudahkan pembaca memahami pesan yang ingin kita sampaikan. Jadi, perhatikan dengan saksama ya penggunaan tanda baca di dalam tulisan kita.