Risalah dari Diskusi Publik: Bahasa dan Kampanye Pemilu 2023
November 9, 2023 @ 12:30 - 15:30Free
This event has passed.
Agar selamat dari gegap gempita masa kampanye pemilu, agar tak jadi korban penjenamaan kontestan pemilu, dan agar demokrasi dapat kita, para rakyat, maksimalkan manfaatnya lewat pesta pemilu, berikut kami bagi berbagai catatan menarik dari para narasumber Diskusi Publik: Bahasa dan Kampanye Pemilu pada 9 November 2023 lalu.
Dr. Seno Gumira Ajidarma S.Sn., M.Hum.
Pembahasan terkait kuasa, wacana, dan bahasa oleh Dr. Seno Gumira Ajidarma dapat Anda saksikan selengkapnya di sini.
Prof. Agus W. Soehadi, Ph.D.
Paparan hasil riset dan materi Prof. Agus W. Soehadi selengkapnya dapat Anda saksikan di sini.
Prof. Dr. Zeffry Alkatiri, S.S., M.Hum.
Paparan Prof. Zeffry Alkatiri juga dapat Anda saksikan selengkapnya di sini.
Dr. Iwan Gunawan S.Sn., M.Si.
Pembahasan materi Dr. Iwan Gunawan dapat Anda simak selengkapnya di sini.
Sesi Tanya-Jawab
Anda dapat menyaksikan seluruh sesi Diskusi Publik di sini.
Simpul paparan yang jelas perlu diambil dari hasil Diskusi Publik: Bahasa dan Kampanye Pemilu 2023 adalah bahwa kita perlu bersikap kritis dalam menanggapi semua fenomena yang muncul selama masa kampanye. Tidak ada jaminan bahwa orang pintar dan ‘bergelar’ sekalipun akan aman dari ‘siasat, strategi, pendekatan, tipu daya’ yang diluncurkan para kontestan demi memenangi pemilu. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan memaknai ‘bahasa’ yang digunakan–apakah itu bahasa visual, penjenamaan, propaganda, ataupun framing–agar kita tidak serta-merta ‘setuju, cocok, senang’ dengan apa yang kontestan ‘jual.’
Seperti apa yang diutarakan oleh Seno Gumira Ajidarma, selaku narasumber, “Hasil pemilu nanti itu akan menunjukkan profil, bukan orangnya (calonnya), (melainkan) pemilihnya. Macam apa pemilih-pemilih ini, sehingga itu yang menang.” Kita tentu tidak ingin menunjukkan bahwa, ternyata, rakyat bangsa ini adalah yang senang-senang saja dikibuli karena tidak mau repot-repot bersikap kritis, bukan?